Informasi Terpercaya Masa Kini

Ciri-ciri ADHD pada Anak yang Perlu Dipehatikan

0 33

KOMPAS.com – ADHD pada anak sering kali berlanjut sampaai dewasa, sehingga orangtua perlu memperhatikannya.

ADHD akronim dari attention-deficit/hyperactivity disorder atau gangguan defisit perhatian.

Mengutip Hopkins Medicine, ADHD adalah gangguan perilaku yang biasanya pertama kali didiagnosis pada masa kanak-kanak, yang ditandai dengan kurangnya perhatian, impulsif, dan dalam beberapa kasus hiperaktif.

Baca juga: Apa Itu ADHD pada Anak yang Orangtua Perlu Tahu?

Gajala-gejala tersebut biasanya muncul bersamaan, tetapi satu aspek bisa muncul tanpa yang lain.

Gejala hiperaktif hampir selalu terlihat pada anak usia 7 tahun dan mungkin mulai muncul pada masa prasekolah (sekitar usia 3 tahun).

Kurangnya perhatian atau defisit perhatian mungkin tidak akan terlihat sampai seorang anak masuk usia sekolah dasar.

Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang ciri-ciri ADHD pada anak yang penting menjadi perhatian para orangtua.

Baca juga: 5 Perbedaan ADHD dan Autis, Orangtua Perlu Tahu

Jenis ADHD pada anak

Sebalum mengenal ciri-ciri ADHD pada anak, penting kita tahu dahulu macam jenisnya.

Disari dari Hopkins Medecine dan Mayo Clinic, jenis ADHD yang utama ada tiga, yaitu:

  • Tipe impulsif/hiperaktif

Ini jenis ADHD yang paling jarang terjadi, ditandai dengan perilaku impulsif dan hiperaktif tanpa kurangnya perhatian dan gangguan.

  • Tipe kurang perhatian

Jenis ADHD ini ditandai terutama oleh kurangnya perhatian.

  • Tipe gabungan

Ini adalah jenis ADHD yang paling umum, gejalanya gabungan antara perilaku impulsif dan hiperaktif serta kurangnya perhatian dan gangguan.

Baca juga: Penyebab Anak ADHD Sulit Konsentrasi yang Perlu Diketahui

Bagaimana ciri-ciri anak yang mengalami ADHD?

Mengutip Mayo Clinic, ciri-ciri utama ADHD meliputi kurangnya perhatian dan perilaku hiperaktif-impulsif.

Gejalanya bisa ringan, sedang, atau berat dan berlanjut hingga dewasa.

ADHD lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan, dan perilakunya dapat berbeda pada anak-anak laki-laki dan perempuan.

Misalnya, anak laki-laki mungkin lebih hiperaktif dan anak perempuan cenderung abai.

Baca juga: Tanda-tanda ADHD pada Orang Dewasa, Apa Anda Mengalaminya?

  • Jenis ADHD yang kurang perhatian

Ciri-ciri ADHD pada anak yang kurang perhatian meliputi:

    • Tidak mampu memperhatikan detail atau sering kali membuat kecerobohan dalam melakukan tugas sekolah
    • Mengalami kesulitan untuk tetap fokus dalam mengerjakan tugas maupun mengikuti permainan
    • Tampak tidak mendengarkan, meski saat diajak bicara secara langsung
    • Mengalami kesulitan dalam mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas sekolah atau pekerjaan rumah
    • Mengalami kesulitan mengatur tugas dan kegiatan
    • Menghindari atau tidak suka dengan tugas yang memerlukan upaya memfokuskan perhatian
    • Mudah kehilangan barang-barang yang ia butuhkan untuk beraktivitas atau mengerjakan tugas, misalnya buku, pensil, atau alat permainan
    • Mudah sekali teralihkan perhatiannya
    • Mudah lupa untuk melakukan aktivitas sehari-hari

Baca juga: Penyebab ADHD pada Orang Dewasa yang Perlu Diperhatikan

  • Jenis ADHD hiperaktif dan impulsif

Ciri-ciri ADHD pada anak yang menunjukkan pola hiperaktif dan impulsif meliputi:

    • Suka gelisah dengan menunjukkan kebiasaan mengetuk tangan di meja atau menghentak-hentakkan kaki di lantai
    • Kesulitan untuk tetap tenang dalam berbagai situasi
    • Terus bergerak secara konstan
    • Berlari atau memanjat sesuatu dalam situasi yang tidak tepat
    • Kesulitan bermain atau beraktivitas dengan tenang
    • Sangat banyak bicara
    • Biasa menyela pembicaraan orang lain
    • Kesulitan untuk menunggu giliran
    • Biasa menginterupsi atau mengganggu percakapan, permainan, atau aktivitas orang lain

Baca juga: Bagaimana ADHD Memengaruhi Otak?

Jika anak Anda menunjukkan ciri-ciri di atas dan Anda mencurigainya sebagai gejala ADHD, Anda perlu periksa ke dokter psikologi khusus anak.

Gejala ADHD mungkin menyerupai kondisi medis atau masalah perilaku lainnya, Anda tidak bisa memberikan diagnosis pribadi pada buah hati Anda.

Psikolog anak bisa memastikan kondisi anak Anda. Jika anak Anda terdiganosis ADHD, psikolog juga bisa menentukan jenis ADHD yang dialami anak Anda serta cara mengatasinya.

Perawatan standar yang tersedia untuk ADHD pada anak meliputi pemberian obat, terapi perilaku, konseling, dan layanan pendidikan.

Perawatan tersebut bersifat meringankan gejala ADHD, tetapi tidak menyembuhkannya.

Baca juga: Benarkah Genetik Bisa Memicu ADHD?

Leave a comment