Informasi Terpercaya Masa Kini

Tips Menikmati Hidup ala Slow Living

0 48

Hidup di zaman serba cepat dan instan ini membuat kita kehilangan dalam memaknai setiap langkah yang kita lakukan. Memaknai kehidupan bahwa hidup di hari ini adalah rasa syukur yang diberikan oleh Tuhan. Apresiasi atas apa yang sudah kita lalui, kerjakan, dan hadapi adalah wujud kita memaknai hidup kita sendiri.

Diluar sana, muncul istilah baru yang berkaitan dengan menghargai momen-momen kecil yang ada dalam hidup kita, mengejar keseimbangan, dan menikmati proses yang sedang dilalui daripada fokus pada tujuan akhir yaitu slow living. Slow living adalah suatu pendekatan hidup yang menekankan pada pengalaman yang lebih lambat, sadar, dan bermakna. Maksudnya seperti ini, slow living itu mengedepankan pada pengurangan kecepatan dalam aktivitas sehari-hari misalnya menyadari lingkungan sekitar kita, berinteraksi sosial dengan mereka, dan menikmati apapun yang terjadi pada hari ini. Slow living mengedepankan kualitas daripada kuantitas, sehingga seseorang dapat mencapai kebahagiaan yang berkelanjutan dan membangun hubungan yang lebih mendalam dengan orang lain dan dunia sekitarnya.

Sebagai generasi yang tidak ingin mudah stress, murung, dan sedih dalam menghadapi hidup, berikut tips dalam menikmati hidup ala slow living:

1. Mindfulness

Mindfulness adalah suatu praktik dalam bentuk kehadiran penuh pada kesadaran atau perhatian yang diarahkan pada momen-momen saat ini tanpa reaksi yang berlebihan. Mindfulness adalah praktik mental yang berasal dari tradisi meditasi Buddha dan telah menjadi populer di kalangan ilmu psikologi modern.

Dalam konteks mindfulness, seseorang belajar untuk menyadari dan menerima pikiran, perasaan, dan sensasi yang ada dalam tubuh tanpa terjebak dalam pemikiran yang berlebihan. Manfaat dari mindfulness adalah mengurangi stress, meningkatkan konsentrasi dan menjaga kestabilan emosi serta pengelolaan terhadap kemampuan apabila dihadapkan pada situasi atau reaksi yang tidak stabil.

2. Batasi Ketergantungan Pada Teknologi

Memang faktanya gadget membuat seseorang merasa kecanduan karena dunia seakan-akan ada dalam genggaman. Ketidak-mauan tertinggal dalam mengikuti perkembangan atau info-info terkini yang akhirnya menjadi dampak seseorang susah mengalihkan pikirannya dari apa yang dia lihat di gadget atau komputer. Salah satu hal yang membuat slow living menjadi berhasil adalah mengurangi pemakaian berbau teknologi dan mengedepankan interaksi secara langsung dengan orang-orang sekitar. Momen terpenting adalah apa yang ada di sekitar kita, bukan apa yang kita lihat melalui dunia maya.

3. Nikmati Momen Kecil

Fokuslah pada momen-momen kecil yang terjadi dalam hidup kita, seperti meminum secangkir kopi dengan perlahan, menikmati matahari terbenam, atau mendengarkan suara hujan. Hal-hal kecil yang sering kita abaikan tetapi kadangkala tidak bernilai harganya.

4. Bersyukur

Luangkan waktu setiap hari untuk merenung dan me-refleksikan diri tentang apa yang sudah kita lakukan pada hari ini. Ambil momen tersebut untuk bersyukur atas nikmat Tuhan yang diberikan kepada kita. Berhenti sejenak dan tarik nafas, hal yang simple tetapi membuat kita lebih lega.

5. Menghargai Proses

Hasil akhir tidak akan terjadi tanpa adanya proses yang dilalui, maka proses memiliki peranan penting untuk kita hargai kehadirannya. Bagaimana jalan kita meraih sesuatu, apa yang harus kita lalui di depan, dan lain sebagainya. Kalau-pun gagal di akhir, tidak lantas menyalahkan proses tersebut, tetapi bisa dijadikan bahan refleksi apa-apa saja yang perlu diperbaiki dan dirubah agar menjadi lebih baik lagi.

6. Berkeliling di Alam

Kegiatan mendaki gunung menjadi popular sejak adanya film “5 cm” yang diperankan oleh Pevita Pearce, Saykoji dkk. Film tersebut membangkitkan jiwa anak-anak muda untuk melakukan pendakian gunung, terutama ke gunung semeru. Namun, yang dimaksud dengan “berkeliling di alam” tidak serta merta memaksa kita untuk menjadi pendaki gunung, tetapi memberikan kita alternatif bahwa dengan berjalan-jalan di alam bisa membantu menciptakan ketenangan dan kebahagiaan. Alam yang diciptakan oleh Tuhan ini patut kita nikmati bersama, hidup berdampingan dengannya akan menjadi nilai kebahagiaan tersendiri sebagai manusia sejati.

Perlu diingat, slow living adalah menghargai perjalanan hidup dan mencari keseimbangan, bukan tentang menolak mencapai sesuatu. Keseimbangan hidup ini bisa ditemukan berdasarkan nilai dan prioritas hidup yang kita pilih.

Leave a comment