Informasi Terpercaya Masa Kini

Nasib Pengamen Elit Semarang Diringkus di Ponorogo,Mampu Sewa Mobil,Penghasilan Rp 264 Ribu Sejam

0 17

SURYA.co.id, PONOROGO – Beginilah nasib lima pengamen elit asal Semarang, Jawa Tengah yang diringkus saat beroperasi di Ponorogo, Jawa Timur.

Para pengamen elit tersebut diketahui mampu menyewa mobil.

Penghasilan mereka dari mengamen pun terbilang fantastis, yakni sekitar Rp 264 ribu sejam.

Diketahui, Satuan polisi pamong praja (Satpol Pp) Ponorogo meringkus pengamen elit asal Kota Semarang Jawa Tengah. 

Disebut elit karena mereka menggunakan kendaraan roda empat.

Baca juga: Razia Pengamen di Kabupaten Ponorogo, Dinas Sosial : Orangnya Ya Itu-itu Saja

“Ke Ponorogo menggunakan kendaraan mobil avanza,” ungkap Kabid Trantib Satpol PP Ponorogo, Subiantoro, Minggu (14/7/2024).

Tidak hanya menggunakan mobil, alat-alatengamen yang digunakan tidak sekedar gitar maupun ukulele.

Namun mereka menggunakan angkulung, tipung dan kendang.

“Turut kami sita juga (angklung, tipung dan kendang). Nanti baru bisa diambil satu bulan kemudian,” kata Subiantoro.

Subiantoro menjelaskan awalnya, satpol pp Ponorogo ngepam seperti biasa. Kemudian melihat ada sekelompok pengamen, terdiri dari 5 orang.

“Kami tangkap, kami tanyai mereka asal mana. Mengaku dari Semarang juga naik mobil Avanza ke Ponorogo,” urai Subiantoro saat dikonfirmasi.

Menurutnya, 5 pengamen itu diamankan di pertigaan Jalan Hos Cokroaminoto atau biasa disebut Malioboro kw Ponorogo.

Mereka datang dari arah Jalan Jendral Sudirman.

Baca juga: Pengemis Elite Diamankan Saat Ngantor di Ponorogo, Wanita Semarang Ini Ternyata Tinggal Di Kosan

Identitasnya adalah berinisial JF, ERL, SM, AR dan DR. Kelima pengamen elit ini asal Kota Semarang

“Jadi startnya di alun-alun Ponorogo. Parkir di depan DPRD Ponorogo. Ngakunya langsung dari Semarang. Itu sih ngakunya, kalau aslinya kita juga gak tahu,” tegasnya.

Dalam satu jam, pengamen elit ini mengumpulkan Rp 264 ribu. Mereka mulai bergereliya mulai pukul 19.00 WIB.

“Jauh-jauh dari Semarang memang berniat mengamen ke Ponorogo. Ya katanya Ponorogo empuk itu,” paparnya.

Pun mereka berani merental mobil, dengan kata lain, penghsilan memgamen dengan rental mobil seimbang.

“Kalau tidak nyucuk (seimbang) tidak mungkin mereka berani. Ya ngrental dan modal,” tegas Subiantoro.

Dia pun bakal lebih memperketat penjagaan. Juga menyusun strategi agar para pengamen luar kota yidak ke bumi reog.

“Warga juga jangan terlalu loman (sering memberi). Akhirnya dimanfaatkan oleh pengamen-pengamen,” pungkasnya.

Sebelumnya, seorang pengemis perempuan diamankan dalam razia yang dilancarkan jajaran Satpol PP Kabupaten Ponorogo, yang ternyata memakai modus lama.

Yaitu, wanita tersebut sengaja datang untuk ‘ngantor’ alias bekerja sebagai pengemis di Ponorogo di siang hari. Tetapi saat malam hari ia bisa menyewa kamar kos-kosan di Kota Reog itu.

Dalam penangkapan itu, pertugas mengungkap identitas pengemis elite tersebut adalah NH (33) asal Semarang, Jawa Tengah. Perempuan itu terciduk saat penegak perda Kabupaten Ponorogo melakukan razia pengamen dan pengemis di Jalan HOS Cokroaminoto Ponorogo.

“Kami lakukan razia rutin. Ternyata ada peminta-minta dari luar kota. Asalnya bukan dari Ponorogo,” ungkap Kabid Trantib Satpol PP Ponorogo, Subiantoro kepada SURYA, Minggu (23/6/2024).

Awalnya NH diketahui sedang berkeliling di sepanjang Jalan HOS Cokroaminoto. Ia memasang wajah memelas untuk berharap belas kasihan warga di sepanjang jalan yang disebut Malioboro KW tersebut.

Petugas pun dengan sigap mengamankan wanita itu karena sejak awal sudah curiga bahwa NH memakai modus sama dengan pengemis asal Jombang yang ditangkap akhir 2023 lalu. Yaitu bergaya elite dengan menginap di salah satu hotel, tetapi setiap hari mengemis di jalanan.

“Yang ini kami cek ke hotel-hotel, ternyata tidak ada. Tetapi pengemis asal Semarang ini ngekos. Ya sama saja sih, kos-kosan juga elite,” terang Subiantoro.

Sesuai prosedur, pengemis itu segera diserahkan ke Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo.

“Karena orang luar kota, ia kami bawa ke terminal. Dan dititipkan ke bus jurusan Kota Semarang,” pungkasnya.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Leave a comment