Sejarah Berpihak pada Inggris di Final Euro 2024,Harry Kane Cs Punya Peluang Besar Raih Gelar Juara
SURYAMALANG.COM – Inggris menyegel tiket final Euro 2024 setelah mengalahkan Belanda 2-1 pada laga semifinal di Signal Iduna Park, Dortmund, Kamis (11/7/2024).
Gol-gol Inggris yang dicetak Harry Kane dan Ollie Watkins merupakan pembalasan tuntas untuk lesakan kilat Xavi Simons buat Belanda.
Pasukan Gareth Southgate akhirnya menorehkan rekor hebat yang tak sembarangan bisa dicatat dalam sejarah Piala Eropa.
Timnas Inggris 2024 menjadi skuad keenam yang mampu lolos dua kali beruntun ke final turnamen gagasan Henri Delaunay ini.
Pencapaian itu menyusul kiprah mereka menembus laga puncak Euro 2020.
Namun, asa juara empat tahun silam digagalkan Italia lewat adu penalti.
Tim Tiga Singa mengikuti jejak Uni Soviet (final Euro 1960-1964), Jerman (1972-1976; 1976-1980; 1992-1996), dan Spanyol (2008-2012).
Istimewanya, dari lima kejadian tersebut, minimal salah satu finalnya berhasil mereka menangkan untuk meraih trofi.
Setelah kegagalan di Euro 2020, mungkinkah siklus ini sekarang dialami Inggris pada 2024?
Di laga final Euro 2024, Inggris akan meladeni Spanyol.
Kiprah 5 Tim yang Lolos Final Piala Eropa Dua Kali Beruntun
1. Uni Soviet
Lev Yashin dkk terekam abadi sebagai pemenang edisi inaugurasi Piala Eropa pada 1960.
Dalam laga puncak di Paris, Uni Soviet mengalahkan Yugoslavia 2-1 setelah melalui babak tambahan waktu.
Mereka berpeluang juara back-to-back empat tahun berikutnya di Spanyol.
Namun, misinya digagalkan tuan rumah dengan kemenangan 2-1 di Madrid.
Selepas dua momen beruntun itu, Uni Soviet sempat mencicipi dua partai final lainnya tapi selalu kandas.
2. Jerman (Barat)
Franz Beckenbauer dkk punya peluang juara beruntun ketika menembus partai puncak di Belgrade 1976.
Hanya, ambisi mereka dibakar secara tragis oleh Cekoslovakia.
Jerman menyerah dalam adu penalti (3-5) setelah bermain sama kuat 2-2.
Satu-satunya eksekutor Jerman yang gagal adalah mantan presiden klub Bayern Muenchen, Uli Hoeness.
3. Jerman (Barat)
Setelah ditaklukkan Cekoslovakia 4 tahun ke belakang, Jerman bangkit lagi dengan meraih gelar keduanya.
Pada final di Stadion Olimpico, skuad yang waktu itu dibintangi Karl-Heinz Rummenigge menghajar Belgia 2-1.
4. Jerman
Piala Eropa 1992 di Swedia merupakan momen final pertama Jerman sebagai negara bersatu.
Die Mannschaft menjadi kandidat juara terfavorit sebagai kampiun di Piala Dunia 1990.
Namun, pada final di Gothenburg, Andreas Brehme dkk dikalahkan Denmark 0-2, hasil yang masih dianggap salah satu kejutan paling besar dalam sejarah turnamen.
Toh, empat tahun kemudian di Inggris 1996, mereka tidak terjerumus lubang yang sama.
Jerman meraih gelar ketiganya dengan menumbangkan Rep Ceska 2-1.
Partai di Wembley 28 tahun silam juga masuk buku sejarah sebagai final turnamen besar pertama yang ditentukan dengan golden goal.
Gol Emas ketika itu diciptakan Oliver Bierhoff yang menggaransi kemenangan Jerman pada menit ke-95 setelah kedua tim bermain seri 1-1 selama 2×45 menit.
5. Spanyol
Harus menunggu lebih dari satu dasawarsa untuk melihat tim lain yang berhasil lolos final Piala Eropa dua kali beruntun.
Spanyol melakukannya pada 2008 dan 2012.
Tim Matador juga merupakan peserta anomali dalam kategori ini karena hanya mereka yang sanggup memenangi dua final konsekutif.
Di Austria-Swiss 2008, Spanyol menang tipis 1-0 atas Jerman berkat gol Fernando Torres.
Walaupun berganti pelatih dari Luis Aragones ke Vicente del Bosque, La Furia Roja tetap sukses mereplika prestasi di Polandia-Ukraina 2012.
Kali ini Italia yang menjadi korban dengan skor telak 4-0, rekor margin terbesar dalam final Piala Eropa.