Informasi Terpercaya Masa Kini

6 Bahan Alami yang Ampuh Mengontrol Gula Darah bagi Penderita Diabetes

0 52

TRIBUNHEALTH.COM – Rupanya masih banyak masyarakat yang menderita penyakit diabetes, sebuah kondisi kesehatan kronis yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi, serta hubungannya dengan produksi insulin oleh pankreas.

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk membantu glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh dan digunakan sebagai sumber energi.

Penderita diabetes mengalami gangguan dalam produksi insulin, baik tidak menghasilkan cukup insulin, sama sekali tidak menghasilkan insulin, atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif.

Hal ini menyebabkan glukosa tetap tinggi dalam darah dan tidak dapat diserap oleh sel-sel tubuh.

Dampak diabetes pada tubuh sangat serius, termasuk risiko kerusakan pada mata, ginjal, saraf, dan jantung.

Bahkan, beberapa jenis kanker juga telah dikaitkan dengan kondisi ini.

Baca juga: dr. Zaidul Akbar Bagikan Tips Mengurangi Lonjakan Gula dengan Tambahan Biji-bijian dalam Nasi

Ada beberapa jenis diabetes, yang paling umum termasuk diabetes tipe 1, pradiabetes, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional.

Setiap jenis memiliki karakteristik dan faktor risiko tersendiri yang mempengaruhi pengelolaan dan perawatan yang diperlukan.

Dalam konteks ini, penting untuk mencari cara untuk mengontrol gula darah secara alami.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan bahan alami yang telah terbukti membantu mengatur kadar gula darah.

Beberapa bahan alami ini bisa menjadi referensi sobat sehat:

1. Ginseng

Menurut laporan dari National Library of Medicine, ginseng telah diidentifikasi sebagai tumbuhan yang berpotensi membantu mengendalikan diabetes.

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2006 menunjukkan bahwa ginseng memiliki efek yang menguntungkan terkait dengan faktor risiko kardiovaskular, termasuk tekanan darah, profil lipid, dan kadar glukosa darah.

Dalam studi tersebut, hasil penelitian menunjukkan bahwa ginseng dapat memiliki kemanjuran dalam menurunkan risiko faktor-faktor tersebut.

Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa ginseng mampu menurunkan kadar glukosa darah.

Namun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efek ginseng secara spesifik terhadap kontrol glukosa darah pada penderita diabetes.

Baca juga: Jadwal Libur Lebaran 2024 untuk Siswa SD, SMP, dan SMA Telah Diumumkan, Cek Tanggalnya di Sini!

Temuan ini menunjukkan potensi penting dari ginseng dalam manajemen diabetes dan faktor risiko terkaitnya.

Namun, untuk memahami secara menyeluruh efek ginseng terhadap diabetes dan kesehatan secara umum, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

2. Pare

Pare, sebuah tanaman tradisional yang berasal dari Asia, telah menjadi populer sebagai tanaman yang direkomendasikan untuk pengobatan diabetes dan komplikasi terkait diabetes.

Ini diyakini disebabkan oleh sejumlah bioaktif yang terdapat dalam tanaman ini, termasuk polipeptida-p, yang memiliki struktur yang mirip dengan insulin, dan oleh karena itu diyakini memiliki efek penurunan kadar glukosa.

Secara khusus, buah pare mengandung triterpenoid tipe cucurbitane, sebuah saponin steroid yang dikenal sebagai “charantins”, serta peptida yang mirip dengan insulin, dan alkaloid.

Dengan adanya kandungan-kandungan tersebut, pare diduga memiliki efek yang signifikan pada metabolisme karbohidrat.

Penelitian telah menunjukkan bahwa pare dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah, serta memberikan manfaat lainnya terkait dengan diabetes dan komplikasinya.

Baca juga: Jadwal Pencairan THR ASN dan Pensiunan Tahun 2024: Informasi Terbaru dari Kemenkeu

Namun demikian, penting untuk dicatat bahwa meskipun pare menunjukkan potensi sebagai obat alami untuk diabetes, kajian lebih lanjut dan uji klinis diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya secara khusus dalam pengobatan diabetes.

3. Cuka sari apel

Menurut informasi dari laman Stamford Health, senyawa utama asam asetat yang terdapat dalam cuka sari apel diyakini memiliki berbagai manfaat kesehatan, salah satunya adalah mengontrol kadar gula darah.

Konsumsi 2 sendok makan cuka sari apel telah diketahui dapat membantu mengurangi kadar gula darah.

Selain itu, mengonsumsi 1 hingga 2 sendok makan cuka sari apel juga dapat mengurangi beban glikemik dari makanan yang kaya akan karbohidrat.

Glikemik sendiri merupakan angka yang mengindikasikan potensi peningkatan gula darah yang disebabkan oleh karbohidrat yang terkandung dalam suatu makanan.

Baca juga: Studi Terbaru Mengungkap Hubungan Antara Konsumsi Tahu dan Penurunan Risiko Penyakit Diabetes

Dengan demikian, penggunaan cuka sari apel sebagai suplemen makanan atau bahan tambahan dalam pola makan sehari-hari dapat memberikan manfaat dalam mengontrol kadar gula darah dan mengelola glikemik.

Meskipun demikian, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengintegrasikan cuka sari apel ke dalam diet, terutama bagi individu yang memiliki kondisi kesehatan khusus atau sedang menjalani pengobatan tertentu.

4. F

Fenugreek mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun tanaman ini telah lama dikenal sebagai ramuan polongan yang dibudidayakan terutama di India dan Afrika Utara.

Selama bertahun-tahun, fenugreek telah digunakan secara luas di seluruh dunia sebagai pengobatan alternatif untuk diabetes.

Bijinya merupakan bagian yang paling sering digunakan dari tanaman fenugreek, baik sebagai bahan makanan maupun bumbu dalam masakan.

Fenugreek terkenal karena mengandung protein dan serat dalam jumlah tinggi.

Efek klinis dari fenugreek, terutama berasal dari kandungan seratnya, berpotensi memengaruhi proses pengosongan lambung.

Hal ini dapat berkontribusi pada penurunan kadar glukosa darah setelah makan (postprandial).

Baca juga: Studi Ilmiah Terungkap: Air Zamzam Beri Harapan Baru bagi Penderita Diabetes dan Potensi Antikanker

Penelitian telah menunjukkan bahwa fenugreek memiliki kemampuan untuk mengurangi penyerapan glukosa setelah makan, sehingga membantu dalam mengendalikan kadar gula darah.

Meskipun potensi manfaatnya, penting untuk berhati-hati dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi fenugreek secara rutin, terutama jika sedang menjalani pengobatan atau memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Selain itu, penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk memahami secara menyeluruh efek fenugreek terhadap diabetes dan kesehatan secara umum.

5. Lidah buaya

Lidah buaya atau aloe vera telah lama digunakan dalam pengobatan diabetes di India dan semenanjung Arab.

Gel yang diekstrak dari bagian daging daun lidah buaya mengandung glukomanan, sebuah jenis serat larut air yang dilaporkan memiliki efek hipoglikemik (penurunan kadar gula darah) dan sensitivitas terhadap insulin.

Dalam sebuah ulasan komprehensif tentang efek herbal terhadap glikemia, disebutkan bahwa data awal menunjukkan potensi efek lidah buaya dalam mengontrol glikemia.

Ini menunjukkan bahwa lidah buaya dapat membantu mengatur kadar gula darah.

Meskipun demikian, perlu diingat bahwa validasi lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas penggunaan lidah buaya dalam pengobatan diabetes.

Baca juga: BSU 2024 Cair Lagi atau Tidak? Ini Penjelasannya

Studi lebih lanjut diperlukan untuk memahami secara mendalam mekanisme kerja lidah buaya dan bagaimana penggunaannya dapat dioptimalkan untuk manfaat yang maksimal bagi penderita diabetes.

Sebelum mengintegrasikan lidah buaya ke dalam rutinitas pengobatan diabetes, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan terkait untuk mendapatkan nasihat yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu.

6. Kayu manis

Indulgensi dengan kayu manis telah terbukti memiliki manfaat medis yang signifikan dalam membantu menurunkan kadar gula darah dan kolesterol pada penderita diabetes.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2009 mengevaluasi 109 pasien diabetes yang sebelumnya telah menjalani pengobatan dengan diet dan olahraga.

Dalam penelitian tersebut, intervensi dengan dosis kayu manis sebanyak 1 gram per hari selama 90 hari telah terbukti efektif secara signifikan dalam menurunkan glikemia sebelumnya pada pasien diabetes.

Ini menunjukkan bahwa kayu manis dapat menjadi tambahan yang berharga dalam pengelolaan diabetes, terutama ketika digunakan bersamaan dengan perubahan gaya hidup seperti diet dan olahraga.

Hasil ini menyoroti potensi kayu manis sebagai suplemen alami yang dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah pada penderita diabetes.

Baca juga: Jadwal Imsak, Waktu Buka Puasa, dan Tarawih DKI Jakarta, Jumat 22 Maret 2024

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa konsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengambil keputusan mengenai penggunaan kayu manis sebagai bagian dari regimen pengobatan diabetes adalah langkah yang bijaksana.

Hal ini karena setiap individu mungkin memiliki respons yang berbeda terhadap penggunaan kayu manis, dan efek samping potensial juga perlu diperhatikan.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Leave a comment