Informasi Terpercaya Masa Kini

Teriakan Pegi Setiawan Rela Mati Depan Polda Jabar,Terungkap Sebabnya ,Mereka Fitnah Keluarga Saya,

0 36

SRIPOKU.COM – Teriakan Pegi Setiawan saat konferensi pers ‘rela mati’ ternyata ada sebabnya.

Pegi Setiawan mengungkap apa yang terjadi sebenarnya saat pertama kali ia dimunculkan sebagai dalang pembunuh Vina Cirebon.

Satu hal yang membuatnya sakit hati saat foto keluarganya dimunculkan dalam konferensi pers.

Hal itu memicu Pegi Setiawan teriak depan polisi saat Polda Jabar merilis kasus Vina Cirebon.

Pegi Setiawan rupanya nekat berteriak rela mati depan polisi karena membela nama baik keluarganya.

Pegi Setiawan tak terima ketika melihat Polda Jabar memajang foto-foto keluarganya ke hadapan publik.

Nama Pegi Setiawan pertama kali santer diperbincangkan saat konferensi pers Polda Jabar pada Minggu 25 Mei 2024.

Baca juga: Penyiksaan Dialami Pegi Setiawan hingga tak Bisa Nafas, Kepala Dimasukkan ke Kresek: Saya Berontak

Rilis ini digelar setelah polisi menangkap Pegi Setiawan di Bandung pada 21 Mei 2024.

Setelah Dirrkrimum Polda Jabar Kombes Surawan dan Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast menerangkan, Pegi Setiawan langsung berontak.

Pegi Setiawan awalnya hanya melambai menggunakan tangannya yang diborgol.

“Saya tidak pernah melakukan itu, saya bukan otak pembunuhan, saya rela mati,” kata Pegi Setiawan sembari terus ditahan anggota Polda Jabar.

Pegi Setiawan juga membantah telah mengganti identitas menjadi Robi.

“Tidak (ganti identitas) nama panggilan saya itu, nama gaul saya,” kata Pegi Setiawan.

“Saya tidak pernah melakukan pembunuhan itu, ini fitnah, saya rela mati,” kata Pegi Setiawan.

Setelah praperadilannya dikabulkan Hakim Eman Sulaeman, Pegi Setiawan dibebaskan.

Pegi bercerita alasannya menjadi nekat ketika itu.

Awalnya Pegi Setiawan mengaku sudah pasrah dan berserah atas nasib buruk yang menimpanya.

“Waktu sebelum dibawa keluar saya selalu berdoa, pas dibawa saya tidak ada rencana untuk melawan, saya pasrah, mungkin ini takdir saya harus menjalani hukuman atas kesalahan yang tidak pernah saya lakukan,” kata Pegi Setiawan.

Saat konferensi pers, Pegi Setiawan amat tak menyangka polisi menudingnya sebagai dalang kasus Vina Cirebon.

“Pas sampai di bawah saya ketika polisi menerangkan saya pelaku utama dalang dari semua ini yang menyuruh orang lain membunuh dan menusuk memperkosa, hati saya terbesit,” kata Pegi Setiawan.

Ia mencoba menelan semua tudingan Polda Jabar bahwa dirinya merupakan dalang dan pelaku utama kasus Vina Cirebon.

Namun hatinya berontak saat Polda Jabar memampang semua foto-foto keluarganya.

“Diperkuat ketika polisi menujukan foto keluarga saya, mama, bapak, adik saya. Itu muncul hati nurani saya hancur, ini keluarga saya dihancurkan, dipermainkan, bener-bener nama baik keluarga saya dimatikan,” kata Pegi Setiawan.

“Itulah yang membuat keberanian saya lebih muncul, saya gak terima,” kata Pegi Setiawan.

Dia mengatakan awalnya memang menerima ketika dituduh sebagai dalang kasus Vina Cirebon.

“Mereka fitnah saya gak apa-apa, asalkan jangan keluarga saya. Bagi saya keluarga saya lebih penting,” kata Pegi Setiawan.

Pegi Setiawan mengatakan tindakannya berontak depan polisi di Polda Jabar sama sekali tidak direncanakan.

“Spontan, sama sekali tidak ada rencana, tidak ada setingan, itu spontan dari lubuk hati saya yang paling dalam, karena bagi saya keluarga saya segalanya. Saya tidak mau keluarga saya menanggung malu dan resiko yang tidak pernah anaknya lakukan,” kata Pegi Setiawan.

Kini Pegi Setiawan bisa kembali berkumpul dengan keluarganya setelah menang dalam Sidang Praperadilan di Pengadilan Negeri Bandung.

Hakim Eman Sulaeman menilai Polda Jabar melakukan sejumlah kesalahan hingga menetapkan bahwa penetapan tersangka terhadap Pegi Setiawan tidak sah.

Hakim Eman Sulaeman menilai Polda Jabar bukan hanya memerlukan bukti permulaan saat menetapkan Pegi Setiawan, tapi juga perlu melakukan pemeriksaan sebagai calon tersangka.

Tantangan Terbuka Pegi Setiawan ke Aep: Kalau Gentle Temui Saya

 

Usai bebas, Pegi Setiawan perlahan ingin memulihkan nama baiknya.

Terbaru, Pegi Setiawan mencari sekaligus menantang Aep untuk bertemu dan memberi penjelasan terkait kesaksian palsu yang diberikan.

Pegi Setiawan merasa janggal lantaran sama sekali tak mengenal Aep.

“Aep ini sama sekali saya tidak mengenalnya,” ucapnya dilihat TribunnewsBogor.com dari Youtube Toni RM, Selasa (9/7/2024).

Didampingi Toni RM selaku kuasa hukumnya, Pegi Setiawan pun meminta agar Aep segera menemuinya.

“Aep kalau kamu gentle ayo ketemu sama saya. Kita debat, atur waktu,” bebernya.

“Kamu jangan menyudutkan, jangan mematikan nama baik orang, jangan mematikan masa depan orang. Kalau kamu gentle ayo bertemu,” tambah Pegi Setiawan.

Jawaban tuduhan Sudirman

Sementara itu, Pegi Setiawan juga membantah seluruh pernyataan palsu yang dilontarkan Sudirman.

Pegi Setiawan membenarkan jika Sudirman merupakan teman SDnya.

Hanya saja, Pegi Setiawan membantah jika dia merupakan teman satu tongkrongan.

“Sudirman benar teman SD saya. Namun dia tidak naik kelas. Kemudian saya lulus SD tahun 2009 dan bersekolah di SMPN 11 masih sering bertemu Sudirman. Karena memang rumah dia dekat sekolah, setelah itu hanya bertegur sapa aja,” ungkapnya.

“Kalau main bareng itu tidak, hanya tegur sapa. Terakhir itu ketemu Sudirman tahun 2016 awal,” sambungnya.

Dalam keterangan palsunya, Sudirman mengatakan,

“Dia mengatakan teman SD, kemudian dia menyebut Pegi datang ke depan SMPN 11 menggunakan kendaraan Smash warna pink langsung memarkirkan kendaraannya ke dalam gang, lalu bergabung bersama kami sambil minum ciu dan campur big cola,” isi tuduhan Sudirman.

Merespon hal itu, Pegi Setiawan dengan tegas membantahnya.

“Saya menegaskan saya tidak pernah meminum minuman keras apalagi ciu. Itu adalah bohong. Dia memberi keterangan palsu,” ungkapnya.

“Saya tidak pernah dipertemukan dengan Sudirman saat proses penyidikan,” tuturnya.

Pegi Setiawan juga memberi klarifikasi soal motor yang ramai dibahas.

“Jadi sebelum tanggal 27 Agustus 2016 itu motor saya sudah rusak, turun mesin. Jadi saya jelaskan, sejak awal 2016 itu motor saya sudah di cat warna biru kuning. Jadi kalau disebut warna smash warna pink, itu bohong,” jelasnya.

   

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com

Leave a comment