Informasi Terpercaya Masa Kini

Hezbollah Luncurkan Serangan Udara Terbesar, Targetkan Pangkalan Intelijen Militer Israel

0 32

BEIRUT, KOMPAS.com – Hezbollah pada Minggu (6/7/2024) mengeklaim telah meluncurkan operasi udara terbesar dengan mengirimkan drone peledak ke pangkalan intelijen militer Israel di Dataran Tinggi Golan yang dicaplok Israel.

Ini adalah insiden terbaru di antara meningkatnya baku tembak lintas batas antara Hezbollah Lebanon dan Israel yang telah memicu kekhawatiran global.

Hezbollah telah melakukan kontak senjata hampir setiap hari dengan pasukan Israel sejak perang pecah di Jalur Gaza pada Oktober lalu.

Baca juga: Roket Hezbollah Hancurkan Ribuan Hektare Lahan di Israel

Ketika mengumumkan “operasi terbesar” oleh pasukan udaranya, Hezbollah mengatakan, pesawat tempurnya telah mengirim beberapa skuadron pesawat tak berawak secara berurutan untuk menargetkan pusat pengintaian di Gunung Hermon.

Dalam sebuah pernyataan, Hezbollah menyebut serangan drone tersebut merupakan bagian dari respons atas terbunuhnya seorang anggota dalam sebuah serangan di wilayah Lebanon timur pada Sabtu (6/7/2024).

“Serangan Gunung Hermon menargetkan sistem intelijen, menghancurkannya dan memicu kebakaran besar,” kata Hezbollah, sebagaimana dikutip dari AFP.

Sementara itu, Militer Israel mengatakan, sebuah drone peledak jatuh di area terbuka di daerah Gunung Hermon, namun tidak menyebabkan korban luka.

Serangan dan retorika telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir, memicu kekhawatiran akan terjadinya konflik habis-habisan antara Israel dan Hezbollah yang terakhir kali berperang pada 2006.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dilaporkan telah mengunjungi pasukan di Gunung Hermon pada Minggu.

Dalam dua pernyataan tambahan, Militer Israel mengatakan pertahanan udaranya “berhasil mencegat” beberapa “target udara” yang menyeberang dari Lebanon setelah sirene dibunyikan di daerah Dataran Tinggi Golan.

Baca juga: AS Pimpin Upaya Diplomatik Redakan Ketegangan Israel-Hezbollah

Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada 1967 dan kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang sebagian besar tidak diakui oleh masyarakat internasional.

Sedangkan pada insiden hari Sabtu, Militer Israel menyebut, serangan mereka telah menewaskan seorang operator kunci di Unit Pertahanan Udara Hezbollah.

Sepanjang hari Minggu, Hezbollah mengumumkan empat serangan lagi ke lokasi militer Israel di seberang perbatasan dengan rentetan roket dan juga beberapa peluru kendali.

Pihak berwenang Israel melaporkan empat orang terluka.

Gallant, dalam sebuah video dari Gunung Hermon, mengatakan pihaknya siap melawan Hezbollah.

“Bahkan jika ada gencatan senjata (di Gaza), kami akan terus bertempur dan melakukan semua yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan (dalam kampanye melawan Hezbollah),” jelasnya.

Kekerasan lintas batas antara Israel dan Hezbollah sendiri telah menyebabkan banyak korban jiwa.

Menurut sejumlah perhitungan, serangan ke Lebanon telah menewaskan sebanyak 497 orang, sebagian besar anggota, dengan 95 warga sipil.

Baca juga: Komandan Senior Terbunuh, Hezbollah Balas Serang Israel dengan 200 Roket

Di pihak Israel, sedikitnya 16 tentara dan 11 warga sipil telah terbunuh, menurut pihak berwenang.

Puluhan ribu penduduk telah mengungsi dari daerah perbatasan di Lebanon selatan dan Israel utara.

Leave a comment