Apa Saja Perbedaan Homo sapiens dengan Neanderthal?
KOMPAS.com — Neanderthal adalah kerabat terdekat manusia modern (Homo sapiens).
Kedua jenis manusia ini disebut pernah tinggal di banyak habitat yang sama dan melakukan perkawinan dengan Homo sapiens sebelum akhirnya punah sekitar 40.000 tahun yang lalu.
Baca juga: Manusia Neanderthal Punah karena Kawin dengan Homo Sapiens, Studi Jelaskan
Itu sebabnya beberapa DNA Neanderthal masih bisa ditemukan di sebagian orang saat ini.
Meski begitu, garis keturunan Neanderthal dan Homo sapiens berbeda antara 400.000 hingga 800.000 tahun yang lalu, membuat kedua spesies ini berbeda dalam banyak hal.
Lantas apa saja perbedannya, berikut beberapa di antarnya seperti dikutip dari Live Science.
Fitur wajah
Neanderthal memiiki ciri wajah yang khas.
Anda mungkin akan melihat mereka memiliki dahi miring dengan alis yang sangat besar dan melengkung.
Hidung mereka akan lebih lebar dan menonjol dibandikan manusia modern, tengkorak mereka juga sedikit lebih panjang.
“Tengkorak manusia modern cenderung tinggi dan bulat, bentuk tempurung otaknya bulat, sedangkan tengkorak Neanderthal seperti kebanyakan manusia purba lainnya, panjang dan rendah,” papar Chris Stringer, pemimpin penelitian evolusi manusia di Natural History Museum di London.
Baca juga: Manusia Purba Kanibal Tertua Ternyata ‘Sepupu’ Homo Sapiens
Jika dilihat dari samping, Neanderthal juga memiliki dagu lebih kecil, gigi depannya lebih besar dibandingkan manusia modern.
Bentuk tubuh
Neanderthal bisa berjalan tegak dengan dua kaki, dan kerangka mereka sangat mirip dengan manusia modern.
Rata-ratanya tingginya sekitar 150 cm hingga 170 cm yang sekitar 12 hingga 14 cm lebih pendek dibandingkan orang Eropa pasca Perang Dunia II, namun sama atau sedikit lebih tinggi dibandingkan orang Eropa 20.000 atau bahkan 100 tahun yang lalu.
Neanderthal sangat berotot, berbahu lebar, dan berdada besar, dengan pinggul lebar yang melebar.
Penelitian menunjukkan mereka memiliki kapasitas paru-paru 20% lebih besar dibandingkan manusia modern.
Anggota badan Neanderthal juga memiliki proporsi yang berbeda dari manusia modern.
Segmen bawah lengan dan kaki mereka relatif lebih pendek dibandingkan dengan segmen atas.
Hal itu membuat mereka tampak kekar.
Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Pisau, Tercipta Sebelum Homo sapiens Ada
Ciri serupa juga terlihat pada manusia modern yang hidup di iklim dingin, dengan tubuh yang lebih pendek dan lebar sebagai adaptasi untuk mengurangi luas permukaan dan menghemat panas.
Perilaku
Seperti semua manusia purba, kehidupan Neanderthal akan sangat sulit sehingga perilaku mereka.
“Mereka hidup di luar daratan, mereka harus banyak bergerak dan menggunakan banyak kekuatan otot,” kata Stringer.
Kerangka mereka yang didesain kuat membantu bertahan dengan gaya hidup yang menuntut fisik.
H. sapiens juga mengalami berbagai tantangan itu, namun memiliki kerangka yang lebih ringan.
Itu bisa saja karena manusia modern membuat peralatan dan memiliki adaptasi budaya, seperti perdagangan jarak jauh yang membuat kehidupan fisik mereka sedikit lebih mudah.
“Jelas makin kompleks teknologi maka makin besar yang dapat ditanggung dalam aktivitas sehari-hari,” jelas Stringer.
Baca juga: Studi Ungkap ke Mana Homo Sapiens Pergi Setelah Keluar dari Afrika
Dalam hal perilaku, kemungkinan besar Neanderthal sangat mirip dengan manusia modern secara keseluruhan.
Misalnya, Neanderthal tampak menguburkan orang mati dan merawat orang yang sakit.
Neanderthal juga tinggal di gua, membentuk komunitas kecil, membuat api, dan mungkin mempunyai bahasa.
“Nenderthal mungkin juga berumur pendek dibandingkan dengan kita sehingga pohon keluarga hingga nenek dan kakek buyut jarang terjadi dibandingkan Homo sapiens,” ungkap Stringer.
Pola makan
Neanderthal diyakini memakan daging dan makanan nabati, seperti biji-bijian keras dan kacang-kacangan.
Namun, mereka yang tinggal di daerah beriklim dingin cenderung lebih mengandalkan pola makan yang lebih banyak daging dibandingkan mereka yang tinggal di daerah beriklim hangat.
Baca juga: Jauh dari Primitif, Manusia Purba Neanderthal Suka Mengatur Rumahnya
Neanderthal diketahui berburu binatang berukuran besar dan sedang, namun mereka tidak menggunakan senjata jarak jauh.
Kemungkinan besar mereka menggunakan teknik yang disebut perburuan penyergapan–yang pada dasarnya bersembunyi di semak-semak sebelum melompat keluar dan menusuk binatang dengan tombak yang menusuk.
Neanderthal mungkin juga mengenakan beberapa pakaian, seperti kulit binatang di bahu atau di sekitar pinggang, tergantung di mana mereka tinggal.
Meski para ilmuwan cenderung mengatakan bahwa manusia modern dan Neanderthal memiliki perbedaan, tapi sebenarnya juga punya kemiripan.
“Homo sapiens paling awal sebenarnya berperilaku sangat mirip dengan Neanderthal sehingga perbedaan antara keduanya muncul belakangan,” kata Shara Bailey, profesor antropologi biologi di Universitas New York.
Misalnya, ketika H. sapiens paling awal meninggalkan Afrika sekitar 200.000 tahun yang lalu, mereka mungkin menggunakan jenis perkakas batu yang sama dengan yang digunakan Neanderthal.
Baca juga: Zaman Hidupnya Homo Sapiens dan Ditemukannya di Indonesia