Informasi Terpercaya Masa Kini

Ngeri, Begini Hasil Tes Oli Mesin Mobil Yang Sudah Tempuh 10.000 Km Vs Mobil Jarang Pakai

0 97

Otomotifnet.com – Buat yang belum tahu fungsi oli mesin pada kendaraan, yaitu utamanya untuk melumasi komponen bergerak di dalam mesin, agar terhindar dari keausan.

Tak hanya mencegah friksi, oli mesin juga berfungsi menjaga panas mesin agar tetap stabil loh, tentunya selain radiator.

Nah, oli mesin ini seiring pemakaian kendaraan lama kelamaan akan mengalami penurunan kinerja atau kualitasnya.

Sehingga menyebabkan kemampuannya dalam mencegah keausan mesin dan fungsi lainnya, jadi berkurang jauh.

Baca Juga: Pakai Alat Ini Bisa Tahu Kondisi Oli Mesin Yang Sudah Tempuh 10.000 Km

Itu lah sebabnya kenapa oli mesin ini sangat perlu diganti secara berkala, sesuai anjuran pabrik.

Ada yang anjuran penggantiannya setiap 5.000 km atau 3 bulan sekali, mana yang dicapai lebih dulu.

Ada juga yang sampai 10.000 km atau maksimal 6 bulan, mana yang dicapai lebih dulu.

Nah, untuk mengetahui penurunan kualitas oli yang telah digunakan, saat ini sudah ada loh alatnya.

“Namanya Engine Oil Quality Tester. Pakai alat ini bisa tahu kondisi oli mesin yang sudah digunakan maupun yang belum,” beber Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor (MSM) yang bermarkas di Wonogiri, Jawa Tengah.

MSM sendiri kata Sumarno sudah memiliki Engine Oil Quality Tester. “Biar gak dibilang tipu-tipu om. Kalau by data konsumen pun mudah memahaminya,” ujarnya.

Pria yang pernah jadi trainer mekanik di salah satu pabrikan mobil keluaran Jepang ini lantas menuturkan hasil tes yang pernah ia lakukan pada oli mesin mobil yang sudah menepuh jarak 10.000 km.

Hasil pengukuran menggunakan Engine Oil Quality Tester tersebut cukup mengejutkan.

Baca Juga: Gokil, Wealthy Tes Oli Mesinnya Keliling Jawa 185 Jam Tanpa Mati Mesin

“Faktanya oli mesin dipakai 10.000 km, tes kualitas oli hanya 10%,” beber Sumarno.

Sebagai perbandingannya, ia juga mengukur kualitas oli yang masih baru dan masih di dalam kemasannya.

Hasilnya tentu sesuai dugaaan, kualitasnya terbaca masih 100% alias masih sangat baik.

“Alat ini ngebaca kualitas olinya berdasarkan tingkat polutan di dalam oli,” jelasnya.

Ketika oli sudah digunakan, lama-lama polutannya tentu akan semakin tinggi akibat gesekan komponen di dalam mesin, suhu pembakaran, sehingga mengalami oksidasi.

Polutan pada oli ini kata Sumarno beragam, seperti kadar Soot, wear metal, fuel dilution dan lain-lain.

Oiya, selain menguji kualitas oli mesin pada mobil yang sudah menempuh jarak 10.000 km, Sumarno juga coba mengukur kualitas oli mesin di mobil yang jarang dipakai.

“Pengujiannya di unit Mitsubishi Mirage 1.200 cc yang odometernya sudah mencapai 105.000 km. Tapi oli mesinnya baru terpakai sejauh 1.700 km dengan durasi 6 bulan,” bilangnya.

Baca Juga: Beginilah Dampaknya Bila Oli Mesin Mobil Bekas Diisi Berlebihan

Oli mesin yang digunakan pada mobil ini API Service-nya malah yang terbaru, yakni SP.

“Mobil ini benar-benar dirawat banget sama yang punya. BBM-nya saja selalu pakai Pertamax,” tutur Sumarno.

Dan hasilnya ketika diukur kualitasnya oli menggunakan alat tadi, ternyata terbaca tinggal 50%. Apakah masih bisa dipakai?

“Dipakai masih bisa mas, kalau sudah di bawah 40% wajib ganti. Di layar alat ini saat resultnya belum keluar ada tanda “X” di tengah. Nah, patokan dari tanda itu ke bawah, wajib ganti. Kalau 50 persen ya sudah ada warning,” jelasnya.

Ia lantas menambahkan bawah pengukuran ini membuktikan bahwa meski mobil jarang pakai, dimana jarak tempuh cuma 1.700 km. namun kualitas oli tetap menurun karena oksidasi.

Tuh sob, jadi meski mobil jarang pakai, bila sudah melewati batas bulan yang disarankan, sebaiknya lakukan penggantian oli mesin deh. Daripada nanti muncul sludge di mesin mobil kesayangan!

Leave a comment