Belum Ada Realisasi Investor Asing di IKN Nusantara,Kepala Otorita sebut Ada 3 Negara Paling Serius

- Hingga akhir Januari 2024, belum ada satupun realisasi investasi asing yang masuk di megaproyek Jokowi, IKN Nusantara. Sejumlah proyek terus dikebut di IKN Nusantara yang bakal menggantikan Jakarta sebagai Ibu Kota Negara, namun hingga saat ini belum ada realisasi dari investasi asing. Walaupun belum ada realisasi, namun Kepala Otorita IKN menyebut ada 3 negara yang paling serius investasi di IKN Nusantara. Kepala Otorita IKN...

Belum Ada Realisasi Investor Asing di IKN Nusantara,Kepala Otorita sebut Ada 3 Negara Paling Serius

TRIBUNKALTIM.CO - Hingga akhir Januari 2024, belum ada satupun realisasi investasi asing yang masuk di megaproyek Jokowi, IKN Nusantara.

Sejumlah proyek terus dikebut di IKN Nusantara yang bakal menggantikan Jakarta sebagai Ibu Kota Negara, namun hingga saat ini belum ada realisasi dari investasi asing.

Walaupun belum ada realisasi, namun Kepala Otorita IKN menyebut ada 3 negara yang paling serius investasi di IKN Nusantara.

Kepala Otorita IKN (OIKN), Bambang Susantono tetap optimis target investasi sebesar Rp 100 Triliun di tahun ini akan tercapai.

Baca juga: Kondisi Terkini Jalan Ambles di Sepaku IKN Nusantara, Sudah Bisa Dilintasi dan tak Ada Kemacetan

Baca juga: Jembatan di IKN Ambrol, Arus Lalulintas Sempat Lumpuh hingga Dibuka Jalan Alternatif

Baca juga: Apa Itu Pola Kerja Digital yang Diterapkan untuk Fase Pertama Pemindahan ASN ke IKN Nusantara?

Menurut Bambang Susantono, investor asing memerlukan waktu lebih lama dibandingkan investor domestik.

"Ya saya tadi di awal cerita bahwa untuk investasi asing ini mereka butuh waktu yang lebih lama dari investor domestik," ujar Bambang dalam konferensi pers, Selasa (30/1/2024), seperti dikutip TribunKaltim.co dari kontan.co.id. 

Namun demikian, Bambang mengatakan, ada tiga investor yang tengah proses menjajaki investasi melalui skema KPBU untuk pembangunan hunian.

Ketiga investor tersebut berasal dari Malaysia, China, dan Korea.

Selain itu, Bambang menuturkan akan ada beberapa kolaborasi internasional.

Misalnya kerja sama dengan beberapa universitas ternama di dunia untuk mengawal pembangunan IKN.

"Kita sudah MoU dengan Stanford (University), dalam dua bulan ke depan InsyaAllah akan ada groundbreaking untuk membuat satu pusat ekosistem digital," ungkap Bambang.

Secara umum, Bambang menerangkan, dari 350 letter of intent yang sudah diterima Otorita IKN, terdapat sekitar 50 LoI yang masuk ke tahap non disclosure agreement.

Setelah masuk ke tahap non disclosure agreement, Otorita IKN menjelaskan lebih detail mengenai semua perencanaan, kavling, dan kondisinya. 

Menurut Bambang, yang penting menunjukkan kepada dunia bahwa pembangunan IKN terjadi.

Baca juga: Progres Ngebut, Penampakan Terbaru Rumah Menteri di IKN Nusantara, Cek Fasilitas Lengkapnya

Serta, ekosistem pembangunan di IKN yang lengkap karena tidak hanya kantor pemerintahan saja yang dibangun.

"Bahwa mereka belum sampai ke groundbreaking ya kita tunggu aja, tapi buat saya, saya senang ekosistemnya sudah terbentuk," kata Bambang.

Terkait target investasi Rp 100 T di tahun ini, Bambang Susantono mengatakan pencapaian investasi bisa melebihi target atau bisa juga kurang dari target.

Hal itu tergantung pelaku usaha. 

Bambang Susantono juga menyebut Pemilu 2024 tidak berdampak pada masuk investasi ke IKN Nusantara. 

Bahkan Bambang Susantono mengklaim banyak pihak atau calon investor yang datang untuk menjajaki investasi ke IKN Nusantara. 

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw menambahkan, Otorita IKN terus melakukan perkenalan informasi tentang apa saja peluang - peluang investasi yang ada di IKN.

Baik bertemu langsung dengan calon-calon investor.

Baca juga: Terobosan IKN Nusantara, Rancangan Loveable City Bukan Pepesan Kosong, OIKN Gandeng Finlandia

Maupun calon investor yang berkunjung langsung ke IKN.

"Dan ada tim dari kedeputian investasi itu juga datang langsung ke negara negara tersebut," ucap Troy.

Sebelumnya, Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan, adanya komitmen invetasi asing di IKN senilai Rp 55 triliun. Investasi itu rencananya untuk penyediaan hunian bagi ASN di IKN. 

Rencananya, investor China Citic Construction akan membangun 60 rumah susun (rusun) bagi ASN Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Serta, dua perusahaan Malaysia, Maxim yang rencananya akan membangun 10 rusun ASN dan IJM membangun 20 rusun ASN di IKN.

Adapun proses KPBU itu saat ini masih dalam proses.

Imigrasi Iming-iming Golden Visa

Pemerintah memberikan Golden Visa untuk investor asing yang hendak menanamkan modal ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca juga: Sekda Kaltim Sebut Lahan Basah Mesangat-Suwi Destinasi Habitat Buaya Badas akan Populer adanya IKN

Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi, Silmy Karim mengatakan, kebijakan ini diharapkan dapat mendorong investasi masuk ke IKN.

"Persyaratan bagi perusahaan asing yang akan melakukan penanaman modal di IKN diturunkan, dari penanaman modal minimal 25 juta dolar Amerika Serikat menjadi minimal 5 juta dolar Amerika Serikat untuk masa tinggal selama lima tahun," ujarnya, dikutip dari keterangan resmi dilansir TribunKaltim.co dari kompas.com. 

Sedangkan untuk masa tinggal 10 tahun, penanaman modal investor asing diturunkan dari 50 juta dolar Amerika Serikat menjadi 10 juta dolar Amerika Serikat.

Perusahaan asing yang akan membuka cabang atau anak perusahaan di IKN dikecualikan dari syarat turnover atau nilai penjualan di perusahaan induknya.

Hal ini sebagaimana disyaratkan kepada perusahaan asing yang akan membuka cabang atau anak perusahaan di luar IKN.

Pengajuan visa berindeks E28F tersebut dilakukan secara online melalui website evisa.imigrasi.go.id.

Dokumen persyaratan yang dilampirkan antara lain paspor dengan masa berlaku minimal 6 bulan, pas foto, serta pernyataan komitmen untuk membangun perusahaan di IKN dengan nilai investasi minimal yang ditetapkan.

Sementara hingga bulan Januari 2024, tercatat sebanyak 62 golden visa telah diterbitkan.

Kemudahan Golden Visa bagi investor adalah wujud komitmen Imigrasi dalam menjalankan salah satu fungsinya, yaitu sebagai fasilitator pembangunan masyarakat.

"Kita harapkan masuknya investor asing ini menjadi stimulus perekonomian di IKN dan wilayah sekitarnya," tuntas Silmy

Baca juga: Uji Coba Juli 2024, Pembangunan Bandara Nusantara di IKN Nusantara Dikebut, Tambah Alat dan Lembur

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow