,Balik Lagi ke Kamar Mamahnya, Pengakuan Siswa SMK Pembunuh 1 Keluarga,Tak Puas Perkosa 1 Korban

-- Polisi telah menggelar rekonstruksi ulang kasus pembunuhan satu keluarga yang dilakukan Junaedi alias JDN (17) seorang siswa SMK. Rekonstruksi yang digelar hingga Rabu (7/2/2024) malam itu juga dihadiri perwakilan keluarga korban serta kuasa hukumnya. Ada 56 adegan yang dipergakan pelaku dari mulai menenggak miras hingga membunuh 5 orang dan memperkosa 2 korbannya. Korban tewas yakni Waluyo (35) dan istrinya Sri Winarsih...

,Balik Lagi ke Kamar Mamahnya, Pengakuan Siswa SMK Pembunuh 1 Keluarga,Tak Puas Perkosa 1 Korban

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Polisi telah menggelar rekonstruksi ulang kasus pembunuhan satu keluarga yang dilakukan Junaedi alias JDN (17) seorang siswa SMK.

Rekonstruksi yang digelar hingga Rabu (7/2/2024) malam itu juga dihadiri perwakilan keluarga korban serta kuasa hukumnya.

Ada 56 adegan yang dipergakan pelaku dari mulai menenggak miras hingga membunuh 5 orang dan memperkosa 2 korbannya.

Korban tewas yakni Waluyo (35) dan istrinya Sri Winarsih (34) serta tiga anak-anaknya RJS (15), VDS (11) dan ZAA (3)

Proses rekonstruksi ulang ini juga sempat menjadi perhatian warga sekitar tempat tinggal korban yang berlokasi di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.

Kapolres PPU, AKBP Supriyanto melalui Kasat Reskrim Polres PPU, AKP Dian Kusnawan mengatakan bahwa ada sebanyak 56 reka adegan yang diperagakan langsung oleh tersangka Junaedi.

Selain tersangka, polisi sudah menghadirkan saksi kakak tersangka, Ketua RT 18, serta teman yang bersama tersangka saat menenggak minuman keras.

“Mohon maaf menunggu cukup lama karena kami memang upayakan ini sedetail mungkin,” ungkap Kasat Reskrim kepada TribunKaltim.co pada Rabu (7/2/2024).

Salah satu bukti yang sempat menjadi perhatian saat kejadian yakni handphone tersangka dan pelaku yang sengaja dirusak menggunakan parang, lalu dibuang ke selokan.

Namun, dalam rekonstruksi itu tersangka mengaku bahwa ia berusaha menghilangkan barang bukti karena di handphone tersebut ada sidik jarinya.

“Pernyataan awal sama dengan ini, dia beralasan untuk membuang barang bukti,” sambungnya.

Disisi lain, beredar pengakuan tersangka Junaedi saat sedang diintrogasi oleh polisi.

Polisi yang memeriksa tersangka sempat bertanya bagain apa saja yang dilukai oleh pelaku hingga membuat lima orang korban meregang nyawa.

"Kepala dua kali," jawab Junaedi dikutip dari video TikTok, Rabu, 7 Februari 2024.

Saat itu, Junaedi berpura-pura lemas saat sedang dintrogasi oleh petugas.

"Semangat eh jangan lemas begitu," ucap seorang perempuan.

"Kepala empat kali ya," ucap Junaedi lagi.

"Kamu buka kelambu langsung kamu tebas gitu?" tanya polisi tegas.

"Iya lima kali kepala," jawab Junaedi.

Di sela-sela introgasi tersebut, Junaedi sempat menyandarkan kepalanya ke meja.

"Berarti si R yang terakhir kamu bunuh?" tanya seorang perempuan.

"Iya," jawab lemas Junaedi.

Pelaku siswa SMK ini juga mengaku telah memperkosa RJ dan ibundanya Sri.

Perbuatan biadab itu dilakukan secara bergantian lantaran pelaku tak puas usai memperkosa RJ yang merupakan mantan pacarnya.

"Saat kamu melakukan persetubuhan itu, langsung?' tanya seorang perempuan lagi.

"Iya," kata Junaedi.

"Yang dibunuh R dulu apa mamahnya?" tanya lagi polisi.

"Mamahnya," jawab Junaedi.

Usai membunuh dan memperkosa R yang merupakan mantan pacarnya, pelaku langsung kembali ke kamar mamahnya.

Disana, ia juga melampiaskan nafsu bejadnya kepada ibunda R.

"Berarti balik lagi ke kamar (mamahnya untuk memperkosa)," kata polisi yang dibenarkan Junaedi.

Kapolres PPU, AKBP Supriyanto menjelaskan tersangka akan diperiksa kejiwaannya dan mendalami motif pembunuhan satu keluarga tersebut.

JDN akan dijerat pasal 340 KUHP subsider pasal 338 KUHP juncto pasal 60 ayat 3 juncto pasal 76 huruf c Undang-undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman mati atau sekurang-kurangnya penjara seumur hidup.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow