Bahaya Orangtua Memiliki Mental Miskin bagi Anak

Mama dan Papa sebaiknya harus mengindari bermental miskin pada anak ya

Bahaya Orangtua Memiliki Mental Miskin bagi Anak

Terkadang tiap orangtua memiliki masalah yang tidak kelihatan, seperti stres atau sedih, yang bisa berdampak buruk pada anak-anak. Hal tersebut bisa membuat anak-anak merasa tidak dihiraukan atau merasa tidak aman.

Selain itu, cara orangtua menghadapi masalah bisa ditiru oleh anak-anak, seperti menjadi agresif atau mencari cara yang tidak sehat untuk mengatasi stres.

Pembentukan karakter anak dipengaruhi oleh cara mengasuh serta cara mendidik orangtuanya. Dengan demikian, orangtua harus memerhatikan kalimat dan tindakan yang ditujukan kepada anak agar tidak menghasilkan dampak buruk di masa depan.

Salah satu tindakan yang dapat membuat anak-anak mendapatkan dampak yang buruk adalah dengan mengatakan kalimat-kalimat yang bermental miskin pada anak.

Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar bahaya orangtua memiliki mental miskin bagi anak. 

Mama dan Papa dapat membaca informasi berikut agar dapat menghindari perkataan-perkataan yang bermental miskin pada anak.

1. Apa itu mental miskin

Amy Morin, seorang pakar parenting, psikoterapis, dan pengajar di Universitas Northeastern menjelaskan dalam bukunya yang berjudul 13 Things Mentally Strong Parents Don't Do, bahwa salah satu hal buruk yang dapat dilakukan namun tidak disadari orangtua dan terhadap anak adalah sering mengucapkan kalimat yang bermental miskin.

Morin mengatakan, mental miskin dari orang tua dapat menjadi salah satu hambatan terbesar bagi anak untuk mencapai kesuksesan di masa depan. Adapun, salah satu contoh kalimat mental miskin tersebut adalah "Mama dan Papa tidak akan pernah mampu membelinya."

2. Bahaya mengucapkan kalimat yang bermental miskin

Terlalu sering mengatakan kalimat-kalimat yang bermental miskin pada anak dapat menyebabkan dampak buruk bagi psikologis mereka. Contohnya:

  • Menurunkan rasa percaya diri: Kata-kata yang bermental miskin dapat mengurangi rasa percaya diri anak. Ini bisa membuat mereka merasa tidak berharga atau tidak mampu untuk mencapai hal-hal yang mereka inginkan dalam hidup.
  • Memicu Kecemasan dan depresi: Kalimat yang penuh dengan kritik atau pesimisme dapat menyebabkan anak merasa cemas atau sedih secara berlebihan. Hal ini dapat memicu masalah kesehatan mental seperti kecemasan atau depresi pada anak.
  • Menghambat pertumbuhan emosional: Anak-anak belajar bagaimana merespon dan memproses emosi dari interaksi dengan orang dewasa di sekitar mereka. Kalimat yang negatif atau bermental miskin dapat menghambat perkembangan emosional anak dan membuat mereka sulit untuk mengelola emosi mereka dengan sehat.
  • Membentuk pola pikir negatif: Anak-anak cenderung menyerap apa yang mereka dengar dan lihat di lingkungan mereka. Jika mereka terus-menerus didorong dengan kalimat yang bermental miskin, mereka mungkin mengadopsi pola pikir yang negatif tentang diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Mereka juga dapat terhambat kesuksesannya apabila sudah dibiasakan dengan kalimat-kalimat bermental miskin sejak kecil.
  • Merusak hubungan antara orangtua dan anak: Penggunaan kata-kata yang kasar dan bermental miskin secara berlebihan dapat merusak hubungan antara orangtua dan anak. Anak mungkin mulai menjauh atau merasa tidak nyaman berbagi perasaan mereka dengan orangtua.

Mengucapkan kalimat yang bermental miskin pada anak dapat memiliki konsekuensi yang serius terhadap kesejahteraan dan perkembangan mereka. Penting bagi Mama dan Papa untuk memilih kata-kata dengan bijaksana dan membangun komunikasi yang positif dengan anak-anak. Mendukung mereka dengan kata-kata yang penuh kasih dan penguatan positif dapat membantu membentuk kesehatan mental dan kebahagiaan mereka.

3. Cara menghindari kalimat yang bermental miskin

Morin juga mengatakan, jika anak menginginkan sesuatu yang sangat mahal, jangan bersikeras mengatakan bahwa barang tersebut tidak akan pernah bisa dibeli karena keuangan orang tua yang terbatas. Sebaliknya, tunjukkan kepada anak bahwa Anda bisa mengelola keuangan.

Maka dari itu, alih-alih mengatakan "Mama dan Papa enggak bakal bisa beli rumah besar untuk kita," lebih baik berkata "Mama dan Papa mau membeli rumah besar untuk kita suatu hari nanti, tapi enggak bisa sekarang karena uangnya belum cukup. Mama dan Papa mau menabung terlebih dahulu ya!"

Jika Mama dan Papa dapat menggunakan kalimat yang tepat, secara tidak langsung Mama dan Papa akan membuat anaktumbuh dengan pemikiran memahami bahwa mereka harus menabung dan menyusun skala prioritas jika menginginkan sesuatu.

Sebaliknya, orangtua yang menggunakan kalimat bermental miskin, secara tidak langsung menyebabkan anak tumbuh dengan mentalitas korban atau percaya bahwa mereka tidak bisa berhasil. Maka dari itu, segera hindari penggunaan kalimat-kalimat yang bermental miskin ya!

Itulah informasi tentang bahaya orangtua memiliki mental miskin bagi anak. Bahaya mental miskin yang dimiliki oleh orangtua dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap anak-anak. Dari kurangnya perhatian hingga penularan pola pikir negatif, anak-anak dapat menjadi korban tidak langsung dari pertarungan psikologis yang dialami oleh orangtua mereka. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental orangtua dan menyediakan dukungan yang dibutuhkan adalah langkah penting dalam melindungi kesejahteraan serta kesehatan mental anak-anak.

Baca juga:

  • Kesuksesan Anak Terhambat Jika Orangtua ‘Mental Miskin’
  • Media Sosial dan Kesehatan Mental Anak: Dua Hal yang Tak Terpisahkan
  • Cara Membangun Kesehatan Mental yang Kuat pada Anak

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow