Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Sebuah kota lengkap dengan dermaga ditemukan di dalam Selat Inggris di misi pencarian kota hilang tahun 2019 silam.

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

KOMPAS.com - Arkeolog maritim Garry Momber dan penjelajah National Geographic Albert Lin menemukan kota yang pernah hilang di dalam perairan Selat Inggris lewat misi "Pencarian Kota Hilang" 2019.

Perairan yang berlokasi di lepas pantai Pulau Weight ini memang sudah lama menyembunyikan tanda-tanda adanya kota yang hilang sekitar 8.000 tahun yang lalu.

Hamparan kota yang tenggelam itu dulunya merupakan lahan kering yang menghubungkan Inggris ke daratan Eropa.

Namun, karena permukaan air laut yang jauh lebih rendah pada ribuan tahun yang lalu, kawasan tersebut akhirnya tenggelam dan meninggalkan gambaran tentang kehidupan manusia prasejarah ribuan tahun lalu yang dikenal sebagai Doggerland.

Dilansir dari National Geographic, Doggerland adalah sebutan untuk para pemburu dan pengumpul yang bermigrasi mengikuti musim, seperti memancing, berburu, dan mengumpulkan makanan.

Baca juga: Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Kota hilang diduga punya dermaga

Keberadaan peradaban Doggerland mulanya terkonfirmasi pada akhir abad ke-19.

Namun, baru sekitar satu abad yang lalu kapal-kapal secara tidak sengaja mulai menggali benda-benda penting arkeologi.

Temuan bersejarah pertama ditemukan pada 1931 ketika sebuah kapal pukat menarik sebongkah gambut saat memancing lobster di sekitar timur Norfolk.

Di dalam bongkahan gambut ini terdapat ujung tanduk yang kemungkinan digunakan sebagai tombak masyarakat di masa antara 10.000 SM dan 4.000 SM.

Pada misi 2019 yang dilakukan Albert Lin, para arkeolog menemukan sisa-sisa pohon yang bertahan di bawah air selama lebih dari 8.000 tahun.

Saat itu, para penyelam menjelajah lebih dalam ke jurang yang dalam. Mereka menemukan sebuah bangunan kayu yang diyakini sebagai dermaga.

“Rasanya seperti kita sedang duduk di kota hantu kuno, tapi di bawah air,” kata Lin, dilansir dari laman The Archeologist.

Setelah dibawa ke permukaan, struktur kayu yang mereka temukan sebagai sebuah platform utuh di bawah sana ternyata terdiri dari lapis demi lapis kayu.

Kayu ini awet secara alami karena kurangnya oksigen di bawah air.

Baca juga: Arkeolog Temukan Situs Pertapaan Kuno Berusia 1.300 Tahun di Inggris

Dugaan penyebab kota tenggelam

Dilansir dari Express, kota tersebut terendam air ketika gletser mulai mencair dan memenuhi dataran rendah hingga membentuk selat.

Fenomena alam tersebut diduga mendorong penduduk untuk bermigrasi ke tempat yang lebih tinggi.

Namun, catatan sejarah menunjukkan bahwa selat yang menghubungkan Inggris dan Eropa itu diduga terbentuk karena tsunami besar.

Tsunami itu disebabkan tanah longsor yang terjadi di Norwegia yang dikenal sebagai Storegga Slides.

Luapan air tersebut menghancurkan kota Inggris Kuno. Air mengalir sejauh 40 kilometer ke daratan dan mengubah rawa di Selat Inggris itu menjadi lautan penuh.

Kisah manusia purba di Doggerland merupakan kisah peringatan dampak naiknya permukaan air laut dengan cepat.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow