Apartemen Tak Lagi Menarik sebagai Investasi, Kenapa?

Kondisi pasar apartemen sudah mulai mengalami perbaikan, tapi posisinya belum bisa menuju ke angka normal sebelum Pandemi Covid-19.

Apartemen Tak Lagi Menarik sebagai Investasi, Kenapa?

Bisnis.com, JAKARTA - Konsultan Properti Colliers International mencatat geliat investasi pada pada sektor properti khususnya apartemen mengalami pelemahan dalam beberapa waktu belakangan.

Senior Associate Director Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto, menuturkan bahwa meskipun kondisi pasar apartemen mengalami perbaikan. Namun, posisinya belum bisa menuju ke angka normal sebelum Pandemi Covid-19.

"Kondisi pasar apartemen kalau kita lihat memang demand-nya belum terlalu bisa menuju yang normal. Kalau kita lihat di sini memang ada beberapa indikasi dan menunjukkan bahwa dari tingkat hunian dia masih stabil, tapi belum optimal," kata Ferry dalam Webinar Property Outlook 2024, dikutip Rabu (28/2/2024).

Baca Juga : Ada Insentif PPN DTP, Begini Prospek Pasar Apartemen di 2024

Lebih lanjut, Ferry juga menyoroti adanya pergeseran profil pembeli apartemen. Apabila sebelumnya pembeli apartemen didominasi oleh investor, kini penjualan apartemen lebih didominasi oleh end user.

Hal itu tercermin dari komposisi end users sepanjang 2023 dengan porsi sebesar 54% dan investor sebesar 46%. Posisinya itu berbalik dibandingkan dengan saat 2022 yakni sebesar 41,9% end user dan 58,1% investor.

Baca Juga : : Begini Ramalan Colliers soal Prospek Pasar Apartemen Jelang Tahun Politik

"Komposisinya agak bergeser sekarang, yang dominan end user-nya dibanding investornya. Sebenarnya ini kondisi ideal, karena kalau end user yang membeli ini potensi pasar untuk bisa kembali normal akan jauh lebih tinggi," jelasnya.

Pergeseran profil pembeli itu salah satunya disebabkan oleh yield investasi apartemen yang daat ini dinilai tidak mampu bersaing dengan imbal hasil yang ditawarkan oleh sejumlah instrumen investasi lainnya.

Baca Juga : : Proyek Apartemen The Pakubuwono Rp1 Triliun di IKN Mulai Dibangun

Ferry mencontohkan, sepanjang 2023 selisih antara imbal hasil investasi apartemen dengan obligasi saja mencapai 113 basis poin (bps). 

Di mana, rata-rata imbal hasil investasi apartemen pada 2023 yakni sebesar 3,92%, sedangkan yield investasi deposito sebesar 5,05%.

Sementara itu, apabila mengacu pada kondisi yield apartemen dan deposito pada 2017, posisinya tidak terlalu terpaut jauh. Sehingga, pasar apartemen masih banyak diminati investor.

"Di tahun 2017 contohnya, rata-rata yield apartemen itu skitar 5,6% sementara yang ditawarkan time deposit saat itu hampir 6% (5,98%). Selisihnya tak terlalu jauh, sehingga orang masih bisa mempertimbangkan anatara apartemen atau deposito," pungkasnya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow