Apakah Boleh Wanita Haid Melakukan Ziarah Kubur? Penjelasan Menurut Buya Yahya,Lengkap

- Ziarah kubur adalah kunjungan ke pemakaman untuk mendoakan yang telah meninggal. Kontroversi muncul mengenai kebolehan wanita haid melakukan ziarah kubur dalam Islam. Kemudian tata cara ziarah kubur meliputi bersuci, membaca doa, dan menghormati makam. Berikut Inilah penjelasan mengenai apakah wanita haid boleh melakukan ziarah kubur? inilah penjelasannya menurut Buya Yahya lengkap. Hukum Ziarah Kubur Bagi Wanita Haid Menurut...

Apakah Boleh Wanita Haid Melakukan Ziarah Kubur? Penjelasan Menurut Buya Yahya,Lengkap

TRIBUNKALTIM.CO - Ziarah kubur adalah kunjungan ke pemakaman untuk mendoakan yang telah meninggal.

Kontroversi muncul mengenai kebolehan wanita haid melakukan ziarah kubur dalam Islam.

Kemudian tata cara ziarah kubur meliputi bersuci, membaca doa, dan menghormati makam.

Berikut Inilah penjelasan mengenai apakah wanita haid boleh melakukan ziarah kubur? inilah penjelasannya menurut Buya Yahya lengkap.

Hukum Ziarah Kubur Bagi Wanita Haid Menurut Buya Yahya

Buya Yahya dalam kanal Youtube Al-Bahjah TV 14 November 2017 mengatakan tidak ada larangan untuk wanita haid melakukan ziarah kubur asal menjaga kehormatan dengan tidak melakukan hal-hal yang dilarang.

"Dalam kaitan kita membaca zikir harian kemudian kita haid masih membaca nggak, kemudian kalau misal orang haid boleh tidak ziarah kubur," tanya seorang audiens.

"Orang haid berziarah kubur bebas, ziarah kubur boleh.

Tentunya yang menjadikan terlarang ziarah kubur adalah bukan karena haidnya yaitu disertai tidak terhormat di kubur tersebut, ada maksiat di sekitar kubur, kemudian jadi fitnah.

Tapi kemudian kalau dengan keluarga, dengan mahrom, kerabat ke kubur boleh," ujar Buya Yahya menjawab audiens.

Sementara dikatakan Buya Yahya menyampaikan bahwa membaca dzikir saat sedang haid tidak ada larangannya, hanya ada beberapa kebaikan yang dilarang saat keadaan haid.

"Sementara untuk masalah wirid, zikir, ketahuilah di dalam mahzab kita Al-Imam Asy-Syafi'i radhiyallahu 'anhu bahwa seorang wanita yang sedang haid tidak diperkenankan membaca Al Quran dengan mengeluarkan suara, kecuali ayat Al Quran tersebut yang digunakan untuk berzikir, ayat menjaga diri, selagi niatnya untuk zikir maka di dalam mahzab Al-Imam Asy-Syafi'i radhiyallahu 'anhu diperkenankan selagi untuk zikir atau menjaga diri dari godaan syaitan.

Yang tidak boleh adalah niat membaca Al Quran untuk Al Quran bukan untuk berzikir,"ujarnya.

"Selagi yang anda baca untuk zikir maka itu boleh-boleh saja," ungkapnya

Kemudian di dalam kanal Youtube Al-Bahjah TV dari video tanggal 26 Januari 2018, Buya Yahya mengatakan hal serupa bahwa siapa saja dapat melakukan ziarah kubur.

“Pada dasarnya tidak ada larangan bagi wanita atau perempuan melakukan ziarah kubur.” ungkap Buya Yahya

Maka dari itu, siapa saja diperbolehkan untuk melakukan ziarah kubur.

“Tidak ada larangan bahwa orang haid dilarang untuk ziarah kubur” jelas Buya Yahya.

Dikatakan Buya Yahya bahwa memang ada kepercayaan di kampung bahwa ada larangan ziarah kubur bagi wanita haid.

Namun, hal ini dikatakannya hal yang keliru.

Bahkan wanita yang sedang haid masih diperbolehkan memandikan jenazah dan tidak ada larangan.

“Tidak ada, boleh memandikan. Asalkan memang, kalau perempuan ya perempuan yang memandikan. Kalau laki-laki ya laki-laki ya memandikan.

Kalau bukan mahram ya nggak boleh, jadi bukan masalah haid. Ini harus dipahamkan masyarakat” jelasnya.

Hukum ziarah kubur

Artinya: “Diriwayatkan dari Buraidah ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Dahulu aku pernah melarang ziarah kubur, maka telah diizinkan bagi Muhammad berziarah kubur bundanya.

Maka berziarahlah kubur, sebab hal itu mengingatkan akhirat.” HR. Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Hibban dan al-Hakim

Pada awal periode Islam, terdapat larangan terhadap ziarah kubur oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. 

Larangan ini timbul karena khawatir bahwa praktik ziarah kubur bisa membawa risiko kemungkinan penyekutuan Allah, terutama mengingat dekatnya zaman itu dengan zaman jahiliyah.

Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin kuatnya iman umat Islam, Rasulullah mengizinkan ziarah kubur. 

Keputusan ini juga didorong oleh manfaat besar dari ziarah kubur, yaitu mengingatkan akan kematian yang pasti akan datang bagi setiap individu. 

Tujuannya adalah agar umat dapat mendekatkan diri kepada Allah, Sang Pengatur kehidupan dan kematian. 

Anjuran untuk ziarah kubur diberikan secara umum kepada seluruh umat Muslim, tanpa memandang jenis kelamin, sehingga tidak ada larangan khusus bagi kaum perempuan untuk melakukan ziarah kubur.

Larangan ziarah kubur

Dalam Islam, ziarah kubur adalah tindakan yang diperbolehkan, asalkan dilakukan dengan niat baik dan sesuai dengan tuntunan agama.

Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat melakukan ziarah kubur, berikut ialah beberapa hal yang perlu diperhatikan

1. Bid'ah

Hindari melakukan tindakan atau ritual yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW atau tidak dicontohkan oleh para sahabatnya ataupun ulama.

Ziarah kubur sebaiknya dilakukan sesuai dengan tuntunan Islam tanpa menambahkan elemen baru yang tidak ada dasarnya dalam agama ataupun sesuatu yang menyimpang dan tidak pernah dikaji oleh ulama.

Baca juga: Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan, Apa Hukum dan Bagaimana Tata Caranya?

2. Syirik

Jangan melakukan tindakan atau doa yang menyerupai praktik-praktik kesyirikan.

Doa seharusnya ditujukan hanya kepada Allah SWT, dan tidak boleh ada unsur penyembahan terhadap makhluk lain.

3. Menghiasi Kubur dengan Berlebihan

Hindari menghiasi kubur dengan berlebihan, seperti memberi banyak ornamen atau benda-benda yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Hal ini dilakukan karena Islam mengajarkan kesederhanaan.

4. Berlebihan dalam melakukan ziarah kubur

Meskipun ziarah kubur dianjurkan, namun tindakan seperti memberikan kehormatan berlebihan dapat membawa konsep kesyirikan jika niat saat melakukan ziarah kubur menyimpang dari ajaran agama.

Kuburan seharusnya dihormati, tetapi kehormatan tertinggi hanya untuk Allah SWT.

5. Berbicara atau Berdoa kepada Orang Meninggal

Dalam Islam mendoakan orang yang telah meninggal boleh, namun ketika kita berdoa terhadap orang yang telah meninggal dan meminta sesuatu kepada orang yang mati selain Allah merupakan sesuatu yang menyimpang dan dapat menjadi suatu penyimpangan/syirik saat melakukan ziarah kubur.

Oleh karena itu, berbicara atau berdoa langsung kepada orang mati bukanlah praktik yang dianjurkan, karena niat ketika berdoa dan tempat meminta hanya kepada Allah SWT.

6. Berkumpul di Kuburan dengan Tujuan yang Salah

Hindari berkumpul di kuburan dengan tujuan sosial atau hiburan semata.

Ziarah kubur seharusnya dilakukan dengan niat ikhlas untuk mengingat Allah SWT dan mendoakan orang yang telah meninggal.

7. Membaca Al-Qur'an dengan Tujuan Perdukunan

Hindari membaca Al-Qur'an di kuburan dengan niat perdukunan atau meminta bantuan dari roh orang yang telah meninggal saat melakukan ziarah kubur.

Membaca Al-Qur'an seharusnya dilakukan dengan niat ibadah kepada Allah SWT.

Selanjutnya, penting untuk memahami bahwa ziarah kubur seharusnya dilakukan dengan niat ikhlas, mengikuti tuntunan agama, dan menjauhi segala bentuk praktik kesyirikan atau bid'ah.

Pemahaman yang benar terhadap ajaran Islam sangat penting dalam melaksanakan setiap amalan, termasuk ziarah kubur.

Adab Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan

  • Berwudhu sebelum memasuki area pemakaman.
  • Mengenakan pakaian yang sopan dan rapi.
  • Bersikap tenang dan tidak gaduh.
  • Tidak menginjak-injak makam.
  • Tidak duduk di atas makam.
  • Tidak membeda-bedakan ahli kubur.

Doa Ziarah Kubur

Berikut ialah urutan doa ziarah kubur, doa ini dapat dibaca ketika kita melakukan ziarah kubur.

1. Doa Pertama

- Membaca Surah Al-Fatihah.

- Mendoakan ampunan untuk semua muslimin dan muslimat yang telah meninggal.

2. Doa Kedua

- Membaca Surah Al-Ikhlas sebanyak tiga kali.

- Mendoakan keberkahan dan ampunan.

3. Doa Ketiga

- Membaca Surah Al-Falaq, Surah An-Naas, Surah Al-Kafirun, dan Surah Al-Ikhlas.

- Mendoakan perlindungan dari segala kejahatan.

Baca juga: 10 Adab Ziarah Kubur dan Penjelasannya yang Wajib Diketahui, Simak Bacaan Doa Beserta Amalannya

4. Doa Keempat

- Membaca Surah Al-Baqarah ayat 255, Ayat Kursi.

Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur.

Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya.

Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki.

Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung."

- Mendoakan perlindungan dan keberkahan.

Baca juga: Hukum Boleh atau Tidak Wanita Haid Ziarah Kubur Jelang Lebaran 2023, Simak Penjelasan Buya Yahya

5. Doa Kelima

- Membaca Surah Yasin.

- Mendoakan ampunan, keringanan, dan keselamatan bagi mayit.

6. Doa Keenam

- Membaca Surah Al-Mulk.

- Mendoakan perlindungan dari siksa kubur.

7. Doa Ketujuh

- Mendoakan para shuhada (martir) dan para wali Allah (doa ziarah kubur).

- Mendoakan agar kita bisa meneladani kebaikan mereka. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow