Apa yang Terjadi pada Tubuh saat Makan Cokelat Tiap Hari?

Banyak dari kita yang menyukai cokelat. Tapi adakah dampak jika setiap hari makan coklat?

Apa yang Terjadi pada Tubuh saat Makan Cokelat Tiap Hari?

KOMPAS.com - Banyak dari kita yang menyukai cokelat. Saking sukanya, beberapa mungkin ada yang tidak pernah absen untuk memakannya setiap hari.

Namun, sebenarnya apa yang terjadi pada tubuh jika kita makan cokelat setiap hari?

Baca juga: Mengapa Kita Menyukai Cokelat?

Mengutip Livestrong, Maxine Yeung, RD, CPT, ahli diet terdaftar dan pendiri The Wellness Whisk berbagai mengenai efek makan cokelat setiap hari, baik positif dan negatifnya.

Memberi energi dan membuat gelisah

Cokelat adalah sumber karbohidrat yang merupakan sumber bahan bakar bagi tubuh. Sehingga itu bisa memberi energi untuk beraktivitas.

Tetapi meski beberapa orang menikmati peningkatan energi saat mengemil cokelat, yang lain mungkin merasa sedikit gelisah karena sensitif terhadap kafein yang juga terkandung dalam cokelat.

Sebagai referensi, cokelat hitam mengandung 12 hingga 25 miligram kafein per ons dibandingkan dengan secangkir kopi hitam seberat 8 ons, yang biasanya mengandung sekitar 95 miligram.

Terkait dengan kesehatan jantung

Mengonsumsi cokelat bisa jadi baik untuk kesehatan jantung. Senyawa flavonoid yang ditemukan dalam cokelat dapat menurunkan kolesterol LDL (kolesterol jahat), meningkatkan aliran darah dan mengurangi resistensi insulin.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa cokelat dalam jumlah sedang dapat menurunkan tekanan darah dan juga risiko stroke.

Namun peneliti mencatat bahwa mengonsumsi makanan manis dalam jumlah yang lebih banyak dapat menghilangkan manfaat kesehatan dan menyebabkan efek negatif akibat peningkatan asupan gula.

Baca juga: Siapa Penemu Cokelat?

Jadi untuk kesehatan makan cokelat secukupnya dan pilih cokelat hitam yang cenderung memiliki lebih sedikit gula, lemak, dan sumber flavonol yang kuat.

Berkontribusi pada pertambahan berat badan

Seperti halnya makanan lain, cokelat pun juga memiliki kalori. Dan jika mengonsumsi kalori berlebih, hal itu dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Dalam hal menambah berat badan, yang membuat coklat menjadi masalah adalah kandungan gulanya.

Makanan yang menyebabkan lonjakan gula darah dan insulin, seperti cokelat manis dapat menyebabkan rasa lapar dan makan berlebih.

Seiring waktu, pola ini dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan, serta risiko diabetes dan penyakit jantung.

Tapi sekali lagi, moderasi adalah kuncinya.

“Mengonsumsi sedikit coklat setiap hari disertai dengan pola makan yang seimbang dan bervariasi tidak serta merta berkontribusi pada penambahan berat badan,” kata Yeung.

Memicu masalah perut

Beberapa dari Anda mungkin akan merasakan masalah perut atau gastrointestinal negatif saat makan cokelat. Tapi menurut Yeung itu tergantung pula pada jenis cokelatnya.

Baca juga: Antioksidan dalam Cokelat Panas Lebih Banyak dari Teh Hijau

"Cokelat yang mengandung lebih banyak produk susu dan tambahan gula dapat menyebabkan masalah perut, termasuk masalah pencernaan seperti diare, kembung, sakit perut, dan gas," terang Yeung.

Selain itu kandung kafein dalam cokelat juga dapat memicu buang air besar. Itu karena kafein merangsang kontraksi pada saluran pencernaan dan memicu produksi asam lambung.

Suasana hati yang lebih baik

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan cokelat dapat membantu meningkatkan mood dan mengurangi stres.

Namun para peneliti mencatat bahwa hubungan antara coklat dan suasana hati masih belum jelas.

Dengan kata lain, tidak ada cukup bukti untuk mengetahui apakah efek suasana hati itu hanya berhubungan dengan pengalaman sensorik yang menyenangkan saat makan cokelat atau sifat farmakologis tertentu.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow