Apa Itu Komet Setan yang akan Muncul saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024? Asal Nama dan Ukuran

- Senin (8/4/2024) selain Gerhana Matahari Total akan muncul juga Komet Setan. Apa itu Komet Setan yang akan muncul bersamaan dengan Gerhana Matahari Total pada Senin (8/4/2024) nanti? Kemunculan Komet Setan pada saat Gerhana Matahari Total ini menjadi salah satu peristiwa astonomi yang dinantikan. Komet Setan ini ini hanya dapat dilihat oleh manusia setiap 70 tahun sekali dan segera terlihat saat komet tersebut meluncur menuju...

Apa Itu Komet Setan yang akan Muncul saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024? Asal Nama dan Ukuran

TRIBUNKALTIM.CO - Senin (8/4/2024) selain Gerhana Matahari Total akan muncul juga Komet Setan.

Apa itu Komet Setan yang akan muncul bersamaan dengan Gerhana Matahari Total pada Senin (8/4/2024) nanti?

Kemunculan Komet Setan pada saat Gerhana Matahari Total ini menjadi salah satu peristiwa astonomi yang dinantikan.

Komet Setan ini ini hanya dapat dilihat oleh manusia setiap 70 tahun sekali dan segera terlihat saat komet tersebut meluncur menuju Bumi.

Baca juga: Terjawab Kapan Gerhana Matahari Terjadi 2024, Bisa Dilihat di Indonesia? Cek Jam dan Lokasinya

Baca juga: Cek Kapan Gerhana Matahari Terjadi 2024, Jam/Tanggal, Lokasi untuk Melihat, Diprediksi Ada Ledakan

Baca juga: Akan Ada Ledakan! Terjawab Kapan Gerhana Matahari Terjadi 2024, Jam/Tanggal, Lokasi untuk Melihat

Nama sebenarnya adalah Komet 12P atau atau Komet Pons-Brooks namun kemudian dijuluki Komet Setan. 

Untuk diketahui, Komet Setan merupakan obyek luar angkasa yang sangat terang dan sedang melintasi tata surya bagian dalam.

Menurut Space.com, komet tersebut kemungkinan dapat dilihat dengan mata telanjang saat senja di belahan Bumi utara melawan konstelasi zodiak Aries di ufuk barat pada akhir Maret 2024.

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, kehadirannya yang sangat jarang terjadi ini akan terus terlihat dan akan mencapai jarak terdekatnya dengan Matahari, Minggu (21/4/2024).

Setelah mencapai titik terdekat dengan Bumi, Komet Setan akan menghilang dari pandangan di belahan Bumi bagian utara pada Mei 2024.

Selanjutnya, komet ini akan terlihat dari belahan Bumi bagian selatan sebelum menghilang lagi dari pandangan hingga 2095.

Mengapa Dijuluki Komet Setan?

Komet Pons-Brooks baru-baru ini mendapat julukan Komet Setan karena kecerlangannya yang tidak terduga.

Karena mempunyai kecerahan yang sangat terang, komet ini disamakan dengan tanduk setan oleh beberapa media.

Menurut para ilmuwan, komet ini juga mengalami peningkatan kecerlangan secara eksponensial yang diprediksi terjadi pada Maret 2024.

Baca juga: Heboh Gerhana Matahari 8 April 2024 Menyebabkan Bumi Gelap Selama 3 Hari, Apakah Benar?

Adapun penyebab komet tersebut mengalami tingkat kecerlangan hingga saat ini belum diketahui.

Namun beberapa ahli berspekulasi bahwa komet tersebut mungkin memiliki gunung es aktif yang meledak dan menyebabkan kilatan cahaya.

Gejolak lainnya mungkin terjadi bersamaan dengan gerhana Matahari pada Senin (8/4/2024), yang dapat diamati dari Amerika Serikat.

Meskipun demikian, pakar komet, John Bortle menyebut prediksi tersebut sebagai fantasi belaka.

Bortle juga mengatakan bahwa Komet Pons-Brooks sudah menjadi jauh lebih terang saat mendekati Matahari.

Cara Melihat Komet Setan

Astronom amatir, astrofotografer, dan pecinta komet dari California, Amerika Serikat Dave Weixelman mengatakan bahwa Komet Pons-Brooks akan berada di dekat Jupiter dan sekitar 24,5 derajat dari gerhana Matahari.

Artinya, komet tersebut berpotensi terlihat di tengah gerhana bagi mereka yang melakukan pencarian dengan teropong atau teleskop dan bagi mereka yang mengabadikan pemandangan tersebut dengan kamera, dikutip dari Astronomy, Jumat (8/3/2024).

Baca juga: NASA Prediksi akan Ada Ledakan saat Gerhana Matahari pada April 2024, Benarkah Bumi Jadi Gelap?

Selain itu, sebanyak enam planet akan berada di langit saat gerhana Matahari total pada April 2024.

Venus akan menjadi yang paling terang pada magnitudo –3,9, terletak sekitar 15 derajat barat daya Matahari.

Di sisi berlawanan dari bintang kita, sekitar 30 derajat timur laut Matahari, akan terdapat Jupiter dengan magnitudo –2.

Menurut Weixelman, Jupiter akan berfungsi sebagai titik penunjuk arah yang tepat untuk menemukan Komet Setan karena komet tersebut akan terletak hanya 6 derajat barat Jupiter dan sekitar 24,5 derajat timur laut Matahari.

Posisi ini menempatkan komet tersebut dalam bidang pandang teropong yang kira-kira sama dengan Jupiter, sehingga meningkatkan kemudahan untuk menemukannya.

Meskipun geometri pengamatan antara Bumi dan komet tidak ideal selama penampakan gerhana, prediksi saat ini menunjukkan bahwa Komet Pons-Brooks akan muncul sekitar magnitudo 5.

Namun, komet merupakan benda langit yang berubah-ubah dan prediksi bisa saja tidak tepat sasaran.

Meskipun demikian, para fotografer luar angkasa akan tetap bersemangat karena adanya kesempatan unik menangkap Corona dari Matahari dan komet pada waktu yang bersamaan.

Gerhana Matahari Total Bisa Dilihat di Indonesia?

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan sebagian wilayah Bumi akan mengalami gerhana Matahari total pada Senin (8/4/2024), beberapa hari jelang Idul FItri 1445 H.

Baca juga: Sebelum Idul Fitri 1445 H? Terjawab Sudah Kapan Gerhana Matahari Terjadi 2024 dan Tanggal Berapa

Dilansir dari laman resmi NASA, gerhana Matahari total akan dimulai di Samudra Pasifik Selatan dan apabila cuaca memungkinkan, gerhana akan melintasi beberapa wilayah di benua Amerika.

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, Gerhana Matahari total pertama kali akan melintas di Pantai Pasifik Meksiko, Amerika Selatan, sekitar pukul 11.07 waktu setempat.

Lantas, apakah Indonesia termasuk daerah yang akan dilalui gerhana Matahari total?

Penjelasan peneliti Astronom amatir Indonesia, Muh. Ma'rufin Sudibyo mengatakan bahwa gerhana Matahari tidak bisa dilihat di Indonesia, baik ditinjau dari zona penumbra maupun umbra.

Ma’rufin berpendapat, pada zona penumbra, yakni daerah yang melihat gerhana total, hanya mencakup Benua Amerika bagian tengah dan utara saja.

Selain wilayah Benua Amerika, ada pula sebagian kecil Benua Eropa seperti Inggris Raya yang akan mengalami gerhana Matahari total.

Sementara itu, zona umbra, yaitu daerah yang melihat sebagian gerhana Matahari, hanya mencakup wilayah dengan lebar maksimum 200 kilometer.

“Gerhana juga takkan terlihat di Indonesia karena terjadi saat tengah malam,” ungkap Ma’rufin saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/3/2024).

Adapun perkiraan gerhana Matahari total akan terjadi pada 17.45-18.49 Coordinated Universal Time (UTC) atau pada pukul 00.45-01.49 WIB.

Ma’rufin mengatakan bahwa konfigurasi khas gerhana Matahari memang hanya akan mencakup sebagian kecil dari wajah Bumi yang pada saat itu sedang mengalami siang hari.

“Hanya sebagian kecil wilayah Bumi yang merasakan gerhana karena kecilnya diameter fisik Bulan,” katanya.

Dampak gerhana Matahari total bagi Indonesia

Lebih lanjut, Ma’rufin menjelaskan, Indonesia juga tidak mengalami dampak langsung akibat gerhana.

Meskipun demikian, Indonesia bisa saja mengalami dampak tidak langsung dari adanya gerhana Matahari.

“Dampak tak langsung umumnya terkait dengan pasang surut air laut,” jelas Ma’rufin.

Gerhana terjadi pada saat konjungsi Bulan-Matahari, di mana Bulan seakan bertemu dengan Matahari.

Akibat konjungsi tersebut, resultan gaya tidalnya mencapai maksimum.

Nantinya, kondisi ini akan berdampak pada air yang laut akan mengalami pasang maksimum.

Kondisi seperti ini akan lebih berbahaya apabila di daerah tersebut sedang terjadi cuaca ekstrem berupa hujan lebat intensitas tinggi.

Apabila hal ini terjadi, maka aliran air limpasan ke laut akan terganggu sehingga genangan banjir akan berlangsung lebih lama.

Baca juga: Besok Gerhana Matahari Penumbra 25 Maret, Cek Jadwal dan Lokasi Terjadinya Gerhana

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow