Apa Itu Hematoma Subdural Akut, Penyakit Komikus Dragon Ball Sebelum Meninggal

Komikus Dragon Ball Akira Toriyama, meninggal dunia usai mengidap penyakit subdural hematoma. #kumparanSAINS

Apa Itu Hematoma Subdural Akut, Penyakit Komikus Dragon Ball Sebelum Meninggal

Kabar duka tengah menyelimuti dunia manga. Komikus Dragon Ball Akira Toriyama meninggal dunia di usia 68 Tahun.

Akira meninggal usai mengidap penyakit subdural hematoma. Kabar duka ini dibagikan oleh Bird Studio, pemilik IP original Dragon Ball lewat unggahan di X (Twitter).

"Dengan sangat sedih kami infokan bahwa kreator manga Akira Toriyama meninggal dunia pada 1 Maret karena hematoma subdural," tulis Bird Studio yang menaungi Akira Toriyama.

Banyak yang belum tahu apa itu penyakit subdural hematoma. Lantas seperti apa kondisi yang sempat diderita Toriyama?

Dilansir Cleveland Clinic, Subdural Hematoma merupakan jenis pendarahan di dalam kepala. Pendarahan ini terjadi saat darah terkumpul di bawah area dura mater.

Dura mater merupakan salah satu lapisan jaringan yang melindungi otak manusia. Kondisi hematoma subdural paling sering terjadi akibat cedera kepala dan bisa berakibat fatal.

Dura mater merupakan salah satu meningen atau tiga lapisan membran yang menutupi dan melindungi otak dan sumsum tulang belakang Anda.

  • Dura mater : Lapisan terluar, paling dekat dengan tengkorak

  • Arachnoid mater : Lapisan tengah

  • Pia mater : Lapisan dalam, paling dekat dengan jaringan otak

Berawal dari robekan pembuluh darah

Hematoma subdural bisa berkembang berawal dari robekan pada pembuluh darah. Darah bocor keluar dari pembuluh darah yang robek ke dalam ruang antara dura mater dan arachnoid mater otak manusia.

Perdarahan aktif ke dalam ruang ini disebut perdarahan subdural. Penumpukan darahnya baru dinamakan hematoma subdural.

Cedera kepala menjadi penyebab sebagian besar hematoma subdural. Contohnya cedera yang diakibatkan oleh:

  • Jatuh dan kepala terbentur

  • Menerima pukulan di kepala dalam kecelakaan mobil atau sepeda

  • Kepala terbentur saat berolahraga

  • Mendapatkan cedera kepala karena penyerangan atau kekerasan fisik

Jenis hematoma subdural

Akut

Ini adalah jenis hematoma subdural yang paling berbahaya. Gejalanya parah dan muncul segera setelah cedera kepala, seringkali dalam hitungan menit hingga jam.

Tekanan pada otak Anda meningkat dengan cepat seiring dengan berkumpulnya darah. Jika Anda tidak didiagnosis dan diobati dengan cepat, Anda bisa kehilangan kesadaran, kelumpuhan , atau bahkan kematian

Sub-akut

Gejala biasanya muncul beberapa jam hingga berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu setelah cedera kepala. Hematoma subdural sub-akut dapat terjadi dengan gegar otak

Kronis

Jenis hematoma ini lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 65 tahun. Pendarahan terjadi perlahan dan gejala mungkin tidak muncul selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. 

Bahkan cedera kepala ringan pun dapat menyebabkan hematoma subdural kronis. Anda bahkan mungkin tidak ingat bagaimana cedera kepala Anda terjadi karena keterlambatan timbulnya gejala.

Tanda dan gejala hematoma subdural meliputi:

  • Sakit kepala yang tidak kunjung hilang. Biasanya parah pada hematoma subdural akut

  • Mual dan muntah

  • Bicara tidak jelas (disartria)

  • Pusing

  • Masalah keseimbangan atau kesulitan berjalan.

  • Kelemahan di satu sisi tubuh

Gejala hematoma subdural kronis juga meliputi:

  • Hilang ingatan

  • Disorientasi

  • Perubahan kepribadian

Apakah bisa sembuh?

Hematoma subdural bisa sembuh lewat operasi. Pemulihannya membutuhkan waktu lama tergantung kondisi pasien. Beberapa orang merasa lebih baik beberapa minggu setelah pengobatan, sementara yang lain mungkin tidak pernah pulih sepenuhnya.

Beberapa terapi biasanya dilakukan untuk menunjang penyembuhan seperti terapi fisik, terapi okupansi serta terapi ahli patologi wicara-bahasa (SLP).

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow