Sosok di Balik Innisfree, Brand Skincare Korea yang Bakal tutup Semua Gerai di Indonesia
Bisnis.com, JAKARTA – Bagi para pecinta dan pengguna produk perawatan kulit asal Korea Selatan, pasti tidak asing dengan merek Innisfree.
Belum lama ini, Innisfree mengumumkan akan menutup semua gerai offline-nya di Indonesia. Innisfree tak bisa lagi dijumai di berbagai mall di Indonesia mulai 31 Januari 2025 mendatang.
Namun, para pengguna brand ini nantinya masih bisa mendapatkan produknya baik secara online melalui WhatsApp maupun e-commerce, atau melalui distributor resmi, Sociolla.
Baca Juga : Potensi Bahan Baku Melimpah, Konsumsi Kosmetik RI Masih Rendah
Innisfree sendiri sudah hadir di Indonesia sejak Maret 2017, mengusung konsep skincare yang ramah lingkungan dan menggunakan bahan-bahan alami dari Jeju, Korea Selatan, serta tidak dites ke hewan.
Sosok di Balik Innisfree
Di belakang Innisfree, ada perusahaan konglomerat kosmetik terbesar kedua di Korea Selatan, Amorepacific Corporation.
Baca Juga : : Sosok Nurhayati Pemilik Wardah, Crazy Rich Pelopor Kosmetik Halal Terbesar di Indonesia
Perusahaan didirikan pada 1945 oleh Suh Sunghwan dan saat ini dikelola oleh Suh Kyung-bae, putra pendirinya. Perusahaan ini merupakan perusahaan kosmetik terbesar kedua di Korea Selatan dan salah satu dari 10 perusahaan kosmetik terbesar di dunia.
Mengutip laman resminya, Suh Sunghwan membuat perusahaan produk perawatan kulit karena sering melihat ibunya yang mengubah minyak kamelia menjadi produk perawatan pribadi.
Baca Juga : : SMLE Pacu Penjualan Bahan Kosmetik
Ibunya, Yun Dok-jeong sudah meramu dan menjual olahan bunga kamelia yang dijadikan produk perawatan rambut dan tubuh sejak 1930.
Di usia muda, putra keduanya Suh Sunghwan mempelajari trik berdagang, bersepeda pulang pergi sejauh 88 mil untuk mengumpulkan botol dan label dan kemudian meramu krim wajah bersama ibunya.
Suh kemudian mengambil alih bisnis tersebut pada 1945, masa yang rentan dalam sejarah Korea yang penuh gejolak dengan Perang Dunia II baru saja berakhir dan dengan runtuhnya pemerintahan kolonial Jepang, Perang Korea segera menampakkan puncaknya.
Tetap optimistis melihat berbagai kemungkinan yang ada, Suh awalnya memberi nama perusahaan tersebut “Taepyeongyang,” yang berarti Samudra Pasifik, nama yang berasal dari ambisi awal Suh untuk membawa perusahaannya ke luar Pasifik dan membangun pijakan yang kuat di luar negeri.
Kemudian pada 1979, dia pergi ke Pulau Jeju yang dulunya terbengkalai. Dia mengubahnya menjadi “negeri ajaib” untuk menumbuhkan teh hijau yang subur. Pulau itu pula yang menjadi pondasi bagi berdirinya Innisfree.
Sumber daya alam Pulau Jeju juga digunakan secara maksimal dari air yang kaya mineral, tanah vulkanik, dan curah hujan yang sempurna, pulau ini juga memiliki iklim yang ideal untuk salah satu panen teh hijau terbaik di dunia.
Namun, baru pada 2000, perusahaan Innisfree Corporation didirikan oleh Amore Pacific Group sebagai lini produk kecantikan alami pertama dari grup tersebut
Pada 1997, Suh Sunghwan mengalihkan perusahaan tersebut kepada anak keduanya, Suh Kyung-bae. Di bawah kepemimpinannya, Suh mengubah nama perusahaan menjadi Amorepacific untuk menyasar pasar global.
Setelah, itu perusahaannya terus berkembang menjadi perusahaan raksasa chaebol alias konglomerat yang mengelola puluhan merek kosmetik.
Pada 2000, perusahaan tersebut juga mendirikan Yayasan Kanker Payudara Korea. Pada 2002, perusahaan berganti nama menjadi AmorePacific. Empat tahun kemudian, perusahaan induk AmorePacific Group didirikan.
Saat ini, perusahaan tersebut tak hanya menaungi Innisfree, tapi juga mengoperasikan lebih dari 30 merek kecantikan, perawatan pribadi, dan kesehatan termasuk Sulwhasoo, Laneige, Mamonde, Etude House, dan AMOREPACIFIC.
Di Indonesia, Innisfree menjejakkan kaki pertama kali pada Maret 2017, menempati salah satu gerai di Central Park Jakarta.