Apa Saja Tanda dan Ciri-ciri Diabetes yang Muncul pada Kulit?
KOMPAS.com – Perubahan pada kulit adalah salah satu gejala diabetes yang paling umum terjadi.
Gejala ini akan dirasakan oleh 1 dari 3 penderita diabetes dan biasanya menyerang penderita pradiabetes yang tidak terdiagnosis.
Diabetes adalah penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan glukosa darah atau gula darah.
Kondisi ini menyebabkan kerusakan serius pada organ tubuh, seperti jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf.
Lantas, apa tanda dan ciri-ciri diabetes di kulit?
Baca juga: 7 Manfaat Daun Kenikir, Diyakini Ampuh Atasi Hipertensi dan Diabetes
Tanda dan ciri-ciri diabetes di kulit 1. Kulit menggelap
Dikutip dari NDTV, penderita diabetes akan mengalami pigmentasi yang lebih gelap di beberapa area kulit, seperti ketiak, leher, dan selangkangan.
Dalam istilah medis, gejala ini disebut dengan akantosis nigrikans. Akantosis nigrikans merupakan gejala paling umum yang dialami penderita diabetes tipe 2.
Secara visual, akantosis nigrikans akan menyebabkan kulit menjadi gelap dan menebal, terutama pada bagian lipatan.
Baca juga: Hari Diabetes Sedunia, Apa Saja Gejala Awal Penyakit Kencing Manis?
2. Muncul bintik-bintik
Gejala diabetes berikutnya yang muncul pada kulit adala bintik-bintik kecil di sekitar leher dan ketiak.
Di dunia medis, bintik-bintik ini disebut dengan dermopati diabetik. Selain muncul di leher dan ketiak, gejala ini juga bisa terjadi di tulang kering.
Bintik-bintik itu berwarna coklat atau coklat kemerahan dan berbentuk bulat atau oval.
Dikutip dari American Academy of Dermatology Association, bintik-bintik ini akan memudar setelah diabetes terkontrol dengan baik, biasanya dalam kurun waktu 18-24 bulan.
3. Lemak berlipat
Tanda gejala diabetes pada kulit berikutnya adalah munculnya lemak berlipat di bagian dagu tanpa diketahui penyebabnya.
Kondisi ini menunjukkan bahwa tubuh tidak dapat mencerna gula dengan baik.
Baca juga: Studi: Anak yang Sedikit Konsumsi Gula di 1.000 Hari Pertama Kehidupannya Berisiko Kecil Alami Diabetes dan Hipertensi
4. Penebalan kulit
Tanda utama selanjutnya adalah penebalan kulit pada bagian leher atau disebut dengan scleredema diabeticorum. Hal itu bisa ditandai dengan leher menjadi lebih tebal atau gemuk.
Selain muncul di leher, scleredema diabeticorum juga bisa berkembang di punggung bagian atas, tempat kulit akan menebal dan mengencang secara perlahan selama beberapa bulan atau bertahun-tahun.
Gejala ini juga bisa terjadi pada bahu dan tempat lainnya. Namun, jarang terjadi di area tangan dan kaki.
5. Luka sukar sembuh
Penderita diabetes juga akan mengalami permasalahan seperti luka di kulit yang tidak kunjung sembuh. Jika hal itu terjadi, cobalah untuk mengurangi asupan gula setiap harinya.
Luka terbuka atau ulkus diabetik biasanya menjadi pertanda bahwa sistem saraf tubuh Anda mengalami kerusakan akibat kadar gula yang terlalu tinggi.
Sirkulasi darah yang buruk dan kerusakan saraf itu dapat mempersulit tubuh untuk menyembuhkan luka.
Baca juga: 8 Manfaat Air Rebusan Daun Mangga, Ampuh Cegah Hipertensi dan Diabetes
6. Muncul benjolan
Kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kadar trigliserida menjadi sangat tinggi. Kadar trigliserida adalah sejenis lemak dalam peredaran darah.
Jika hal ini terjadi, Anda mungkin mengalami kondisi kulit yang disebut xanthomatosis eruptif.
Biasanya, benjolan itu akan segera berubah warna menjadi kekuningan pada kulit dengan skin tone yang terang. Namun, pada kulit gelap, warna benjolan itu akan berubah menjadi keabu-abuan.
Benjolan ini biasanya muncul di sekitar bokong, paha, siku, dan lutut. Setelah kadar gula darah mulai terkontrol, gejala ini akan cenderung hilang.
Baca juga: 3 Jenis Teh yang Tidak Boleh Diminum Penderita Diabetes, Apa Saja?
7. Benjolan di sekitar kulit mata
Benjolan juga mungkin muncul pada kulit sekitar area mata. Hal ini terjadi karena kadar lemak dalam darah terlalu tinggi.
Istilah medis dari gejala ini adalah xanthelasma.
8. Muncul infeksi
Penyakit diabetes melemahkan sistem imun, sehingga mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan kuman dan bakteri. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko terkena infeksi.
Infeksi umumnya akan terjadi di area sekitar mulut, seperti sariawan atau vagina.
Baca juga: Jarang Diketahui, Ini Gejala Diabetes yang Hanya Dialami Wanita
Penanganan tanda gejala diabetes pada kulit
Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, cobalah untuk mengubah pola makan Anda dengan mengurangi sejumlah makanan berikut:
- Kurangi gula
- Kurangi makanan dengan kepadatan tinggi.
- Kurangi makanan olahan
- Kurangi makanan kemasan
- Kurangi mengonsumsi pemanis buatan
- Hentikan konsumsi soda.
Jika beberapa hal tersebut sudah dilakukan, tetapi gejala tetap muncul, segera periksakan diri ke layanan medis.
Dokter akan memeriksa gejala tersebut dan memberikan diagnosis sedini mungkin.