Informasi Terpercaya Masa Kini

Curhat Mandra Jual Habis 18 Harley Davidson Demi Ibu,‘Tolong Berhenti,Jangan Naik Motor Gede,

0 20

SURYAMALANG.COM – Beginilah curhat Mandra jual habis 18 Harley Davidson demi sang ibu lantaran dilarang. 

Tak banyak yang tahu ternyata dulu Mandra pernah mengoleksi motor gede merek Harley Davidson.

Pelawak kawakan itu mengaku sampai memiliki sebanyak 18 unit Harley Davidson saat sedang gandrung-gandrungnya. 

Mandra mengaku gemar otomotif dan berkendara dengan kecepatan tinggi.

“Gue naik motor aja dulu, mungkin kalau masih ada teman gue dia tahu gue kayak apa kalau naik motor (ngebut),” ucap Mandra seperti dikutip dari kanal YouTube Wendi Cagur via Kompas.com, Senin (15/7/2024).

Kendati demikian, Mandra mengaku, sesuka-sukanya ia berkendara dengan kecepatan tinggi, dirinya langsung menurut apabila sudah dinasehati oleh ibunya.

“Tapi kalau sudah emak yang turun tangan nyuruh stop gue berhenti, angkat tangan, enggak berani gue.

Sebandelnya gua, kalau sudah emak yang nyuruh gue diem,” ucap Mandra.

Baca juga: Alasan Lettu Fardhana Minta Ayu Ting Ting Kembalikan Seserahan Tunangan, Terbawa Emosi Sakit Hati

Baca juga: Tegas dan Jelas Pesan Ruben Onsu Jangan Mau Diatur Orang, Sarwendah Akan Ungkap Harta Gana-Gini

Mandra menyebut, ibunya kurang sreg dengan hobinya yang senang berkendara menunggangi motor gede.

Hal ini lah yang membuat Mandra menjual semua motor gede yang ia miliki, saking menghormati sosok ibunya.

“Bayangin gua waktu lagi sedang cintanya, Mohon maaf nih, pernah punya Harley sampai 18, gue lelang, habis, enggak tersisa, meskipun saat itu emak gue Cuma minta ‘tolong berhenti, jangan naik motor gede’,” kata Mandra.

Diketahui, Mandra memang punya hobi otomotif.

Mandra sempat mengoleksi mobil-mobil yang memiliki tenaga besar dengan mesin delapan silinder.

Selain mobil, Mandra juga mengoleksi motor gede alias moge.

Bahkan, saking gemarnya dengan moge, Mandra pernah membuat sinetron bertajuk Mandragade pada tahun 2000-2001.

Sinetron Mandragade terinspirasi dari serial TV Amerika era 90an berjudul Renegade yang diperankan Lorenzo Lamas sebagai pemeran utama.

Pemeran utama ini ke mana-mana selalu mengendarai Harley Davidson.

Diketahui, Mandra Yusuf Sulaiman atau Mandra Naih lahir pada 2 Mei 1964.

Mandra dikenal karena kelihaiannya dalam dunia lawak.

Ia menekuni seni panggung Betawi seperti lenong, sampai Topeng Betawi.

Karena perkataannya yang ceplas-ceplos dan mengena, banyak adegan melawak Mandra diingat banyak orang sampai sekarang.

Salah satunya ketika ia bermain dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan bersama Rano Karno dan mendiang Benyamin Sueb.

Gaya melawak khas Betawi dipadu dengan spontanitas menjadikan Mandra diingat banyak orang.

Salah satu karakter Mandra yang melekat adalah saat dirinya memerankan sinetron Si Doel Anak Sekolahan yang tayang pada 1994-2006.

Di Si Doel Anak Sekolahan, Mandra begitu khas dengan posisinya sebagai paman Doel yang selalu apes.

Dikisahkan, Mandra adalah seorang pria buta huruf dan pengangguran yang kemudian diminta Mak Nyak yang juga kakaknya untuk melanjutkan tugas mendiang suaminya sebagai supir oplet.

Lika-liku hidup Mandra yang tragis justru berbalik menjadi tawa bagi penonton lantaran ekspresi memelas Mandra yang unik.

Mandra Punya Anak Lagi Saat Usia 54 Tahun

Beginilah nasib Mandra punya anak lagi saat usia 54 tahun. 

Memiliki anak kelima di usia yang duah tak lagi muda itu membuat Mandra kurang percaya diri. 

Pemain sinetron Si Doel Anak Sekolah itu curhat malu karena sering dikira sebagai kakek dari anaknya sendiri. 

Diketahui Mandra dan istri memiliki anak kelima pada tahun 2020 silam. 

Kelahiran anak bungsu Manda itu membuat sang artis bahagia sekaligus kesal. 

Bukan kesal perkara memiliki anak lagi, namun lebih bagaimana Mandra merasa minder ketika keluar dengan anak bungsunya. 

Tak sedikit orang yang salah sangka mengira Mandra adalah kakek dari anak tersebut.

“Ada keselnya juga,” kata Mandra dikutip dari tayangan Rumpi Trans7, Selasa (20/6/2023).

“Karena tiap bawa anak itu, ‘eh ini cucunya ya?’ Gue malu,” lanjut Mandra.

Mandra mengaku tak percaya diri dengan pandangan orang-orang setiap kali jalan bersama anak bungsunya.

“Gue enggak begitu pede (percaya diri) kalau deket anak gue yang kecil, gue malu hati,” tutur Mandra.

Walaupun demikian, Mandra menegaskan hal ini bukan berarti dia tak menyayangi atau tak bahagia dengan kehadiran anak bungsunya.

Dia tetap merasa bahagia dengan kelahiran anak kelimanya. 

“Seneng iya. Ini gue bicara kalau ajak keluar, pengin gue sambit (orang yang ngomong) sama sepatu,” ucapnya berkelakar.

“Gue juga seneng, cuma kagak enaknya dibilang gue engkongnya,” lanjut Mandra.

Salah satu bintang sinetron Si Doel Anak Sekolahan itu juga mengaku tak pernah merasa lelah meskipun kembali memiliki balita di usia yang tak muda lagi.

“Enggak (capek), kan semua titipan harus disyukuri aja,” kata Mandra.

Anak bungsu Mandra diketahui berjenis kelamin laki-laki.

Sebelum kelahiran anak bungsunya, Mandra sudah memiliki empat anak perempuan.

Artikel Kompas.com “Punya Anak Lagi di Usia 54 Tahun, Mandra: Gue Dibilang Engkongnya”.

Sebelumnya, Mandra sempat viral saat menceritakan pengalamannya dulu harus ngelawan di depan Ibu Tien Soeharto. 

Mandra mencertiakan dulu ia diminta melawak di depan Tien Soeharto bersama pemain Si Doel Anak Sekolahan yakni Benyamin Sueb, Rano Karno, dan Suti Karno.

Mandra dan kawan-kawan diminta tampil di acara yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

“Pada saat gua sama Babe Benyamin diundang Ibu Tien, bersejarah juga ini.”

“Presidennya Pak Harto, acaranya ini kumpulan ibu pejabat, diminta tampil di Taman Mini Indonesia Indah di gedung Sasono Langen Budoyo,”

“Kan dulu enggak semua orang bisa masuk situ dulu,” ucap Mandra, dikutip dari kanal YouTube Baba Mandra, Jumat (15/9/2023).

Namun, setelah mendapat dan menerima permintaan tersebut, Mandra bukannya senang malah menjadi was-was.

Mandra mengakui dirinya menjadi ketar-ketir karena ternyata untuk menghibur Presiden Soeharto dan Ibu Tien saat itu, banyak sekali protokoler dan pantangan yang harus dipahami.

Bahkan, kata Mandra, dirinya jadi rutin didatangi tentara tiap dua hari sekali setelah menerima undangan tampil tersebut.

Setiap tentara yang datang menemui Mandra selalu memberi tahu tentang larangan, aturan, dan semacamnya untuk dipatuhi oleh Mandra.

“Dari setelah dapet undangan tampil itu, gue jadi tahu, ‘pantes semua pelawak kalau main di depan Ibu Tien, depan Pak Harto enggak ada yang lucu, coba perhatiin dah’, lah gimana enggak mau tegang, dua bulan sebelum acara kita sudah di-booking istilahnya, dari mulai di-booking sampai dua bulan ke depan sampai jelang acara itu kita enggak pernah lepas, setiap dua hari didatengin, didatengin tentara dikasih tahu, diarahin ‘nanti ngomongnya begini, nanti caranya begini,’ lah itu pelawak cepirit bisa, gimana mau melawak hayo,” tutur Mandra.

Semakin dekat jelang hari acara digelar, Mandra mengatakan, intensitasnya bertemu tentara semakin sering, bahkan sampai sesaat sebelum melucu di depan Ibu Tien.

Sadar gaya melawaknya yang ceplas-ceplos, Mandra semakin berpikir bagaimana bisa tampil dengan lucu tetapi tetap mengikuti semua aturan dan arahan yang sudah disampaikan sebelumnya.

Saat itu, Mandra dan Benyamin Sueb yang kedapatan bagian melawak kebingungan mencari cara.

Sementara, Rano Karno dan Suti Karno kebagian peran yang berbicara serius.

“Dari pertama dikasih tahu ‘enggak boleh ngomong begini, enggak boleh ngomong begitu’, makin lama, makin dekat acara makin rajin yang datengin, ntar dari sini, dari sini, protokolernya segala macem.”

“Sampai pas datang di lokasi, ada sound tapi enggak boleh gede suaranya, kecil aja, biar enggak bikin ibu Tien kaget, pas sudah mau mulai masih aja dipaparin terus, kalau Rano Karno kali ya dia ngomong serius pantes, lah gue sama dia berdua-dua bingung, kita enggak melawak tapi emang tugas kita, mau melawak tapi juga bingung,” ucap Mandra mengenang.

Beruntung, Mandra saat itu berhasil melucu bersama Benyamin dan bisa membuat Ibu Tien terhibur.

Keberhasilan ini, kata Mandra, tak lepas dari ajakan Benyamin Sueb untuk berani mendobrak sedikit protokoler yang dirasa membebani tugasnya untuk melawak.

“Itu pas mau tampil, Babe Benyamin ngomong, ‘kita lawan aja yok (protokoler)’, ya gua mah ayok, tapi beneran, asal bareng ya, daripada gue diborgol dia kagak,” ucap Mandra.

“Akhirnya ujung-ujungnya, mulai dah ngomong, nah itu di tiap ujung itu paspampres itu kumisnya tebel-tebel, melotot semua, lah saya berdua sama Babe Benyamin udah takut, itu baru ngerasain ngelawak sama Babe Benyamin ngelawak nunduk,” imbuh Mandra.

Setelah berpikir panjang, Mandra akhirnya memberanikan diri mengikuti ajakan Benyamin Sueb.

Mandra dan Benyamin Sueb menyanyikan salah satu lagu khas Jakarta, yakni “Ondel-ondel”. Tanpa disangka dan diduga-duga, ternyata Ibu Tien ikut berdiri untuk turut bernyanyi meski hanya sebentar.

Mandra dan Benyamin Sueb akhirnya sedikit bernapas lega, meskipun sejumlah paspampres yang ada tiap sudut ruangan saat itu semakin tak henti memelototi dirinya dan Benyamin Sueb.

“Akhirnya kita nyanyi, lagunya ‘Ondel-ondel’ lagi, pas bagian ‘nyok kite nonton ondel-ondel’, gua diminta Benyamin sodorin mic-nya ke Ibu Tien, lah gua takut, akhirnya Benyamin yang deketin, itu akhirnya ternyata Ibu Tien mau bangun ikut nyanyi sebentar. Lah itu orang semua udah pada terhibur lihat Ibu Tien bangun, tapi semua paspamres itu yang diujung-ujung makin melotot, setelah itu kita udah kepikiran ini gimana nasibnya,” ucap Mandra.

Artikel Surya ‘Biodata Mandra yang Pernah Diminta Hibur Tien Soeharto’.

Leave a comment