Fakta-fakta Mengejutkan Tentang Saddam Hussein
Bisnis.com, JAKARTA – Seorang diktator juga memiliki kebiasaan uniknya tersendiri. Banyak faktor yang dapat memengaruhinya, seperti karena terlalu sering menyendiri atau karena memiliki paranoid di sepanjang hidupnya.
Tidak terkecuali juga bagi Saddam Hussein.
Mantan Presiden Irak ini juga memiliki kebiasaan unik dan berbagai fakta lainnya yang mungkin belum Anda ketahui.
Baca Juga : Menlu AS Samakan Bashar al-Asaad dengan Adolf Hitler dan Saddam Husein
Dilansir dari Military.com, berikut beberapa fakta mengejutkan dari Saddam Hussein: 1. Menulis novel roman terlaris
“Zabiba and the King” merupakan sebuah novel romansa yang awalnya diterbitkan secara anonim pada tahun 2000. Meskipun penulis buku tersebut menyatakan keinginannya untuk tetap anonim, surat kabar Irak melaporkan bahwa Saddam Hussein-lah yang sebenarnya menulis novel tersebut.
Akibatnya, novel tersebut langsung menjadi buku terlaris, yang selanjutnya diadaptasi menjadi pertunjukan musikal.
Baca Juga : : Kunjungi Presiden Israel, 5 Tokoh NU Terancam Sanksi Pemberhentian
2. Menerima penghargaan UNESCO
Saddam Hussein menerima penghargaan UNESCO karena telah meningkatkan kualitas hidup masyarakat Irak. Saat masih menjabat sebagai wakil ketua Partai Ba’ath, Hussein melakukan beberapa hal, seperti membuat program literasi nasional dan mendirikan kelompok baca di kota-kota Irak.
Hussein juga membangun jalan, sekolah, rumah sakit, dan sistem kesehatan publik yang terbaik di wilayah tersebut. Karenanya, UNESCO memberikan penghargaan kepada Saddam Hussein karena telah memberantas buta huruf di negaranya.
Baca Juga : : Donald Trump Kagumi Saddam Hussein
3. Karakter yang mirip dengannya ditampilkan dalam komik Justice League
Dalam sebuah komik superhero, “Justice League of America” tahun 1999, terdapat karakter yang diduga merupakan representasi dari Saddam Hussein.
Dikisahkan, seorang anggota baru Justice League–yang bernama Antaeus–membunuh diktator di negara Kirai–sebuah negara di Timur Tengah–yang sangat mirip dengan Saddam Hussein.
4. Menjanjikan 94 juta dolar untuk membantu kaum miskin Amerika
Sehari sebelum Presiden George W. Bush menjabat, Saddam Hussein pernah berusaha mengirim 94 juta dolar ke Amerika Serikat. Hussein mengirimkan uang tersebut dengan alasan bantuan kemanusiaan, untuk membantu para tunawisma di Amerika Serikat.
5. Menerima kunci Kota Detroit
Saat sudah mengambil alih kekuasaan di Irak, Saddam Hussein menerima ucapan selamat dari Pendeta Jacob Yasso di Detroit. Karenanya, Hussein mengirimi uang sebesar 250.000 dolar (Rp4 miliar) kepada Yasso dan jemaatnya yang beragama Kristen Chaldean. Yasso pun akhirnya diundang untuk bertemu Hussein di Bagdad.
Di sana, Yasso memberikan kunci kota Detroit kepadanya, yang kemudian dibalas Hussein dengan memberikan 200.000 dolar (Rp3,2 miliar) kepada gereja tersebut.
6. Membenci sereal Froot Loops
Salah seorang prajurit Angkatan Darat AS, Sean O’Shea, didakwa sebagai sipir pribadi Hussein saat menjadi tawanan Amerika di Baghdad. Pada dasarnya, O’Shea menjadi semacam pelayan bagi Saddam Hussein, termasuk menyajikan makanan untuknya. Menurut pengamatan O’Shea, Hussein sangat membenci kondisi ketika penjara kehabisan Raisin Bran Crunch dan harus menyajikannya Froot Loops.
7. Menawarkan diri untuk berdebat dengan George W. Bush di siaran langsung televisi
Dalam upayanya mencegah invasi Amerika ke Irak pada tahun 2003, Hussein pernah menawarkan diri untuk berdebat secara langsung dengan Presiden Amerika saat itu, George W. Bush.
Dalam wawancara dengan CBS News, Hussein menawarkan sebuah tautan satelit untuk berdebat dengan Presiden AS tersebut. Tawaran tersebut dianggap tidak serius oleh Gedung Putih, tetapi tidak bagi Hussein. (Rafi Abid Wibisono)