TRIBUNHEALTH.COM – Kacang-kacangan merupakan bagian penting dari pola makan sehat dan utuh.
Penelitian menunjukkan, kacang mungkin sangat bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2.
Kacang-kacangan mengandung asam lemak tak jenuh tunggal, protein, vitamin, mineral, antioksidan, serat, dan fitokimia.
“Penelitian menunjukkan pengurangan signifikan faktor risiko kardiovaskular pada penderita diabetes saat mereka mengonsumsi setidaknya lima porsi kacang seminggu,” kata ahli diet terdaftar Julia Zumpano, RD, LD.
Baca juga: 4 Keuntungan Makan Buah Kiwi, Seimbangkan Gula Darah hingga Tingkatkan Hidrasi Tubuh
Kacang-kacangan rendah karbohirat, yang membantu kita merasa kenyang sambil menjaga kadar gula darah tetap rendah, tetapi tetap kaya nutrisi.
“Mengonsumsi kacang-kacangan secara teratur membantu Anda merasa kenyang, kenyang lebih lama, dan kepadatan nutrisinya terjaga, sehingga Anda tidak mencari camilan lain untuk mengenyangkan, yang akhirnya kadar gula darah dan kolesterol Anda dapat dikelola dengan lebih baik,” ungkap Zumpano.
Kacang-kacangan juga terbukti meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL).
Zumpano menyarankan untuk mengonsumsi setidaknya tiga porsi kacang setiap minggu.
Satu porsi kacang sebanyak satu ons, atau kira-kira segenggam telapak tangan.
Baca juga: 8 Manfaat Konsumsi Kayu Manis, Termasuk Menurunkan Gula Darah Penderita Diabetes
Kacang Terbaik untuk Penderita Diabetes
Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut ini beberapa jenis kacang yang cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes.
1. Kacang almond
Kacang almond adalah camilan yang mudah didapatkan dan memiliki rasa yang nikmat.
Kacang almond meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL).
Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa almond dapat memberi pengaruh positif terhadap kadar gula darah dan mengurangi penyakit jantung pada penderita diabetes tipe 2.
2. Kacang kenari
Sama seperti kacang almond, penelitian menunjukkan bahwa kacang kenari dapat menurunkan kadar LDL dan meningkatkan kadar HDL.
Kacang kenari juga kaya akan asam lemak omega-3, yang dapat menurunkan trigliserida dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Kacang jenis ini memiliki kalori yang cukup tinggi, sehingga jangan mengonsumsinya berlebihan.
Anda dapat mengonsumsi sebanyak 14 biji kacang kenari dalam 1 ons.
Baca juga: 12 Cara Sehat Menambah Berat Badan Bagi Penderita Diabetes
3. Kacang hazelnut
Kacang hazelnut kaya akan magnesium, kalsium, vitamin B, vitamin E, serta lemak tak jenuh.
Penelitian menunjukkan, hazelnut sebagai bagian dari campuran kacang, yang dapat membantu menurunkan gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin pada penderita diabetes tipe 2.
Anda dapat mengonsumsi sekitar 12 biji kacang hazelnut dalam 1 ons.
4. Kacang Brazil
Selenium, mineral oenting yang ditemukan dalam kacang Brazil dapat menurunkan insulin, meningkatkan sensitivitas insulin, dan memperbaiki kadar gula darah pada orang dengan diabetes tipe 2.
Anda dapat memakan 8 kacang Brazil berukuran sedang dalam satu porsi 1 ons.
Baca juga: 6 Manfaat Makan Tomat Setiap Hari, Menurunkan Gula Darah hingga Meningkatkan Kesehatan Kulit
5. Kacang pistachio
Orang dengan diabetes tipe 2, disarankan mengonsumsi pistachio.
Penelitian menunjukkan, kacang pistachio dapat mengurangi trigliserida dan menghasilkan rasio HDL dan LDL yang lebih baik.
Anda dapat memakan sekitar 49 biji kacang pistachio dalam 1 ons nya.
6. Kacang mete
Kacang mete kaya akan zinc, zat besi, dan magnesium, yang baik untuk kesehatan tubuh.
Penelitian menunjukkan, kacang mete dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kadar HDL pada penderita diabetes tipe 2.
Anda dapat memakan sekitar 18 kacang mete berukuran sedang dalam satu porsi 1 ons.
Meskipun kacang-kacangan ini disarankan, namun Anda harus menikmatinya dalam jumlah sedang.
Selain itu, carilah kacang mentah atau dipanggang kering, dan hindari pilihan yang mengandung banyak garam, gula, minyak, cokelat, atau topping lainnya.
Baca juga: 5 Teh Terbaik untuk Penderita Diabetes, Dapat Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)