Informasi Terpercaya Masa Kini

Aku Masih Menyimpan Slip Gaji Pertamaku

0 5

Begitu  melihat tema menulis di komunitas LFI minggu ini  aku langsung ngeh, wah ada pilihan tema menarik nih ” Romantisme gaji pertama”. Pikiranku  langsung mengingat pada sebuah kertas lusuh karena dimakan umur yang masih aku  simpan bersama file-file penting lainnya.

Iya, kertas lusuh itu adalah slip gaji pertamaku,  sewaktu  awal bekerja di bulan Pebruari 1993, tepat setahun setelah aku  lulus dari Fakultas Sastra Undip.  Setahun dalam pencarian kerja ,  entah berapa puluh kali aku tebar  Surat Lamaran Pekerjaan ,  berkali –kali pula  menjalani test  tertulis sampai tahap wawancara , gagal dan  gagal lagi.  Sampai akhirnya aku  diterima di sebuah perusahaan kosmetik House of Sara Lee , menjalani training selama 3 bulan baik di kelas maupun di lapangan. Aku masih  ingat banget trainingnya diadakan di sebuah hotel di Semarang,  karena waktu itu masih belum punya kantor, tapi bulan berikutnya setelah  peresmian kantor cabang di sebuah hotel ,  perusahaan sudah mempunyai kantor baru di sebuah ruko di kawasan Bangkong Semarang.

Alhamdulillah akhirnya setelah sebulan berjibaku dengan target,  gaji pertama aku terima di bulan ketiga setelah menjalani training dan terjun kelapangan aku dinyatakan lulus.  Walaupun statusnya bukan karyawan, karena kami bekerja berdasarkan target, walaupun ada tunjangan dari perusahaan, namun gaji yang aku terima akan lebih banyak berasal dari target rekruitmen  dan penjualan.

 Bulan pertamaku  Pebruari 1993 gaji diberikan dalam bentuk cek giro karena waktu itu belum jamannya gaji ditransfer. Jadi kami diberi kertas 2 lembar dalam satu amplop, kertas pertama berupa slip gaji, yang kertas kedua berupa cek dengan nominal seperti yang ada di dalam slip gaji.

Melihat jumlahnya Rp 510. 145 rupiah kalau dikonfrensi dengan nilai mata uang sekarang jadi berapa  ya. Kita bisa cek  lewat google Kalkulator Nilai Masa lalu ketemu juga nilainya menjadi sekitar Rp 5.685.524.00  untuk konfensi di tahun 2023.  Wow, baru tahu aku ternyata lumayan juga ya. Apakah  sekarang fresh graduete mendapat gaji  kurang lebih segitu juga.

Aku ingat waktu itu adalah pertama kalinya pula saya mencairkan cek di bank, maklum sebelumnya yang dipegang uang receh terus. Jadi diledekin nih sama pegawai banknya, ” Mau dicairkan semua, Mbak ?” “Iya..”

“Ini gajian ya, kenapa ngga buka tabungan saja kan nanti ada ATM nya, lebih mudah untuk mengambil.”

Sejak saat aku punya buku tabungan dan ATM sendiri, berasa jadi orang kaya aja!.

Tak lupa  aku menyatakan diri stop tunjangan dari orangtua, yang tetap diberikan walau saya sudah lulus kuliah walau besarnya sudah berkurang dan mulai tidak rutin lagi. Maklumlah bapak kala itu sudah menginjak pensiun, dan saya juga sudah mulai mencari uang sendiri  dengan berdagang kecil-kecilan. Seperti jualan kain batik dari teman kost yang dari Pekalongan untuk saya jual ke kudus kalau pas pulang, jualan kosmetik yang sistem penjualannya direct selling, saya mendapat keuntungan 20% bila menjualkan produk kosmetik tersebut.  

Sebagai orang kaya baru (eh) aku pun langsung pindah kost, dari yang  kost lama yang aku tempati sejak kuliah pindah ke kost baru yang tentu lebih bagus, fasilitas lebih lengkap dan lebih dekat dari kantor.  

Oh iya, pekerjaan saat itu sebagai Grup Sales Coordinator sebuah perusahaan kosmetik direct selling, tugas utamaku adalah merekrut  distributor sebanyak-banyak, mentraining mereka  untuk mengenalkan produk, mengajari cara menawarkan dan menjual produk, sampai memberi semangat dan hadiah kepada mereka.

Berbagai cara aku pergunakan untuk mendapatkan distributor baru, mulai dari iklan lowongan kerja di koran, radio,  menyebar flayer ke kerumunan orang dan turun langsung ke lapangan dari rumah ke rumah, di pabrik-pabrik, perkantoran yang ada wanitanya dan butuh kosmetik.

Jadi saat itu aku belum banyak pergunakan uang gajiku, karena aku sendiri dari pagi hingga menjelang malam masih di kantor atau turun lapangan, ya begitulah chanjer baterainya masih baru, masih punya banyak energi dan semangat. Bekerja tak kenal lelah…

Terus uang gajinya dipakai untuk apa dong…

Sebagai seorang yang bekerja di bidang selling atau penjualan  tidak sepenuhnya gaji yang aku terima adalah full dari perusahaan sebagian banyak berasal dari presentasi  hasil total penjualan seluruh distributor yang telah aku rekrut.

Jadi sebagia  pula uang gaji buat modal lagi, misalnya buat bikin iklan di koran, radio, bikin flayer dan lainnya, termasuk memberi hadiah tambahan pada para distributor agar mereka lebih loyal dan semangat untuk menjual. Mendampingi mereka untuk mengadakan demo-demo kecantikan di berbagai acara, walau dari kantor sendiri ada fasiltas untuk biaya, transportasi  tapi tetap saja kita harus keluar duit sendiri juga.

Duuh, sampai-sampai gaji pertama, kedua, ketiga… aku sering gak sempat lagi mempergunakan untuk kepentingan yang sifatnya tidak untuk urusan pekerjaan.  Karena waktunya sudah habis buat ngejar target …hehehe

Kenangan itu begitu indah karena perusahaan tempatku bekerja juga sudah tak ada lagi..

Leave a comment