Informasi Terpercaya Masa Kini

Perusahaan Pionir Ponsel Lipat Pertama di Dunia Dinyatakan Bangkrut

0 3

KOMPAS.com – Ponsel layar lipat saat ini semakin membanjiri pasar smartphone. Beberapa vendor kenamaan, seperti Huawei, Xiaomi, dan Samsung berlomba-lomba mengembangkan dan menelurkan ponsel lipat baru.

Berbanding terbalik dengan beberapa merek itu, vendor ponsel lipat Royole Technologies justru dinyatakan bangkrut. Padahal, Royole dikenal sebagai pionirnya smartphone lipat.

Perusahaan asal China itu meluncurkan ponsel lipat pertamanya pada tahun 2018, disebut Royole FlexPai. Sayangnya perangkat ini tidak mampu menggenjot bisnis perusahaan.

Laporan dari outlet media IT Home bahkan menyebutkan bahwa Royole Technologies dinyatakan bangkrut setelah pengadilan setempat melakukan penyelidikan tentang aset dan kewajiban perusahaan.

Baca juga: TechInsights: Huawei Kuasai Pasar Ponsel Lipat Kuartal II-2024

Menurut pengumuman yang diterbitkan Pengadilan Kota Shenzhen, Royole Technologies tidak dapat melunasi utangnya. Aset milik Royole juga dinilai tidak cukup untuk melunasi utang perusahaan.

Adapun Royole Technologies didirikan pada tahun 2012. Perusahaan ini fokus pada teknologi layar lipat. Pada tahun 2018, Royole merilis ponsel lipatnya FlexPai dengan layar AMOLED 7,8 inci saat dibentangkan dan rasio aspek 4:3. 

Berbeda dari smartphone lipat kekinian, Royole FlexPai mengusung konsep lipat ke dalam, di mana satu sisinya memiliki bezel tebal untuk menampung kamera dan aneka sensor. Konsep ini mirip dengan ponsel lipat Huawei Mate X yang rilis tahun 2019.

Selain ponsel lipat, Royole juga dikenal setelah merilis layar fleksibel full-color tertipis di dunia, layar dasbor mobil melengkung pertama di dunia, hingga papan tulis pintar pertama dengan sensor fleksibel.

Perusahaan yang berbasis di Shenzhen ini juga pernah bermitra dengan merek fesyen kenamaan Louis Vuitton pada tahun 2019 untuk merilis handbag yang dilengkapi dengan layar fleksibel.

Sayangnya, berbagai upaya itu kurang sukses menarik minat pasar dan tak mampu menutupi kerugian yang dialami perusahaan. Bisnis ponsel lipatnya juga tersaingi oleh merek seperti Huawei dan Samsung.

Oleh karena itu, aset Royole bakal dilikuidasi dalam beberapa bulan mendatang, dihimpun KompasTekno dari Android Authority, Kamis (28/11/2024).

Baca juga: 16 Juta Unit Smartphone Lipat Beredar di Pasaran, Samsung Mendominasi

Huawei kuasai pasar ponsel lipat dunia

Apabila Royole dinyatakan bangkrut, perusahaan asal China lain justru berjaya. Vendor smartphone China, Huawei menguasai pasar smartphone lipat dunia pada kuartal II-2024, berdasarkan laporan perusahaan riset TechInsights, berdasar angka pertumbuhan penjualan.

Menurut laporan tersebut, pasar ponsel lipat dunia tumbuh 85 persen dari tahun-ke-tahun (year-on-year/YoY) pada kuartal II-2024.

Huawei menjadi pemain paling dominan di pasar ponsel lipat global saat ini, berkat penjualan ponsel lipat (baik model sampul buku dan kerang/clamshell) yang tumbuh 229 persen sepanjang April-Juni 2024.

Sementara penjualan ponsel lipat Samsung hanya tumbuh 5 persen sepanjang kuartal yang sama. Raksasa elektronik Korea Selatan itu memiliki pijakan yang kuat di Amerika Utara, salah satu pasar ponsel pintar yang paling menguntungkan.

Di posisi ketiga, ada Vivo yang dilaporkan mencetak pertumbuhan penjualan foldable phone sebesar 83 persen.

Posisi lima besar dilengkapi oleh Honor dan Motorola. Keduanya dilaporkan mencetak pertumbuhan penjualan ponsel lipat, masing-masing sebesar 423 persen dan 32 persen.

Berikut daftar 5 besar vendor smartphone lipat terbesar kuartal II-2024 versi TechInsights:

  1. Huawei
  2. Samsung
  3. Vivo
  4. Honor
  5. Motorola
Leave a comment