Informasi Terpercaya Masa Kini

Jadi Bumbu Andalan, Apa Saja Manfaat Lengkuas untuk Kesehatan?

0 2

KOMPAS.com – Lengkuas atau sering juga disebut laos adalah tanaman rempah yang berkerabat dekat dengan jahe dan kunyit.

Masyarakat Indonesia biasa menggunakan lengkuas sebagai bumbu campuran untuk menyedapkan masakan.

Rempah ini juga telah dimanfaatkan dalam pengobatan Ayurveda dan pengobatan tradisional China selama berabad-abad.

Secara tradisional, manfaat lengkuas mencakup membantu mengobati infeksi, mengurangi peradangan, meningkatkan kesuburan pria, dan bahkan melawan beberapa jenis kanker.

Lalu, apa saja khasiat lengkuas untuk kesehatan?

Baca juga: Apa Manfaat Rutin Minum Air Rebusan Jahe, Kunyit, Serai, dan Lengkuas?

Potensi manfaat lengkuas untuk kesehatan

Sejumlah penelitian ilmiah turut mendukung manfaat lengkuas yang digunakan dalam pengobatan tradisional.

Berikut beberapa potensi manfaat yang dapat diperoleh dari rutin mengonsumsi lengkuas atau laos:

1. Menangkal radikal bebas

Dilansir dari Healthline, rimpang lengkuas kaya akan antioksidan, senyawa tanaman yang membantu melawan penyakit dan melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas.

Jumlah radikal bebas yang berlebihan dalam tubuh dapat mengakibatkan kerusakan sel, dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis.

Salah satu antioksidan dalam rempah ini adalah polifenol, yang berkaitan dengan khasiat peningkatan daya ingat serta penurunan kadar gula darah dan kolesterol jahat (LDL).

Polifenol juga dianggap melindungi tubuh dari penurunan mental, diabetes tipe 2, hingga penyakit jantung.

Baik jahe maupun kunyit, dua kerabat dekat lengkuas, juga tinggi polifenol dan telah dikaitkan dengan manfaat-manfaat tersebut.

Sayangnya, belum ada penelitian yang secara langsung menghubungkan lengkuas dengan efek ini.

2. Potensi melindungi dari kanker tertentu

Beberapa penelitian menemukan, konsumsi rimpang lengkuas dapat membantu melindungi tubuh dari beberapa jenis kanker.

Studi tabung reaksi menemukan, senyawa aktif dalam lengkuas yang dikenal sebagai galangin, dapat membunuh sel kanker atau mencegahnya menyebar.

Lebih khusus lagi, sebuah penelitian menyoroti kemampuan lengkuas untuk membunuh dua jenis sel kanker usus besar pada manusia.

Penelitian tabung reaksi lain mengungkapkan, rempah-rempah ini dapat melawan sel kanker payudara, saluran empedu, kulit, dan hati.

Namun demikian, temuan tabung reaksi belum tentu menghasilkan reaksi yang sama pada manusia.

Meski hasil studi menunjukkan hasil yang menjanjikan, diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia.

Baca juga: Mengenal Manfaat dan Cara Membedakan Kencur, Jahe, Kunyit, dan Lengkuas

3. Meningkatkan kesuburan pria

Beberapa bukti ilmiah menunjukkan bahwa rimpang lengkuas dapat meningkatkan kesuburan pria.

Studi dalam Iranian Journal of Reproductive Medicine pada 2014 menemukan peningkatan jumlah sperma dan motilitas pada hewan uji yang diberi ekstrak rimpang lengkuas.

Sebagai informasi, motilitas sperma merupakan kemampuan sperma untuk bergerak secara efisien di dalam sistem reproduksi wanita.

Kemampuan ini menjadi indikator penting dalam kesuburan pria karena dapat menghasilkan kehamilan yang sukses.

Pada manusia, penelitian melibatkan 66 pria dengan kualitas sperma rendah untuk minum suplemen harian dengan kandungan lengkuas dan ekstrak buah delima selama 3 bulan.

Hasilnya, terjadi peningkatan motilitas sperma sebesar 62 persen, lebih tinggi dibandingkan kelompok plasebo sebanyak 20 persen.

Kendati temuan ini menarik, masih belum jelas apakah efeknya disebabkan oleh lengkuas atau ekstrak buah delima.

4. Melawan peradangan dan rasa sakit

Manfaat lengkuas lainnya, yakni dapat mengurangi rasa sakit dan peradangan atau inflamasi pada tubuh.

Disadur dari laman Health, sebuah studi tabung reaksi menemukan, ekstrak lengkuas mengurangi pelepasan zat kimia dan enzim yang terkait dengan peradangan.

Studi lebih lama juga menunjukkan, orang dengan osteoartritis melaporkan nyeri lutut berkurang setelah 6 minggu menjalani perawatan harian dengan ekstrak jahe dan lengkuas.

Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian yang melibatkan partisipan manusia untuk mengetahui seberapa efektif lengkuas dalam mengurangi rasa sakit dan peradangan.

Baca juga: Manfaat Jahe untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Porsi yang Aman?

5. Melindungi tubuh dari infeksi

Minyak asiri dari lengkuas segar maupun kering dapat membantu mencegah pertumbuhan berbagai bakteri, jamur, dan ragi.

Penelitian tabung reaksi menunjukkan, lengkuas berpotensi membunuh bakteri berbahaya, termasuk E. coli, Staphylococcus aureus, dan Salmonella typhi.

Akan tetapi, beberapa penelitian mengungkap, lengkuas mungkin tidak memiliki potensi manfaat yang seefektif itu karena berinteraksi dengan makanan tertentu.

6. Mendukung kesehatan otak

Manfaat lengkuas juga termasuk mendukung kesehatan otak karena berpotensi meningkatkan kewaspadaan dan fokus.

Beberapa bukti ilmiah menemukan bahwa rempah ini dapat meningkatkan kadar dopamin, hormon dalam otak yang berpengaruh pada suasana hati seseorang.

Meningkatkan jumlah dopamin turut meningkatkan kesadaran spasial seseorang. Dengan demikian, indra lebih mudah diaktifkan saat mengamati lingkungan sekitar.

Baca juga: Jahe Bisa Berpotensi untuk Obat Penyakit Apa? Ini Daftarnya

Porsi aman dan efek samping lengkuas

Secara umum, lengkuas aman dikonsumsi selama masih dalam jumlah yang biasanya ditemukan dalam makanan.

Kendati demikian, ada informasi terbatas mengenai dosis aman atau potensi efek samping akibat memakannya dalam jumlah besar, seperti mengonsumsi dalam bentuk suplemen.

Satu studi pada hewan uji mengamati, dosis 2.000 miligram per kilogram berat badan mengakibatkan efek samping serius.

Efek tersebut termasuk penurunan tingkat energi, kurang nafsu makan, buang air kecil berlebihan, diare, koma, dan bahkan kematian.

Namun, efek samping yang sama tidak ditemukan pada dosis yang jauh lebih kecil, yaitu sekitar 300 miligram per kilogram berat badan.

Oleh karena itu, masyarakat masih dapat merasakan berbagai potensi manfaat lengkuas dengan mengonsumsinya dalam jumlah wajar.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu TamtomoInfografik: 9 Gejala Diabetes yang Sering Tidak Disadari

Leave a comment