Sosok Ibunda Devi,Siswi SD yang Ingin Bawa Pulang Makan Siang Gratis di Palembang,Tangisnya Pecah
TRIBUNJABAR.ID – Inilah sosok Suryati (50), ibunda Devi yang belakangan viral karena ingin membawa pulang makan siang gratis di sekolah untuk ibu di rumah.
Beberapa waktu lalu, kisah Devi menjadi sorotan viral di media sosial karena menggugah simpati para warganet.
Devi sendiri adalah siswi SDN 166 Palembang, Sumatra Selatan.
Dalam video yang beredar, Devi tidak menyentuh makan siang gratis di atas mejanya karena ingin membawanya pulang untuk sang ibunda di rumah.
Devi pun sempat menyebut bahwa ibunya, Suryati, adalah seorang pekerja rumah tangga (PRT), sementara ayahnya telah meninggal dunia.
Lantas, seperti apa sosok ibunda Devi?
Dilansir dari TribunSumsel, Suryati merupakan ibu tiga anak sekaligus nenek satu cucu.
Ia tinggal di sebuah kontrakan di Jalan Balayudha Dalam, Kelurahan Ario Kemuning, Kecamatan Kemuning, Kota Palembang, Sumatra Selatan.
Baca juga: Kisah Devi, Siswi SD di Palembang Tak Mau Santap Makan Siang Gratis, Ingin Bawa Pulang untuk Mama
Suami Suryati sekaligus ayah Devi telah meninggal dunia pada Juni 2023 lalu.
Setelah suaminya meninggal dunia, Suryati pun banting tulang bekerja sebagai PRT dengan upah Rp700.000 per bulan.
Penghasilannya dari menjadi PRT itu ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kontrakan yang kini ia tempati bersama Devi itu disewa oleh anak sulungnya yang telah berkeluarga.
“Di kontrakan ini kami tinggal berenam karena ada menantu dan cucu,” ujar Suryati.
“Dulu sewaktu almarhum suami masih ada, kami ngontrak di tempat lain. Setelah suami meninggal jadi gabung sama anak yang pertama, sudah hampir 8 bulan,” tuturnya.
Suryati pun kerap mengajarkan anak-anaknya untuk hidup sederhana dan tidak iri melihat kondisi orang lain yang berbeda dengannya.
“Dia pernah cerita kalau temannya bawa uang ke sekolah banyak. Saya selalu berpesan sama Devi, tidak apa-apa kita harus mandiri,” ucap Suryati.
Devi juga, kata Suryati, berkeinginan untuk membuat pedapuran di makam almarhum ayahnya.
Terus dia bilang juga kalau ada rezeki mau buat pedapuran untuk makam ayah,” ungkapnya.
Tangis Pecah Tahu Devi Bawa Pulang Makan Siang Gratis
Adapun, Suryati awalnya tidak mengetahui cerita anaknya itu menjadi perbincangan viral di media sosial.
Ia baru tahu dua hari setelahnya ketika anaknya yang nomor dua menunjukkan video percakapan Devi dengan polwan yang beredar viral.
“Awalnya tidak tahu kalau ada video Devi di IG, baru hari Rabu malam saya dikasih lihat sama anak saya yang nomor dua. Katanya adek masuk Instagram, ” ujarnya.
Baca juga: Kisah Santri di Magetan Buat Skenario Penculikan Gara-gara Jenuh Mondok, Minta Tebusan Rp2 Miliar
Suryati pun tidak bisa menahan tangis ketika mendengar percakapan Devi di dalam video tersebut.
“Gimana tidak nangis dek, dia bilang nasinya tidak dimakan karena untuk saya terus ditanya ayahnya kemana. Dijawab Devi sudah meninggal (ayahnya),” katanya sambil mengusap air mata.
Lebih lanjut, Suryati mengungkap bahwa pada hari itu Devi mendatangi tempat kerjanya sepulang sekolah.
“Waktu dia pulang ke tempat saya kerja, katanya mamak, pulang ada nasi, sudah makan belum. Ada empat kotak dia bawa dikasih ibu Polwan Polda,” kata Suryati, mengingat ucapan Devi.
“Saya jawab iya nanti mamak pulang lanjut kerja dulu,” tuturnya.
Setelah pulang bekerja, Suryati melihat kotak makan siang tersebut dan menyantapnya bersama-sama.
“Disisakan dua lagi untuk kakaknya yang lagi bekerja,” ujarnya.
Viral di Media Sosial
Cerita Devi itu dibagikan oleh akun Instagram @polisi_sumsel, ketika uji coba makan siang gratis di SDN 166 Palembang, Senin (11/11/2024).
Dalam video tersebut, Devi nampak duduk di bangku kelasnya dengan satu kotak makan siang di hadapannya.
Alih-alih memakan menu makan siang gratis itu, Devi memilih untuk membiarkannya.
Alasannya pun mengharukan, dia ingin membawa makan siang gratis itu untuk ibunya di rumah.
Seorang polwan yang memakai rompi pun menghampiri Devi dan bertanya alasannya tidak mau memakan makan siang gratis tersebut.
“Kenapa enggak dimakan, sayang?” tanya Polwan tersebut.
“Untuk mama,” jawab Devi dengan mata berkaca-kaca.
Polwan itu pun membujuk Devi agar mau menyantap makan sian gratisnya agar tidak lapar.
Tetapi, Devi tetap ingin membawa pulang makan siang gratis itu untuk ibunya di rumah.
“Nanti Devi lapar?” tanya petugas.
“Enggak,” jawab Devi singkat.
Kemudian, Devi pun mengatakan bahwa ayahnya telah meninggal dunia.
Selama ini, dia hanya tinggal bersama ibunya yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga di sekitar kediaman mereka, di Balayudha.
“Papa sudah meninggal. Mama ngepel di rumah orang,” kata Devi dengan suara lirih.
Polwan yang menghampiri Devi itu pun tidak kuasa menahan air matanya. Devi juga terlihat meneteskan air mata.
Di akhir video, teman-teman kelas Devi pun memeluknya dan memberikan semangat.
(Tribunjabar.id/Rheina) (TribunSumsel.com/Rachmad Kurniawan)
Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.