Informasi Terpercaya Masa Kini

Mengapa Usia Kampas Kopling Mobil Matic Bisa Jadi Lebih Singkat?

0 3

Otomania.com – Ada beberapa hal yang jadi penyebab usia kampas kopling mobil matic menjadi lebih cepat pendek atau aus.

Salah satunya adalah, terjadi karena kebiasaan sepele yang dilakukan oleh pemilik atau pengguna mobil itu sendiri.

Hal tersebut seperti disampaikan oleh Hermas E Prabowo, selaku pemilik Bengkel Worner Matic.

“Banyak kebiasaan sepele, seperti menahan gigi di posisi D saat mobil berhenti di lampu merah dibiarkan terus berlarut. Selain itu, memainkan gaya seperti halnya mobil manual, menahan beban di tanjakan menggunakan transmisi,” ucapnya, Minggu (4/12/2022).

Kampas kopling mobl matic cepat panas juga bisa menyebabkan aus. Hermas menyebut, istilahnya adalah overheat transmisi, secara garis besar faktornya karena penggunaan mobil melebihi batas.

Seperti diketahui, mobil matic membutuhkan waktu istirahat untuk mengatur pasokan oli transmisi.

“Butuh jeda waktu sebentar, mobil matik yang digunakan 4 jam tanpa henti kualitas oli di ruang transmisi menurun sendirinya. Terlebih untuk medan berat seperti pegunungan, atau melaju kecepatan tinggi di jalan tol,” jelas Hermas.

Mobil matic membutuhkan sirkulasi oli yang berkualitas untuk menjaga keseimbangan dan efisiensi.

Baca Juga: Resikonya Gede, Jangan Telat Ganti Oli Tansmisi Mobil Matic? Cek Pilihan Oli Transmisi Matic dan Harganya

Selain itu, Hermas juga menekankan, pentingnya pergantian oli transmisi sesuai jadwal.

Operasional mobil dalam kota dan luar kota juga ada batas aman yang bisa dijadikan acuan sebelum kondisi serius merugikan.

“Sesuai jadwal 40.000 kilometer (Km), bisa maju lebih awal jika mobil sering digunakan antre di kemacetan. Mobil kota justru berat, stop and go beberapa kali dan berjam-jam, mempercepat kualitas oli matik memburuk,” bebernya.

Kampas kopling matic jadi slip, satu-satunya faktor yang mempengaruhi kemampuan transmisi adalah oli.

Maka dari itu, Hermas berasumsi, yang bisa menyelamatkan kerusakan serius cara yang bisa dilakukan dengan menganalisa perubahan fisik kondisi oli.

Bertahap, bisa dilakukan setidaknya minimal sebulan sekali. Dari warna yang berbeda dari waktu ke waktu pun bisa dipahami sebagai informasi alamiah adanya kerusakan transmisi.

“Oli yang jadi keruh bisa pula karena gram besi dan partikel asing yang tercipta akibat gesekan komponen transmisi. Saat berkendara juga harus peka membaca gejala teknis yang dirasakan, seperti slip transmisi dan delay,” tutur Hermas.

Baca Juga: Transmisi Toyota Kijang Innova Reborn Matik Susah Mundur? Ini Sebabnya

Leave a comment