Headset dan Headphone,Mana yang Lebih Berbahaya?
TRIBUNHEALTH.COM – Saat ini, semakin banyak orang yang menggunakan headset untuk kegiatan sehari-hari, seperti bekerja, mendengarkan musik, atau bermain game.
Namun, penggunaan headset harus hati-hati.
Jika terlalu sering dipakai dengan volume keras, bisa menimbulkan efek samping yang merusak pendengaran.
Dampaknya bisa sangat buruk, termasuk gangguan pendengaran.
Banyak orang merasa ketergantungan pada headset karena fungsinya yang praktis.
Ada berbagai jenis headset, termasuk yang wireless seperti headset dan earphone Bluetooth.
Berbagai jenis alat dengar yang kita jumpai seperti, headset, headphone dan juga earphone.
Baca juga: 7 Kebiasaan yang Mengubah Hidup, Pikiran dan Kesehatan Lebih Baik
Untuk efek samping headset dan headphone, mana yang lebih berbahaya?
Dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan-bedah kepala dan leher, dr. Arne Laksmiasanti menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribunhealth.com mengenai efek samping headset dan headphone.
Banyak yang menanyakan efek samping daru headset dan juga headphone.
dr. Arne menuturkan, sebenarnya efek samping penggunaan headset dan headphone hampir sama.
Ia menambahkan jika headset dan headphone ini sebenarnya lebih ringan risikonya, namun tetap saja berisiko.
“Kalau untuk headset sama headphone, sebenarnya hampir sama ya,” kata dr. Arne.
“Lebih ringan risikonya, tapi tetap berisiko,”
Baca juga: Profil dr. Joice Gunawan Putri, Sp.DVE, Merupakan Dokter Spesialis Kulit di RS Brayat Minulya
Kata dr. Arne, semua jenis alat dengar, sama-sama memiliki efek samping yang menyebabkan gangguan pendengaran jika penggunaannya tidak sesuai dengan kaidah safety pengengaran.
Misalnya saja seperti volume terlalu keras, penggunaan berjam-jam tanpa jeda.
Penggunaan yang tidaks esuai kaidah safety tentunya pasti akan mengganggu sampai ke telinga dalam.
“Jadi, semua jenis alat dengar ini sama-sama mempunyai efek samping yang menimbulkan gangguan dengar jika penggunaanya tidak sesuai dengan kaidah safety pendengaran,” lanjutnya.
“Jadi volumenya terlalu keras, digunakan sampai berjam-jam tanpa ada jeda, itu pasti mengganggu sampai ke telinga dalam,”
Dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan dr. Arne menegaskan jika keluhan akibat efek samping penggunaan alat dengar ini bermacam-macam.
Baca juga: Double Chin Apakah Menimbulkan Suatu Penyakit Atau Hal Wajar Dok Kalau dari Sisi Medis?
Mungkin awalnya telinga berdenging, pendengaran kurang kelas, hingga menyebabkan gangguan ketulian.
“Jadi keluhannya macam-macam. Mungkin dari awalnya telinga berdenging dulu, kemudian pendengarannya kok jadi kurang jelas, sampai terakhir menyebabkan gangguan ketulian.” jelas dr. Arne Laksmiasanti, Sp. THT-KL., M.Kes.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan dr. Arne Laksmiasanti, Sp.THT-KL.,M.Kes. Seorang Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan-Bedah Kepala dan Leher dari RS Hermina, Solo.
(TribunHealth.com/PP)