Informasi Terpercaya Masa Kini

5 Kue Tradisional yang Wajib Dicoba saat Sarapan

0 2

Sarapan adalah salah satu momen penting di awal hari yang bisa mempengaruhi mood dan energi sepanjang waktu. Bagi sebagian orang, sarapan praktis seperti roti atau sereal mungkin menjadi pilihan utama. Namun, bagi yang rindu dengan cita rasa tradisional, jajanan pasar selalu menjadi pilihan istimewa. Indonesia kaya akan kue-kue tradisional yang lezat, dan banyak di antaranya cocok dinikmati sebagai sarapan.

Nah, ini dia rekomendasi lima kue tradisional yang wajib dicoba saat sarapan: 

1. Risoles: Gurih dan Mengenyangkan

Siapa yang tidak kenal risoles? Kue yang satu ini sering kali dijumpai di acara-acara formal maupun pasar tradisional. Risoles terbuat dari kulit tipis yang dibuat dari adonan tepung, telur, dan air, kemudian diisi dengan berbagai macam bahan, seperti daging ayam, sayuran, atau ragout (campuran tepung dan susu yang kental), lalu digoreng hingga renyah.

Keunggulan Risoles:

– Kenyang dan Bergizi: Risoles sering kali diisi dengan sayuran seperti wortel dan kentang, yang tidak hanya memberikan rasa lezat tetapi juga serat dan vitamin. Bagi yang menginginkan sarapan cepat tapi tetap mengenyangkan, risoles bisa jadi pilihan sempurna.

– Tekstur Kontras: Kulit luar yang renyah berpadu dengan isian yang lembut, memberikan sensasi unik saat dikunyah.

– Bisa Dikombinasikan dengan Berbagai Isian: Dari isian daging hingga sayuran, bahkan keju atau telur, risoles memiliki variasi yang sangat luas, cocok untuk semua selera.

Data dari Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa risoles dengan isian sayur memiliki kandungan energi sekitar 160-180 kalori per potong, tergantung dari ukuran dan jenis isiannya. Ini menjadikannya pilihan sarapan yang cukup ideal dalam hal asupan energi.

2. Serabi: Manis Gurih yang Bikin Nagih

Serabi adalah kue tradisional berbentuk bulat pipih yang biasanya dimasak di atas tungku tanah liat. Ada dua jenis serabi yang populer di Indonesia: serabi manis yang disiram dengan kuah kinca (gula merah cair) dan serabi asin yang diberi taburan oncom atau kelapa parut.

Keunggulan Serabi:

– Sederhana Tapi Kaya Rasa: Meski sederhana, serabi memiliki cita rasa yang kompleks, terutama jika disiram dengan kinca manis. Bagi penggemar makanan gurih, serabi dengan oncom atau kelapa adalah pilihan yang pas.

– Mudah Ditemukan di Pagi Hari: Banyak pedagang serabi yang mulai berjualan sejak dini hari, menjadikannya pilihan mudah untuk sarapan praktis.

– Rendah Lemak dan Bebas Pengawet: Karena dibuat dari bahan-bahan alami seperti tepung beras, kelapa, dan gula, serabi relatif rendah lemak dan tidak mengandung bahan pengawet.

Serabi tidak hanya lezat, tetapi juga cukup ringan, sehingga cocok dinikmati dengan teh hangat atau kopi di pagi hari. Berdasarkan data nutrisi, satu porsi serabi (tanpa topping) mengandung sekitar 120-150 kalori, tergantung pada jenis dan ukuran porsinya.

3. Nagasari: Lembut dengan Isian Pisang

Nagasari merupakan kue tradisional yang lembut dan manis. Kue ini dibuat dari campuran tepung beras, santan, dan gula yang diisi dengan potongan pisang. Nagasari dibungkus dengan daun pisang dan dikukus, sehingga menghasilkan aroma harum yang menggoda.

Keunggulan Nagasari:

– Tekstur Lembut: Adonan tepung beras dan santan yang dikukus memberikan tekstur lembut yang cocok untuk dinikmati pagi hari.

– Manis Alami dari Pisang: Isian pisang memberikan rasa manis alami yang tidak berlebihan. Ini membuat nagasari menjadi kue yang cocok untuk mereka yang ingin sarapan manis tanpa terlalu banyak gula tambahan.

– Mudah Dicerna: Karena bahan-bahannya ringan, nagasari mudah dicerna dan cocok untuk sarapan yang tidak terlalu berat.

4. Lemper: Aroma Harum yang Menggoda

Lemper adalah kue tradisional yang terbuat dari ketan dengan isian daging ayam atau abon, dibungkus daun pisang dan dikukus hingga matang. Teksturnya yang kenyal dengan isian gurih membuat lemper menjadi salah satu favorit untuk sarapan.

Keunggulan Lemper:

– Mengenyangkan: Berkat kandungan ketan yang kaya akan karbohidrat, lemper bisa menjadi sumber energi yang baik untuk memulai hari.

– Isian yang Kaya Rasa: Umumnya lemper diisi dengan daging ayam suwir yang dimasak dengan bumbu gurih, memberikan perpaduan rasa dan tekstur yang sempurna.

– Mudah Dibawa: Dibungkus dengan daun pisang, lemper praktis untuk dibawa dan disantap di perjalanan.

Lemper memiliki kandungan energi sekitar 180-200 kalori per potong, berdasarkan takaran umum. Selain tinggi karbohidrat, lemper juga memberikan protein dari isian daging ayamnya, menjadikannya sumber energi yang baik untuk aktivitas pagi.

5. Arem-arem: “Mini Nasi Bungkus” yang Praktis

Arem-arem sering disebut sebagai versi mini dari nasi bungkus. Kue ini terbuat dari nasi yang diisi dengan tumisan daging, tempe, atau sayuran, lalu dibungkus daun pisang dan dikukus. Tekstur nasi yang lembut dan isian gurih membuat arem-arem jadi pilihan sarapan yang mengenyangkan.

Keunggulan Arem-arem:

– Mengenyangkan dan Bergizi: Arem-arem mengandung karbohidrat dari nasi dan protein dari isian daging atau tempe, menjadikannya sarapan yang seimbang.

– Rasa Tradisional yang Kental: Arem-arem mencerminkan cita rasa tradisional Indonesia, dengan bumbu yang sederhana tapi kaya rasa.

– Cocok untuk Perut yang Sensitif: Karena nasi dan isian dimasak dengan cara dikukus, arem-arem relatif mudah dicerna dan cocok untuk perut yang sensitif di pagi hari.

Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa satu buah arem-arem dengan isian daging mengandung sekitar 200-250 kalori, tergantung pada ukuran dan jenis isiannya. Arem-arem yang mengandung protein dan serat dari sayuran bisa menjadi pilihan sarapan yang baik untuk menjaga energi hingga siang hari.

Mengapa Memilih Kue Tradisional untuk Sarapan?

Memilih kue tradisional  sebagai sarapan tidak hanya menghidangkan kelezatan, tetapi juga menjaga warisan kuliner tradisional Indonesia. Berikut beberapa alasan mengapa jajanan pasar bisa menjadi pilihan sarapan yang tepat:

1. Murah dan Terjangkau: Rata-rata kue tradisional  dijual dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp3.000 hingga Rp10.000 per buah. Ini tentunya lebih hemat dibandingkan dengan makanan modern seperti sandwich atau kopi.

2. Mudah Ditemukan: Hampir di setiap pasar tradisional atau pinggir jalan di pagi hari, kita bisa menemukan penjual jajanan pasar. Ini membuatnya mudah diakses, terutama bagi mereka yang sibuk.

3. Cocok untuk Semua Selera: Baik manis maupun gurih, jajanan pasar menawarkan variasi rasa yang sesuai untuk berbagai selera.

Sarapan dengan kue tradisional  bukan hanya soal memenuhi kebutuhan energi di pagi hari, tetapi juga cara untuk menjaga dan merayakan kekayaan kuliner tradisional Indonesia. Lima jajanan di atas risoles, serabi, nagasari, lemper, dan arem-arem—adalah contoh kue tradisional yang tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan keunggulan. Cobalah variasi kue tersebut untuk sarapan, dan nikmati sensasi kelezatan yang berbeda setiap harinya.

Jadi, kamu mau coba yang mana untuk sarapan?

Leave a comment