Uniknya Affectionate Intelligence LG, Permudah Pekerjaan Rumah Perempuan Sibuk
Kata siapa teknologi kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligence) mengerikan? Jika diaplikasikan dengan bijak dan etis, AI justru bisa memudahkan kegiatan sehari-hari. Salah satunya adalah penerapan AI dalam alat-alat rumah tangga atau home appliances oleh brand elektronik asal Korea Selatan, LG Electronics.
LG Electronics, lewat lini peralatan rumahnya yakni LG Home Appliances & Air Solutions (LG H&A), telah menerapkan teknologi AI beragam jenis produknya.
Teknologi AI dalam mesin cuci, AC, kulkas, hingga air purifier atau penjernih udara mampu mempelajari pola penggunaan peralatan rumah tangga tersebut dan menyesuaikannya dengan preferensi pengguna.
Produk-produk tersebut sudah berbasis Internet of Things (IoT), di mana setiap produk terkoneksi dengan internet dan dapat dikendalikan menggunakan aplikasi LG bernama ThinQ dan perangkat AI hub bernama ThinQ ON.
Perpaduan produk home appliances berbasis IoT dan teknologi AI dalam ThinQ ON dan aplikasi ThinQ menciptakan ekosistem rumah pintar AI Home. Selain itu, lewat perangkat ThinQ ON, pengguna mampu mengendalikan seluruh peralatan rumah lewat kontrol suara.
Uniknya, LG Electronics menyebut teknologi AI mereka dengan istilah Affectionate Intelligence, alih-alih Artificial Intelligence. Affectionate dalam bahasa Indonesia bermakna “penuh empati atau kasih sayang”. Namun, apa bedanya Affectionate Intelligence LG dengan teknologi kecerdasan buatan biasa?
Menurut Project Management Officer (PMO) Smart Control Laboratory LG Electronics H&A R&D Center Daejong Kang, AI dalam produk LG didesain untuk memahami permintaan pengguna secara kontekstual dan mempelajari preferensi pengguna dengan baik.
“Rumah AI tradisional mungkin bisa jadi seperti ini: Di saat Anda ingin menyalakan lampu, atau Anda ingin mengatur AC menjadi 16 derajat dan ingin kekuatan anginnya kencang, Anda harus memintanya secara spesifik. Namun, dalam AI Home zaman sekarang, Anda mungkin hanya perlu mengatakan, ‘Oh, udaranya panas.’ Sistem akan langsung memahami Anda dan langsung mengetahui preferensi Anda, dan mengaturnya sesuai dengan kemauan,” jelas Daejong Kang di acara LG H&A Press Tour di LG Twin Tower, Yeouido, Seoul, pada Selasa (5/11).
Teknologi AI LG didesain untuk lebih berempati dan mampu mempelajari lebih banyak soal rutinitas, preferensi, serta perilaku pengguna home appliances LG Electronics.
“Anda hanya perlu mengatakan kepada AI, dan AI akan langsung mengerti apa yang Anda inginkan. Memberikan solusi dan fungsi sesuai dengan apa yang diinginkan, itu adalah apa yang LG pikir sebagai AI Home. Inilah bagaimana LG ingin berbicara kepada konsumen,” jelasnya kepada kumparanWOMAN.
Tentunya, teknologi ini akan membantu para pengguna, termasuk para perempuan sibuk yang membutuhkan bantuan dalam mengelola kegiatan domestik.
Cara AI membantu kegiatan rumah tangga
Teknologi AI membuat peralatan rumah tangga LG mampu dikendalikan lewat jarak jauh dan dioperasikan secara pintar.
Perangkat ThinQ ON berfungsi sebagai penghubung utama dari ekosistem Home AI dan menghubungkan peralatan rumah tangga yang sudah berbasis Internet of Things (IoT). ThinQ ON mampu melakukan pengenalan suara percakapan dan koordinasi peralatan rumah tangga.
Contoh paling sederhana adalah pengendalian mesin cuci LG yang sudah memiliki teknologi AI DD (Direct Drive). Jika pengguna memiliki perangkat ThinQ ON, ia bisa mengendalikan mesin cuci untuk mencuci baju olahraga dengan tepat hanya dengan menyetel mode “Activewear course” lewat perintah suara.
Selain itu, Home AI LG juga bisa memberikan arahan atau pengingat bagi pengguna untuk melakukan pekerjaan rumah tertentu. Misalnya, jika sudah waktunya untuk mengangkat cucian, aplikasi ThinQ di smartphone akan mengirimkan notifikasi pengingat kepada pengguna untuk mengambil cucian dari mesin cuci.
Teknologi AI dalam mesin cuci LG juga mampu mendeteksi jenis kain yang akan dicuci. Dengan pengetahuan ini, mesin akan melakukan pencucian baju sesuai dengan jenis kain.
Lalu, perangkat ThinQ ON juga bisa mengatur lampu di rumah, seperti menyalakan atau mengubahnya menjadi mode tidur (Sleep Mode). Kemudian, jika pengguna lupa menutup pintu kulkas, aplikasi ThinQ di smartphone bisa mengirimkan notifikasi bahwa pintu kulkas masih terbuka.
Berkat teknologi AI dan Internet of Things (IoT), peralatan rumah tangga juga mampu melakukan diagnosis pintar terhadap peralatan rumah tangga. Misalnya, ketika kulkas atau AC mengalami gangguan, ThinQ akan mengirimkan notifikasi soal kondisi home appliances sehingga pengguna bisa menjadwalkan perbaikan.
Ladies, kamu tertarik memiliki rumah pintar berteknologi AI seperti ini?