Penjelasan BMKG soal Suhu Dingin, Penyebab, dan Kapan Akan Berakhir?
KOMPAS.com – Fenomena “bediding” atau suhu dingin di Indonesia, belakangan ramai dicuitkan warganet di media sosial Twitter atau X.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab suhu dingin di sejumlah wilayah di Indonesia yang terjadi di tengah musim kemarau.
Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto menyebut penyebab suhu dingin yang terjadi tiap pagi dan malam hari ini, tak terlepas dari pergerakan Angin Monsun Australia.
Angin Monsun Australia ini bertiup dari Australia menuju Asia melewati wilayah Indonesia dan perairan Samudera Hindia sambil membawa udara dingin.
Baca juga: Suhu Dingin Pagi dan Malam Hari, Apa Penyebabnya? Ini Penjelasan BMKG
Penjelasan BMKG soal suhu dingin akhir-akhir ini
Guswanto mengatakan, suhu dingin pada musim kemarau ini disebabkan adanya Angin Monsun Australia yang bertiup dari Australia menuju Asia melewati wilayah Indonesia dan perairan Samudera Hindia.
Sementara itu, Samudera Hindia juga memiliki suhu permukaan laut yang juga relatif rendah atau dingin.
Angin Monsun Australia diketahui bersifat kering dan sedikit membawa uap air, sehingga memengaruhi musim kemarau di Indonesia.
“Apalagi pada malam hari, di saat suhu mencapai titik minimumnya,” ujar Guswanto.
Ia menambahkan, Angin Monsun Australia yang menyebabkan suhu dingin di wilayah Indonesia adalah fenomena yang rutin terjadi setiap tahun.
Baca juga: Penjelasan BMKG soal Suhu Dingin di Malam Hari Akhir-akhir Ini
Suhu dingin di Indonesia sampai kapan?
Guswanto menjelaskan, fenomena suhu dingin yang terjadi akhir-akhir ini akan terus terjadi menjelang puncak musim kemarau di bulan Juli-Agustus.
Suhu dingin yang terjadi belakangan ini terjadi di wilayah bagian selatan khatulistiwa, seperti Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Fenomena suhu dingin di sejumlah wilayah Indonesia ini, kemungkinan masih bisa terjadi hingga September 2024.
“Orang Jawa menyebutnya mbedhidhing,” kata Guswanto.
Wilayah yang merasakan suhu lebih dingin
Sementara itu, terdapat pula beberapa wilayah di Pulau Jawa yang akan merasakan suhu lebih dingin dibandingkan daerah lainnya.
Wilayah tersebut seperti Pegunungan Bromo yang mencakup Bromo, Tengger, dan Semeru.
Kemudian Pegunungan Sindoro-Sumbing yang mencakup Wonosobo dan Temanggung di Jawa Tengah serta wilayah Lembang-Bandung, Jawa Barat.