Revolusi Belanja Online: Cari Produk, Review, hingga Berburu Diskon Kini Bergantung AI
SINGAPURA, KOMPAS.com – Dari tahun ke tahun, tuntutan orang berbelanja online tak hanya sampai pada mendapatkan barang yang hendak dibelinya. Konsumen semakin banyak menuntut kemudahan dan kecepatan.
Konsumen yang memilih belanja online menginginkan hal lain tak hanya sekadar belanja. Mereka menuntut kemudahan pencarian produk, membaca review produk, hingga berburu diskon.
Kenyataan inilah yang kemudian menuntut perusahaan markatplace terus berkembang dengan meningkatkan platform mereka. Lengah sedikit, marketplace akan ditinggal konsumennya, terlebih kompetisi bisnis ini sangat ketat.
Baru-baru, Lazada, salah satu marketplace terbesar di Asia Tenggara meluncurkan fitur AI yang dinamakan AI Lazzie. Fitur AI ini tak sekadar gimmick, namun bisa meningkatkan pengalaman berbelanja secara drastis.
“Kami terus menggunakan teknologi mutakhir. Dan dengan AI dan big data di Lazada, kami tahu bagaimana harus melayani penjual dan pembeli dengan lebih baik,” kata Chief Technology Officer Lazada Group Howard Wang di acara Lazada Convergence Forum, Singapura, Selasa (29/10/2024).
Baca juga: Laporan Lazada: 88 Persen Orang Belanja Online Berdasarkan Rekomendasi AI
Dengan menggunakan teknologi ini, secara cerdas AI bisa menampilkan produk yang paling relevan sehingga membantu mempercepat dan menyederhanakan pencarian produk, pencarian harga terbaik, hingga detail informasi produk di marketplace.
Fitur lainnya yang dikembangkan dengan AI adalah chat yang dinamakan LazyChat. Di fitur ini pembeli tak terbantu dengan sistem navigasi dalam pencarian ratusan ribu produk yang paling sesuai dengan mereka.
“Namanya LazyChat. kami menyediakan pengalaman berbelanja yang benar-benar baru. Kami membantu pengguna untuk menavigasi ratusan menu atau produk secara daring,” jelas Wang.
“Jadi, ini adalah pengalaman berbelanja yang benar-benar baru. Dan sejak saat itu, kami terus meningkatkan kemampuan serta kualitas AI ini,” kata dia lagi.
Baca juga: Begini Persiapan Lazada dan UMKM Sambut Harbolnas 2024
AI merevolusi jual beli daring
Sementara itu Sachin Somaiya, Director Kantar Profiles, mengatakan belanja daring kini tak cuma kemudahan memesan produk dalam hitungan detik dan barang sampai di depan pintu rumah dalam hitungan jam.
Belanja daring kini punya punya standar pakem lebih tinggi, yakni penggunaan kecerdasan buatan. Pembeli di marketplace menuntut kecepatan dan kepraktisan yang lebih dari yang sudah ditawarkan saat ini.
Merujuk pada banyak pengalaman pembeli, meski hanya butuh hitungan detik untuk memesan barang, pembeli seringkali menghabiskan waktu berlama-lama dalam pencarian produk. Ini karena produk yang muncul dalam pencarian terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan dan preferensi.
“Kecerdasan buatan (AI) membawa pengalaman belanja daring lebih jauh, mendefinisikan ulang apa yang dapat diharapkan konsumen. Inovasi ini menandai babak baru, di mana integrasi AI membuat belanja daring tidak hanya lebih mudah diakses tetapi juga semakin disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi individu,” jelas Somaiya.
Baca juga: Deretan Promo Lazada 9.9, Diskon 90 Persen hingga Grandprize Mobil Listrik
Merujuk pada laporan “Adopsi Penggunaan Artificial Intelligence di Asia Tenggara”, 78 persen responden mengatakan mereka sudah menggunakan AI dalam kehidupan sehari-hari mereka, di mana 63 di antaranya mengaku menggunakannya saat berbelanja daring.
Survei dilakukan pada 6.038 responden di 6 negara Asia Tenggara antara lain Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
Beberapa responden menyebut, keunggulan berbelanja daring yang menggunakan AI seperti kemudahan membandingkan harga antar-penjual, kemudahan memilih produk, mencari produk paling diinginkan tanpa perlu mencari toko, dan rekomendasi produk paling relevan.
“Pembeli di Asia Tenggara bersedia membayar lebih untuk pengalaman transaksi berbelanja yang didukung AI,” ungkap Somaiya.
Dalam laporan yang dirilis Lazada, Chatbot AI dan navigasi pencarian produk secara visual menjadi fitur AI yang paling banyak digunakan selama berbelanja online. Penggunaan chatbot AI tertinggi terdapat di Indonesia dan Filipina.
Baca juga: Cara Bayar Lazada Lewat ATM BNI, BRI, BCA, dan Mandiri
“Chatbot AI paling sering digunakan untuk memperoleh informasi, terutama guna mengetahui ketersediaan produk, status pengiriman, dan sebagainya. Meskipun chatbot AI dianggap sebagai fitur yang paling membantu dalam belanja daring, mayoritas hanya menggunakannya untuk layanan pelanggan (untuk bertanya),” tuturnya.
Untuk diketahui, dalam Laporan Lazada dan Kantar mengungkap bahwa hampir dua dari tiga responden (63 persen) di Asia Tenggara percaya bahwa AI telah diadopsi secara luas dalam belanja online, dengan lebih dari separuh responden mengidentifikasi chatbot AI (63 persen), terjemahan (53 persen), dan visual product search (52 persen) sebagai fitur AI utama yang digunakan di e-commerce.
Kenyataannya, adopsi fitur-fitur ini masih di bawah 50 persen dengan masing-masing penggunaan chatbot AI (47 persen), visual product search (40 persen), dan terjemahan (40 persen). Selain itu, hanya satu dari tiga responden yang menilai fitur-fitur ini bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan mereka.
“Chatbot AI bukan hanya untuk pelanggan bertanya, tapi juga punya kemampuan menjadi kurator, di mana chatbot AI juga bisa diandalkan dalam merekomendasikan produk, diskon, dan memastikan proses belanja menjadi sangat cepat dan anti-repot,” ungkap dia.
Baca juga: Syarat dan Cara Kredit di Lazada tanpa Kartu Kredit