Informasi Terpercaya Masa Kini

Johanis Tanak dan Sudirman Said Daftar Jadi Capim KPK

0 38

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) incumbent Johanis Tanak sampai eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said ikut mendaftar sebagai calon pimpinan (Capim) KPK periode 2024-2029.

Tanak mengaku mendapat dorongan dari pimpinan KPK lain untuk mengikuti seleksi.

“Teman-teman pimpinan KPK menghendaki saya ikut seleksi Capim KPK,” kata Tanak saat dikonfirmasi, Senin (15/7/2024).

Tanak mengatakan, pimpinan KPK lainnya memandang Tanak perlu kembali mendaftar capim karena baru menduduki jabatan itu satu kali.

Saat ini, dokumen syarat pendaftaran capim KPK sudah lengkap.

“Tinggal merapikan saja,” ujar Tanak.

Sementara itu, Sudirman Said mengaku mendapatkan dukungan dari masyarakat sipil.

Baca juga: Pimpinan KPK Baru Diharapkan Tak Tersandera Kepentingan Politik dan Masalah Masa Lalu

Dalam keterangannya, dukungan itu di antaranya datang dari sejumlah organisasi antara lain, wadah eks pegawai KPK Indonesia Memanggil (IM) 57+ Institute, Transparency International Indonesia (TII), Yayasan Forum Indonesia Muda, Gerakan Kembalikan KPK Pada Rakyat, dan lainnya.

Sudirman mengaku telah mempertimbangkan dorongan dari berbagai kelompok itu untuk mendaftar Capim KPK.

“Insya Allah saya akan ikut ambil bagian sebagai bagian dari ikhtiar untuk mengikuti seleksi Capim KPK,” ujarnya.

Latar Belakang

Sebelum menjadi Wakil Ketua KPK, Tanak pernah menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah pada 2014 lalu.

Ketika menduduki jabatan itu, Tanak mengaku pernah diintervensi Jaksa Agung, M. Prasetyo yang ia sebut sebagai kader Nasdem.

Penyebabnya, saat itu pihaknya menetapkan eks Gubernur Sulawesi Tengah, Mayjen TNI (Purn) HB Paliudju.

Hal ini terungkap ketika Tanak mengikuti fit and proper test di DPR RI.

Baca juga: Pendaftar Capim KPK Tak Sebanyak Dulu, Pakar: Orang Tak Percaya Jokowi dan Pansel

“Selama saya bertugas jadi jaksa, dilema yang saya hadapi terberat adalah ketika saya menangani perkara HB Paliudju, mantan Gubernur Sulawesi Tengah dari Partai Nasdem,” kata Tanak, Rabu (28/8/2019).

Ketika menjabat Wakil Ketua KPK, Tanak pernah diperiksa hingga disidangkan oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK karena menjalin komunikasi dengan Kepala Biro Hukum Kementerian ESDM, Idris Froyoto Sihite.

Namun, mayoritas anggota majelis hakim sidnag etik di Dewas KPK memutuskan Tanak tidak terbukti. Sebab, chat percakapannya dengan Sihite di handphone miliknya telah dihapus. Ia juga menolak menyerahkan ponsel itu ke Dewas KPK.

“Kebetulan Pak JT (Johanis Tanak) enggak bersedia,” kata anggota Dewas KPK, Syamsuddin Haris saat ditemui awak media di gedung KPK lama, Kavling C1, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/8/2023).

Sementara itu, Sudirman Said pernah menjadi Co-captain Tim Nasional (Timnas) pemenangan pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Namun, dalam pertarungan Pilpres 2024 Anies Baswedan kalah oleh Prabowo Subianto-Prabowl Gibran.

Baca juga: Sempat Konflik dengan Dewas, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Kembali Daftar Seleksi Capim

Ketika Anies masuk bursa calon Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu kemudian, Sudirman menyatakan siap maju menjadi calon gubernur di ibu kota.

Ia menyatakan siap bersaing dengan Anies dalam merebutkan posisi Gubernur DKI Jakarta.

Adapun seleksi Capim dan Dewas KPK ditutup hari ini setelah dibuka pada 26 Juni lalu.

Sudirman pernah menjabat menteri energi dan sumber daya mineral di awal periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Sampai Jumat (12/7/2024) siang, Panitia Seleksi (Pansel) Capim KPK mencatat ada 107 orang yang mendaftar sebagai calon pimpinan KPK dan 87 orang mendaftar jadi calon anggota Dewan Pengawas KPK. 

Leave a comment