Informasi Terpercaya Masa Kini

Profil Israel Katz, Menteri Pertahanan Israel yang Dijuluki “Buldoser”

0 7

KOMPAS.com – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menunjuk Israel Katz menjadi Menteri Pertahanan menggantikan Yoav Gallant.

Gallant dipecat oleh Netanyahu dari jabatannya sebagai Menteri Pertahanan Israel karena kerap berselisih paham mengenai politik dalam negeri dan perang. Netanyahu mengatakan kepercayaannya terhadap Gallant mulai hilang.

Pengumuman pemecatan Gallant dan pengangkatan Katz disampaikan Netanyahu lewat video pernyataan pada Selasa (5/11/2024) malam.

“Pada puncak perang, kepercayaan penuh diperlukan antara perdana menteri pertahanan. Dalam beberapa bulan terakhir, kepercayaan antara saya dan menteri pertahanan telah hilang,” kata Netanyahu dalam sebuah video pernyataan, dikutip dari The Guardian, Selasa.

Usai pengumuman tersebut, lewat unggahan akun X miliknya, Katz berjanji akan meneruskan perang Gaza, Lebanon, dan agresi ke Iran serta memulangkan warga Israel yang kini disandera.

Lantas, siapa Israel Katz?

Baca juga: PM Israel Netanyahu Pecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Ada Apa?

Profil Menteri Pertahanan Israel Katz

Katz lahir pada 1955 di kota pesisir Ashkelon, Israel. Orangtuanya merupakan imigran dari Rumania. Dia meraih sarjana (S-1) dan pascasarjana (S-2) di Hebrew University yang terletak di Yerusalem.

Dilansir dari Reuters, Rabu (6/11/2024), dia mulai bergabung dengan tentara Israel pada 1973 dan bertugas sebagai penerjun payung sebelum mengundurkan diri pada 1977.

Pria berusia 69 tahun ini juga merupakan anggota Partai Liquid, partai sayap kanan pimpinan Netanyahu.

Kariernya di parlemen atau Knesset dimulai sejak 1998, dia ditugaskan di beberapa komite, termasuk yang mencakup urusan luar negeri, pertahanan, dan kehakiman.

Israel Katz pernah dipercaya menjabat sebagai Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan pada 2003-2006. Lalu pada Maret 2009, dia ditunjuk menjadi Menteri Transportasi dan Keselamatan Jalan hingga 2013.

Sebelum diangkat sebagai Menteri Luar Negeri, Katz sempat menjabat sebagai Pelaksana Tugas Menteri Luar Negeri pada 29 Mei 2019.

Katz mendapat julukan “buldoser” oleh media Israel karena memiliki gaya kepemimpinan yang lugas dan terkadang kasar, serta dianggap dekat dan setia kepada Netanyahu.

Dirinya pun pernah dipercaya oleh Netanyahu menjabat sebagai ketua konvensi partai Liquid.

Baca juga: Cara Licik PM Israel Netanyahu untuk Mendapatkan Perlindungan Politik

Sosok yang agresif

Selama menjabat sebagai menteri luar negeri, Katz dikenal kerap melakukan pendekatan yang agresif, menghindari bahasa diplomatik, dan lebih memilih pernyataan provokatif,

Pada Agustus 2024, dia sempat menyerukan pengusiran warga Palestina dari kamp-kamp pengungsi di Tepi Barat.

“Ini adalah perang di semua lini dan kita harus memenangkannya,” ujar Katz kala itu, seperti dilaporkan Anadolu Agency, Rabu.

Pada Senin (28/10/2024), Katz ikut mempelopori pengesahan rancangan undang-undang (RUU) yang melarang badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA beroperasi.

Bulan lalu Katz juga sempat menyerang Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres lewat unggahan di akun X miliknya, Jumat (25/10/2024).

Dia menyebut Guterres telah mendeklarasikan “persona non grata”, istilah yang merujuk pada tindakan suatu negara untuk melarang diplomat masuk ke negaranya.

Dalam unggahan itu, Katz menuding Guterres telah menunjukkan antisemitisme atau kebencian kepada kaum Yahudi karena diduga tidak menindak tegas serangan rudal Iran terhadap Israel.

Baca juga: Terungkap Detail Rudal Rahasia Israel yang Dipakai Menyerang Iran

Leave a comment