Informasi Terpercaya Masa Kini

Belajar ke Rumoh Manuskrip,Mahasiswa UIN Ar-Raniry Terpana Mengetahui Kejayaan Aceh Masa Lampau

0 8

SERAMBINEWS.COM – Sekitar 60-an mahasiswa dari berbagai fakultas di lingkungan UIN Ar-Raniry Banda Aceh mengikuti kuliah lapangan ke Rumoh Manuskrip Aceh milik Ir Tarmizi A Hamid di Kawasan Ie Masen Kayee Adang Banda Aceh, Selasa (5/11/2024).

Mahasiswa tersebut tergabung dalam Mata Kuliah Kajian Islam di bawah asuhan dosen tetap UIN Ar-Raniry, Hasan Basri M Nur.

Pada pertemuan hari ini mereka belajar tentang Filologi Islam Nusantara.

“Kami sepakat tema ini dipelajari di Rumoh Manuskrip Aceh agar mahasiswa dapat menyaksikan langsung beberapa sampel manuskrip yang masih terawat,” ujar Hasan Basri M Nur.

Baca juga: Belajar di Rumoh Manuskrip: Melihat Kecintaan Sultan Aceh Terhadap Ilmu Pengetahuan 

Di Rumoh Manuskrip, mahasiswa UIN Ar-Raniry mengikuti kuliah bersama dosen tamu, yaitu Tarmizi A Hamid alias Cek Midi.

Dalam kesempatan itu, Cek Midi menjelaskan panjang lebar tentang kegemilangan Aceh masa lampau.

 Sebagian kegemilangan itu tergambar dengan jelas dalam manuskrip-manuskrip yang ada.

“Manuskrip-manuskrip ini kami cari dari pedalaman Aceh dan kemudian kami rawat dengan sumber dana pribadi.

Tujuannya adalah agar menjadi media pembelajaran generasi ke generasi,” ujar Cek Midi.

“Pada masa kesultanan dulu pengaruh Aceh sangat besar di dunia. Kitab-kitab karya ilmuwan Aceh menjadi sumber bacaan orang-orang di tanah Melayu,” tambah pria yang pernah beberapa kali diundang ke Malaysia dan Brunei Darussalam terkait warisan manuskrip Aceh.

Selain itu, kata Cek Midi, kaum pelajar dari negara-negara Melayu datang dan belajar langsung ke Aceh. 

“Oleh sebab, itu sebagian besar kitab ilmuwan Aceh masa lampau ditulis dalam Bahasa Jawi atau Arab-Melayu agar dapat mudah dipahami oleh penduduk lintas negara di Kawasan Nusantara,” tambah Cek Midi.

Baca juga: Cek Midi Paparkan Kandungan Manuskrip Aceh di Simeulue : Smong Adalah Kearifan Lokal Paling Tinggi

Nanda Tiarani, mahasiswi Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), tampak terpana bercampur haru setelah menyaksikan sisa-sisa kehebatan Aceh masa lampau. 

“Kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Tarmizi A Hamid yang telah membuka pintu Museum Manuskrip Aceh kepada kami sebagai tempat belajar,” ujar Nanda.

“Setelah kami mengerti tentang kejayaan Aceh masa, kami akan menjelaskan kepada anak-anak didik di sekolah nantinya. Anak-anak Aceh harus paham Sejarah bangsanya,” ungkap Nanda.

Usai mengikuti kuliah bersama Cek Midi, mahasiswa berkesempatan mengamati dan membaca sebagian manuskrip serta benda-benda purbakala yang dipajang di Rumoh Manuskrip Aceh.(*)

Baca juga: Ulama Muda Tgk Habibie Waly Kagum Manuskrip Aceh Milik Cek Midi, Jadi Bahan Ceramah Ke Seluruh Aceh

Leave a comment