Sosok Sudarsono,Camat Baito yang Dicopot Usai Bantu Guru Supriyani,Harta Kekayaannya Jadi Sorotan
TRIBUNNEWSMAKER.COM – Berikut sosok Sudarsono, Camat Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, yang dicopot usai bantu guru Supriyani, harta kekayaannya jadi sorotan.
Tak sedikit warganet yang penasaran dengan harta kekayaan yang dimiliki sosok Sudarsono.
Mengutip dari lama elhkpn, Sudarsono cuma memiliki kekayaan Rp 18 juta.
Baca juga: Harta ANS Kosasih Dirut PT Taspen Dicopot Erick Thohir, Capai Rp 47 M, Naik Rp 7 M Selama Menjabat
Diketahui, Bupati Konawe Selatan (Konsel), Surunuddin Dangga, menjelaskan bahwa pencopotan Sudarsono buntut dari kasus guru honorer di Sultra, Supriyani.
Surunuddin mengaku, selama ini dirinya tidak mendapat laporan terkait perkembangan kasus guru Supriyani.
“Camat tidak pernah menyampaikan atau menginformasikan. Sudah viral di mana-mana saya hanya mendengar dari informasi. Jadi kita tarik, kita tugaskan eselon II untuk menyelesiakan,” ujar Surunuddin.
Alasan lain, agar masalah guru Supriyani dan pihak keluarga Aipda WH cepat terselesaikan.
Sementara itu, dirinya menyebut bahwa proses hukum tetap berjalan antara kedua belah pihak sesama warga Desa Baito harus tetap aman.
“Langkah ini saya ambil, bukan berarti camat tidak mampu, tapi agar lebih mumpuni persoalan ini diselesaikan. Apalagi Pak Kasat Pol PP kan mantan camat juga,” katanya.
Surunuddin juga mengatakan, pihaknya mengganti Camat Baito akibat melaporkan dirinya sedang diteror akibat melindungi guru honorer Supriyani.
“Kedua yang bersangkutan (camat) merasa diteror, sudah tidak nyaman. Melapor kepada saya mobilnya ditembak, padahal mungkin hanya diketapel. Jadi semua ini pemda (pemerintah daerah) ambil alih agar kondisi daerah stabil,” jelasnya.
Surunuddin menambahkan penyelesaian persoalan antara guru Supriyani dan keluarga Aipda WH juga sulit akan tercapai jika ada salah satu pihak yang tidak netral dan terkesan pro kepada salah satu pihak.
“Ini kan masyarakat Baito mereka. Jadi kita perlakukan sama. Sebenarnya mudah saja menyelesaikan ini karena istri Aipda WH kan ASN. Bu Guru Supriyani kan pegawai kita juga,” ujarnya.
Lantas, seperti apa rincian harta kekayaannya?
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. —-
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 15.000.000
1. MOTOR, HONDA SEPEDA MOTOR Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp. 15.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. —-
D. SURAT BERHARGA Rp. —-
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 3.300.000
F. HARTA LAINNYA Rp. —-
Sub Total Rp. 18.300.000
III. HUTANG Rp. —-
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 18.300.00
Sosok Camat Baito Sudarsono
Selama ini Sudarsono memberikan perhatian lebih di kasus guru Supriyani.
Sudarsono menjadi orang yang sangat dipercaya oleh penasehat hukum guru Supriyani.
Saat Supriyani keluar dari Lapas Perempuan dan Anak Kota Kendari, dia membolehkan Supriyani tinggal di rumahnya.
Bahkan, Sudarsono juga membolehkan rumahnya digunakan untuk mediasi kasus ini.
Seperti yang terlihat dalam video yang beredar di media sosial grup WhatsApp Messenger, pada Selasa (22/10/2024).
Berdasarkan video berdurasi 9 detik menyebutkan pihak keluarga murid SD sedang menemui guru Supriyani di rumah Camat Baito.
Dalam video tersebut, tampak Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Konawe Selatan, Ujang Sutisna, Kapolres Konsel, AKBP Febry Sam.
Selain itu, tampak pula Ketua PGRI Sulawesi Tenggara (Sultra), Abdul Halim Momo.
Kuasa hukum guru Supriyani, Andre Darmawan menyampaikan dalam video itu ada upaya berdamai dari orangtua murid dengan menemui guru honorer ini di rumah Camat Baito.
“Baru mau mediasi damai, tapi terlambat perkara sudah masuk pengadilan,” tulis Andre melalui percakapan di grup WhatsApp Messenger, Selasa malam.
Andre mengatakan usai kasus ini viral dan menjadi perhatian publik, pihaknya meminta guru Supriyani tinggal di rumah Camat Baito untuk mengantisipasi adanya intervensi.
“Di rumah Camat Baito, karena ibu Supriyani kami minta amankan dulu di rumah Camat Baito,” katanya.
Andre mengatakan pihaknya sudah menolak upaya damai yang diajukan orangtua murid ke Supriyani karena kasus tersebut sudah masuk ke pengadilan.
“Infonya dari kepolisian dan Kejari Konsel mau mediasi. Rencana mau dipertemukan tadi tapi tidak jadi. Dari pihak kita menyampaikan bahwa ini sudah ranah pengadilan,” pungkas Andre Darmawan.
Dapat Teror
Selain itu, Sudarsono diteror orang tak dikenal saat menangani polemik dugaan penganiayaan guru Supriyani terhadap anak polisi.
Teror itu membuat kaca mobil sisi kiri pecah dengan lubang kecil seperti bekas tembakan.
Kejadian ini berlangsung saat mobil dinas warna putih itu dipakai Kasi Pemerintahan Kecamatan Baito, Herwan Malengga usai Camat Baito pulang dari sidang kasus guru Supriyani.
Herwan mengatakan peristiwa tersebut terjadi usai dari rumahnya di Desa Ahuangguluri dan akan balik ke rumah jabatan Camat Baito.
“Mau datang bawa mobil dari rumah, ternyata di situ (lokasi kejadian) saya dengar bunyi, pas saya turun saya cek pecah mi kaca mobil di samping,” kata Herwan kepada TribunnewsSultra.com, Senin (28/10/2024).
Usai turun dari mobil tersebut, dia melihat ada orang yang melarikan diri di dekat lokasi tersebut.
“Pas saya turun saya lihat ada orang lari, sempat saya buru,” jelasnya.
Saat mengejar, pihaknya tak menemukan terduga pelaku.
Terpisah, Camat Baito Sudarsono mengakui adanya kejadian tersebut.
“Dari arah SD 3 Baito, ke rumah, kejadiannya di jalan (Desa Baito)” katanya.
Sudarsono belum mengetahui mengapa mobilnya tersebut bisa diserang oleh OTK.
“Saya juga belum tahu, saya belum pastikan,” katanya.
(TribunNewsmaker.com/Eri Ariyanto)