World Music Concert 2024 di Ambon Tampilkan Beragam Musik Tradisional
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – World Music Concert sebagai salah satu rangkaian acara Amboina International Music Festival 2024 berlangsung meriah di gedung Teater Taman Budaya, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Rabu (30/10/2024) Malam.
Konser yang dihadiri ratusan pengunjung itu menampilkan sejumlah musisi dari berbagai negara, di antaranya; Dasom Baek (Ulsan-Korsel), Lee Jihun & Chibaes (Ulsan-Korsel), Noll-J (Jinju-Korsel), Jessica Manuputty (Belanda), Boi Akih (Belanda), Putthakhum Saengsopee (Suphanburi-Thailand), Muzeka Selendangan Perak (Ipoh-Malaysia),
Tak ketinggalan penampilan pemusik Maluku; Kaihulu, Ale Noah dan Archa.
Konser diawali oleh Archa, grup musik dengan lantunan musik klasik dan bahasa tanah itu membuat suasana nampak tegang.
Suasana pun pecah dengan tepuk tangan meriah para penonton diakhir penampilan mereka.
Baca juga: 31 UMKM Ramaikan Amboina International Music Festival 2024
Baca juga: Peringatan 5 Tahun Ambon City of Music: Asean Music Cities Forum 2024 Digelar di Kota Ambon
Seisi teater seraya bersemangat menanti setiap penampilan musisi malam itu.
Sorakan pun makin bertambah tatkala grup musik asal Ulsan-Korea Selatan, Lee Jihun & Chibaes tampil energik hingga berinteraksi dengan mengajak penonton bernyanyi.
Sebelumnya, Direktur Ambon Music Office (AMO), Rony Loppies saat diwawancarai TribunAmbon.com menjelaskan, konser ini sangat penting untuk menunjukkan kolaborasi musik.
“Dengan tema musik and nature atau musik dan alam yang ingin membicarakan musik terhubung dengan alam, lingkungan dan perubahan iklim. Jadi kita punya tematik tertentu bahwa semua harus berdasarkan kepada pengetahuan kita tentang landscape, sehingga kegiatan apapun yang dibangun pada konteks city of music berbasis kepada budaya musik dan juga memperhatikan lingkungan yang ada,” tuturnya.
Dia berharap kolaborasi yang terjalin di Kota Ambon ini bisa berlanjut ke berbagai kota musik lainnya di seluruh dunia.
Dan julukan Ambon City of Music tetap lestari.
“Harapannya kolaborasi antar satu kota dengan kota lainnya dalam konteks take and give sehingga budaya musik ekosistemnya terus terjaga,” harapnya.
Selaras dengan itu, Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Maluku, Sartono Pining memastikan bahwa Pemerintah Provinsi Maluku senantiasa mendukung program-program Ambon Music Office.
Dengan harapan nuansa Kota Ambon sebagai kota musik dapat merambat ke Kota dan Kabupaten lainnya di Maluku.
“Ini luar biasa, saya atas nama Pemerintah Daerah Provinsi Maluku memberikan apresiasi dan setiap waktu kami akan memberikan dukungan dan penguatan untuk apa yang dilakukan oleh AMO bisa terus berkembang ke depan jauh lebih baik,” pungkasnya.
Terpisah, salah seorang pengunjung, Theodora Melsasail mengaku ini kali perdananya menonton konser musik berskala Internasional di Kota Ambon.
Dirinya kagum menyaksikan beragam penampilan musisi dari berbagai negara.
“Beta punya tontonan konser pertama di Kota ini dan banyak beragam presentasi karya dari teman-teman dari Ambon, Korea Selatan, Belanda dan sebagainya,” kata Melsasail yang juga seorang penari kontemporer itu.
Menurutnya, hal ini menjadi inspirasi bagi anak muda Maluku khususnya seniman untuk terus berkembang.
“Satu hal yang saya tangkap adalah ini usaha baik yang harusnya menjadi semangat buat kami para seniman bukan hanya teman-teman pemusik tapi juga kita seniman tari. Bahwa kita harus menjaga budaya, tadi saya lihat ada upaya untuk melestarikan bahasa tanah itu baik sekali,” tuturnya.
Dia juga mengapresiasi penampilan anak-anak dalam konser musik berskala Internasional tersebut.
Baginya kehadiran anak-anak menunjukkan adanya ruang aman bagi anak untuk berkarya dan berkontribusi bagi perkembangan musik dan kebudayaan Maluku.
“Saya sangat apresiasi karena ruang ini memberi ruang aman untuk anak-anak dan ini bentuk sustainabillty bagi kelangsungan kebudayaan di Maluku,” ucapnya.
Sebagai anak muda dia berharap acara ini memacu semangat anak muda untuk terus berkarya dan melestarikan budaya lokal.
“Semoga kedepannya ini menjadi semangat yang baik untuk kami seniman yang belum terlalu dikenal dan juga bisa menjadi pemantik yang baik bagi kita terus berkarya dan mengusung budaya lokal,” tutupnya.