Informasi Terpercaya Masa Kini

Walking Trip Puan Bisa dan RRJ Memotret Kehidupan Perempuan Kampung Poncol

0 5

Puan Bisa, komunitas berbasis pemberdayaan perempuan muda Indonesia, memetakan permasalahan terkait dengan dinamika psikologi perempuan muda dalam menghadapi fase quarter life crisis. Hal ini mengakibatkan lebih dari 80% perempuan muda Indonesia mengalami demotivated, overthinking, resah, tidak percaya diri, dan dampak buruk lainnya. Berangkat dari pemetaan permasalahan tersebut, Puan Bisa mengadakan acara Puan Bisa Festival 2024 dengan tema “Bright Minds, Bold Voices: Nurturing the Next Generation of Inspirational Women” dengan rangkaian acara dimulai tanggal 7 hingga 20 Oktober 2024 sebagai hari peringatan ulang tahun Puan Bisa yang ke-4 yang dihadiri total lebih dari 65 perempuan muda.

Puan Bisa merupakan organisasi pemberdayaan perempuan dengan gerakan penyampaian pesan positif mengenai self- improvement, career serta mental health sehingga para perempuan muda dapat melewati masa mudanya dengan kegiatan yang positif dan terarah. Sesuai dengan apa yang menjadi cita-citanya, Puan Bisa mengadakan Puan Bisa Festival sebagai perayaan hari ulang tahun Puan Bisa yang ke-4 tahun

Keunikan dari Puan Bisa Festival tahun ini terletak pada salah satu rangkaiannya yang berkolaborasi dengan Rame-Rame Jakarta (RRJ) menyusuri Kampung Poncol yakni walking trip dengan tema yang diangkat yakni “Exploring the Footsteps of Inspiring Figures”

Lokasinya yang mojok – terpencil dari kampung sekitar, membuat kampung ini disebut moncol-moncol alias terpencil memojok jauh dari kampung sekitarnya. Namun terlepas dari bagaimana lingkungan kampung ini, menyimpan banyak cerita pada setiap local heroes khususnya perempuan yang ada di daerah Kampung Poncol.

Peserta Puan Bisa Festival diajak untuk berkeliling Kampung Poncol menyisiri tiap inci dari kampung tersebut. Melihat langsung aktivitas jual beli yang dibatasi sungai, aktivitas pertanian, dan peternakan. Berkenalan dengan local heroes, peserta diajak berinteraksi dengan tiga perempuan inspiratif dari Kampung Poncol, yakni Ibu Murni sebagai pelaku usaha UMKM yang sudah berdiri sejak lama hingga kini.

“Saya awalnya merupakan seorang pekerja kantoran, tapi merasa butuh tantangan baru karena bosan dengan rutinitas yang itu-itu saja. Kebetulan, saya punya kebun nanas di Pemalang dengan rasa yang manis, jadi saya putuskan untuk memanfaatkannya sebagai peluang usaha.” ucap Ibu Murni, memberikan pandangan terbaru bahwasannya keluar dari zona nyaman dan memulai hal baru bukanlah hal yang buruk.

Bu Murni juga berbagi bagaimana ia bisa melihat peluang usaha nanas yang jumlah pelaku usahanya masih sedikit. Meski begitu, tidak menghindari kenyataan bahwa sebenarnya melakukan usaha UMKM pemalang nanas sangatlah rumit dengan prosesnya yang kompleks.

“Sejauh yang saya lihat, produk-produk yang terbuat nanas masih belum banyak. Selain itu, saya melihat banyaknya stigma negatif soal buah satu ini dan proses pengolahannya yang cukup kompleks menjadi tantangan sendiri buat saya.” ulasnya.

Tidak sampai di situ, peserta Puan Bisa Festival juga berbincang dengan local heroes yang memiliki profesi familiar yakni sebagai MUA, Teh Ima. Teh Ima menceritakan kisah awalnya yang sebagai vokalis sebuah band. Ketatnya persaingan menyebabkan Teh Ima harus banting setir menjadi MUA. Berbagai usaha dilakukan Teh Ima dari membuka salon hingga menjual serabi.

“Sekarang saya fokus jadi MUA dan home service aja,” seloroh Teh Ima sambil tersenyum kecil dan mengingat kembali bagaimana keberanian dirinya mengambil keputusan hidup yang membawanya hingga saat ini.

Kegiatan ini ditutup dengan pemutaran short film “Maskumambang” yang disutradarai oleh Kak Luna. Dalam film ini, ‘Maskumambang’ merepresentasikan bagaimana, seperti di Kampung Poncol, sesuatu yang berharga bisa muncul ke permukaan justru saat krisis menghampiri, membawa makna lebih dalam bagi kehidupan warga.

Melalui acara Puan Bisa Festival ini diharapkan seluruh perempuan muda dapat mengeksplorasi potensi inspirasional mereka dengan cara mendapatkan ilmu praktikal untuk ‘mempersiapkan’ diri serta mendorong pola pikir agar menjadi pribadi yang menginspirasi untuk lingkungan sekitarnya.

Leave a comment