Informasi Terpercaya Masa Kini

FARHAT Pasrah 3 Anaknya Diusir Paksa Sekolah karena Belum Bayar SPP Rp42 Juta,Pekerjaan Hanya Buruh

0 11

TRIBUN-MEDAN.COM – Farhat pasrah tiga anaknya diusir paksa dari sekolah karena belum bayar SPP sebesar Rp42 juta.

Baru-baru ini tiga siswa SD yang diusir dari sekolah viral di media sosial.

Ketiganya dipulangkan oleh sekolah lantaran biaya sekolah Rp42 juta belum terbayarkan.

Terkini, sang ayah yakni Farhat mengaku hanya pasrah.

Dia mengaku pasrah lantaran tak bisa melunasi tunggakan itu.

Farhat menyadari kondisi sekarang tidak mempu melunasi tunggakan SPP tersebut.

Mengingat pekerjaan Farhat sekarang hanya seorang buruh serabutan.

Diungkap Fahat, penghasilannya hanya cukup untuk makan saja.

“Dari mana (uang)? kerja aja sekarang serabutan.

Cukup buat sehari-hari aja udah alhamdulillah. Apalagi untuk melunasi pembiayaan itu,” akui Fahat dilansir Tribun-medan.com dari Tribunnewsbogor.com, Senin (28/10/2024).

Meski begitu, Defi tampaknya masih belum terima tiga anaknya diusir paksa dari sekolah.

Sebab diakui Defi, anak-anaknya adalah sosok yang cerdas dan berprestasi.

“Untuk anak saya yang pertama itu sudah hafal juz 30, sudah diwisuda, predikatnya mumtaz predikat terbaik. Untuk yang kedua pun waktu dinonaktifin harusnya ikut wisuda juz 30 juta cuma karena dinonaktifin jadi enggak (wisuda),” kata Defi.

Bahkan anak keduanya punya ketertarikan lebih di bidang matematika.

Diungkap Defi, ketiga anaknya punya prestasi gemilang di bidang agama.

“Banyak prestasinya untuk anak kedua matematikanya menonjol. Anak ketiga dari tilawatil sempat dapat predikat tilawatil terbaik. Alhamdulillah anak-anak saya berprestasi di sekolah,” ungkap Defi.

Baca juga: MALANGNYA Pak Tarno Kini Jualan Mainan Keliling Pakai Kursi Roda, Semua Hartanya Ludes Kena Tipu

Sementara itu, terkuak fakta terkait awal mula tunggakan tersebut bisa muncul.

Hal tersebut disampaikan Defi Fitriani selaku ibu dari ketiga siswa tersebut.

Melansir dari Tribunnews.com, Minggu (27/10/2024) Defi menjelaskan terkait tunggakan pembiayaan sekolah sebanyak Rp 42 juta.

Ia menguraikan, tunggakan tersebut tidak hanya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).

Namun juga terkait uang pembangunan, seragam, hingga buku-buku pelajaran.

 Sedangkan biaya SPP per bulan, anak pertama sebanyak Rp350 ribu, anak kedua sebanyak Rp 300 ribu, dan anak terakhir Rp 250 ribu.

Defi mengaku, awalnya ketiga anaknya tidak dikenai biaya karena masih keluarga pemilik yayasan.

“Sudah lama tunggakannya karena memang dulu saya aktif di yayasan tersebut, saya juga dari keluarga punya yayasan. Setelah konflik keluarga, dimunculkan tagihan.”

“Komitmen (awal) itu tidak ada (pembayaran) pembiayaan untuk anak-anak saya.”

“Setelah konflik keluarga, diterbitkan penagihan itu. Anak-anak saya jadi korban,” tegasnya.

Defi dan suami kini berjuang mencari keadilan.

Ia sudah meminta bantuan ke Dinas Pendidikan, Kepemudaan & Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Pandeglang.

Pihak Dindikpora memfasilitasi mediasi antara Defi dengan pihak yayasan.

Akan tetapi, hasil mediasi berujung buntu.

Baca juga: Memicu Reaksi Lionel Messi, Barcelona Bantai Musuh Bebuyutan Real Madrid 4-0

Defi harus tetap membayar tagihan sebanyak Rp 42 juta.

“Kami ini orang tua tidak diam, cari keadilan, kami tempuh, minta tolong Dindik Pandeglang untuk dimediasi, sempat dimediasi satu kali.”

“Dari yayasan tidak datang diwakilkan kepala sekolah, akhirnya tidak mendapatkan jawaban,” tegasnya.

Defi terakhir berharap, kejadian yang menimpa anaknya segera selesai.

Ia ingin ketiga anaknya bisa melanjutkan sekolah.

“Anak-anak bisa sekolah lagi sesegera mungkin, harapan pindah sekolah aja,” tegasnya.

RW setempat, Wahudin ikut memberikan tanggapannya terkait kejadian ini.

Ia merasa kecewa dengan pihak sekolah.

“Sangat miris, kok jaman sekarang masih ada itu dalam arti anak-anak masa untuk belajar.”

“Apapun permasalahan, diselesaikan secara baik-baik. Apalagi saya mendengar dipulangkan secara paksa,” kata Wahudin.

Disisi lain, Yayasan Islamic Centre Herwansyah (ICH) belum memberikan pernyataan terkait masalah pemulangan paksa 3 siswanya tersebut.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Leave a comment