Mengenal 7 Sayuran yang Perlu Dibatasi Penderita Diabetes
KOMPAS.com – Bagi penderita diabetes, memilih makanan yang tepat adalah bagian penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Meskipun sayuran dianggap sehat, ada beberapa jenis sayuran yang harus dihindari atau dibatasi konsumsinya karena dapat memengaruhi kadar gula darah.
Sayuran bertepung atau yang tinggi karbohidrat, misalnya, dapat menyebabkan lonjakan gula darah jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Namun, bukan berarti kamu harus sepenuhnya menghindari semua sayuran ini. Dalam porsi kecil dan sesekali, beberapa sayuran bertepung tetap dapat dinikmati.
Kuncinya adalah mengontrol porsi dan memperhatikan efeknya pada gula darah. Berikut ini adalah 10 sayuran yang perlu dihindari oleh penderita diabetes, dilansir dari laman All Recipes, Sugar, dan American Diabetes Association.
Baca juga:
- Manfaat Kayu Manis untuk Penderita Diabetes, Bisa Turunkan Gula Darah
- 5 Camilan Sehat untuk Penderita Diabetes, Ada Popcorn
- 4 Tips Makan Nasi untuk Pasien Diabetes agar Kadar Gula Stabil
1. Kentang
Kentang, baik itu kentang biasa atau ubi jalar, merupakan salah satu sayuran bertepung yang paling umum. Kentang mengandung karbohidrat tinggi, yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
Satu porsi kentang, sekitar satu cangkir kentang panggang atau setengah cangkir kentang tumbuk, sudah mengandung banyak karbohidrat. Hindari kentang olahan seperti kentang goreng atau keripik kentang karena bisa menambah lemak jenuh dan kalori yang tidak sehat.
2. Jagung
Jagung, baik dalam bentuk segar atau kalengan, memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi. Setengah cangkir jagung sudah mengandung sekitar 21 gram karbohidrat.
Jika kamu menyukai jagung, pastikan untuk mengonsumsinya dalam porsi kecil dan padukan dengan makanan berprotein serta kaya serat agar tidak terlalu berdampak pada kadar gula darah.
3. Kacang Polong
Meskipun kacang polong lebih sehat dibandingkan beberapa sayuran bertepung lainnya, kacang polong tetap mengandung karbohidrat yang cukup tinggi.
Satu cangkir kacang polong memiliki sekitar 20 gram karbohidrat. Batasi porsinya menjadi setengah cangkir untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
4. Labu Kuning
Labu kuning memang terkenal kaya nutrisi seperti beta-karoten, tetapi juga mengandung 16 gram karbohidrat per cangkir.
Meskipun labu kuning bisa menjadi tambahan yang sehat dalam dietmu, pastikan untuk tidak mengonsumsinya dalam porsi besar jika kamu harus memantau asupan karbohidrat.
5. Bit
Bit adalah sayuran yang kaya akan antioksidan dan nutrisi, tetapi juga mengandung gula alami yang tinggi.
Satu cangkir bit bisa memiliki efek signifikan terhadap kadar gula darah, sehingga sebaiknya konsumsi bit dibatasi dan dipadukan dengan makanan yang kaya serat dan protein untuk menjaga keseimbangan.
6. Talas
Talas adalah sumber karbohidrat yang cukup tinggi, sering dijadikan bahan makanan pokok di beberapa daerah.
Namun, bagi penderita diabetes, talas harus dikonsumsi dengan hati-hati karena dapat meningkatkan kadar gula darah secara signifikan jika dimakan dalam jumlah besar.
7. Kacang Merah
Kacang merah memang mengandung protein dan serat yang tinggi, tetapi juga mengandung karbohidrat yang cukup banyak. Untuk menjaga gula darah tetap stabil, konsumsilah kacang merah dalam porsi kecil dan padukan dengan sayuran non-bertepung atau protein tanpa lemak.
Cara olah sayuran yang tidak dianjurkan untuk penderita diabetes
Penderita diabetes sebaiknya menghindari beberapa metode pengolahan sayuran yang dapat memengaruhi kesehatan.
Salah satunya adalah sayuran asinan atau acar. Proses pengasinan atau pengacaran biasanya menggunakan banyak garam, yang bisa meningkatkan tekanan darah.
Bagi penderita diabetes yang rentan terhadap penyakit jantung, konsumsi garam berlebihan dapat memperburuk kondisi kesehatan. Pilihlah versi sayuran rendah garam atau hindari sama sekali.
Selain itu, sayuran goreng juga perlu dihindari. Meskipun sayuran pada dasarnya sehat, ketika digoreng dalam minyak berlebihan, seperti pada sayuran tempura, nilai gizinya dapat berkurang.
Lemak jenuh yang berasal dari minyak goreng dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan memperburuk resistensi insulin. Sebagai alternatif yang lebih sehat, pilih metode memasak seperti mengukus, memanggang, atau merebus yang tetap menjaga kandungan nutrisi tanpa tambahan lemak berlebihan.