Informasi Terpercaya Masa Kini

Apakah Anda Mengidap Peter Pan Syndrome? Ini Ciri-cirinya…

0 46

KOMPAS.com – Peter Pan Syndrome mengacu pada orang-orang yang tidak bisa tumbuh dewasa sesuai usianya.

Peter Pan Syndrome adalah istilah yang diambil dari novel klasik JM Barrie, “Peter and Wendy”, seperti yang dikutip dari Choosing Therapy.

Baca juga: Kenali Apa Itu Peter Pan Syndrome, yang Berakibat Sulit Tumbuh Dewasa

Ini istilah yang berfungsi sebagai metafora untuk menggambarkan pola perilaku yang menunjukkan penolakan diri untuk tumbuh dewasa.

Orang-orang yang mengidap Peter Pan Syndrome menunjukkan karakteristik kekanak-kanakan yang biasanya luntur seiring bertambahnya usia.

Namun, Peter Pan Syndrome bukanlah diagnosis klinis resmi untuk gangguan kesehatan mental ini.

Baca terus artikel ini yang akan menunjukkan beberapa tanda-tanda seseorang dengan Peter Pan Syndrome.

Baca juga: Apakah Kesepian Merupakan Masalah Kesehatan Mental?

Ciri-ciri Peter Pan Syndrome

Banyak tantangan yang berbeda dihadapi setiap orang untuk menjadi dewasa. Karenanya, menjadi dewasa bukan hal yang mudah.

Namun, kebanyakan orang bisa bertumbuh dari setiap tantangan hingga menjadi pribadi lebih dewasa seiring waktu.

Pada orang dengan Peter Pan Syndrome, tantangan hidup tidak bisa membuat mereka tumbuh menjadi dewasa, karena kesulitan untuk menoleransi tekanan atau perasaan tidak nyaman.

Mengutip Cleveland Clinic, mereka memiliki toleransi yang sangat rendah terhadap tekanan, yang membuat mereka suka menghindari situasi tertentu.

Sering kali, masalah perilaku yang terkait dengan Peter Pan Syndrome muncul dalam hubungan pribadi dan lingkungan kerja.

Baca juga: Dampak Judi untuk Kesehatan Mental dan Cara Mengatasinya

Dikutip dari Healthline, berikut sejumlah ciri-ciri Peter Pand Syndrome yang bisa muncul dalam hubungan pribadi:

  • Suka menjalin hubungan tanpa status, tidak menunjukkan ikatan emosional
  • Suka membelanjakan uang dengan sembrono dan tidak bisa mengatur keuangan
  • Sulit untuk membina hubungan dengan positif dan cenderung menghindarinya
  • Mengabaikan pekerjaan rumah tangga dan tanggung jawab mengasuh anak
  • Tidak menunjukkan keinginan untuk membuat rencana jangka panjang, termasuk tujuan hidup, lebih suka menjalani saja hidup hari ini.

Patrick Cheatham, psikolog di Portland, Oregoon, mengatakan bahwa dalam hubungan ini menurutnya hal ini terlihat paling jelas dalam perbedaan tingkat ambisi, ekspektasi, tujuan hidup, dan kemampuan membuat komitmen.

Baca juga: Bukan Sekadar Hormon, Begini Peran Dopamin untuk Kesehatan Mental

Cheatham juga mengatakan bahwa orang dengan Peter Pan Syndrome juga cenderung kesulitan untuk bekerja dan membangun karier.

Ciri-ciri Peter Pan Syndrome dalam hubungan pekerjaan yaitu sebagai berikut:

  • Mudah kehilangan pekerjaan karena kurangnya usaha, sering terlambat, atau suka bolos kerja
  • Sedikit upaya nyata untuk berkerja dengan sunggung-sungguh
  • Sering meninggalkan pekerjaan ketika merasa bosan, kesulitan, atau stres
  • Suka pekerjaan ringan, tidak tertarik untuk mengejar peluang promosi
  • Berpindah dari satu bidang pekerja ke bidang lainnya tanpa mendalami atau mengembangkan keterampilan di bidang tertentu

Dalam beberapa kasus, masalah ini juga dapat muncul dalam bentuk tujuan hidup yang tidak realistis, seperti impian menjadi atlet profesional atau mendapatkan kontrak rekaman tanpa kerja keras dan mengabaikan pekerjaan yang sedang dijalani.

Baca juga: Dampak Media Sosial bagi Kesehatan Mental Anak

Orang dengan Peter Pan Syndrome juga biasanya tampak sedikit tidak berdaya. Orang ini memiliki kesan umum seperti berikut:

  • Tidak dapat diandalkan
  • Emosinya suka meledak-ledak saat menghadapi stres
  • Suka menyalahkan orang lain ketika terjadi suatu masalah
  • Tidak ada minat untuk mengembangkan diri
  • Selalu mengharapkan untuk diperhatikan orang lain
  • Takut atau tidak suka dievaluasi dengan penilaian negatif
  • Suka pasrah dengan kondisi (membuka pilihan) dibandingkan membuat rencana konkrit
  • Mudah terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba

Demikian perilaku yang mengindikasikan seseorang mengidap Peter Pan Syndrome.

Gangguan kesehatan mental ini tidak bisa didiagnosis sendiri. Jika Anda merasakan hal itu ada pada diri Anda atau orang terdekat Anda, perlu Anda atau orang yang bersangkutan berkonsultasi ke psikolog untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Baca juga: Apa Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental?

Leave a comment