Informasi Terpercaya Masa Kini

Mengenal Google Deepmind yang Fokus Mengembangkan AI

0 3

KOMPAS.com – Kecerdasan buatan (A)I terus berkembang dengan pesat, didorong oleh kemampuan mesin untuk belajar dari data, mengenali pola, dan membuat keputusan tanpa campur tangan manusia secara langsung.

Dalam kehidupan sehari-hari, AI telah digunakan dalam berbagai bentuk, seperti asisten virtual, rekomendasi konten di platform streaming, hingga sistem pengenalan wajah. 

Dengan pesatnya perkembangan ini, banyak perusahaan dan lembaga penelitian yang berlomba-lomba menciptakan AI yang lebih cerdas dan lebih efisien.

Tantangan seperti memecahkan masalah kompleks di bidang medis, mengoptimalkan logistik global, dan meningkatkan pengalaman pengguna menjadi fokus utama dalam penelitian AI.

Dalam konteks ini, teknologi AI tidak hanya digunakan untuk mengotomatisasi tugas-tugas sederhana, tetapi juga untuk memecahkan masalah yang selama ini dianggap sulit bagi manusia, seperti memprediksi penyakit atau memodelkan perubahan iklim.

Salah satu entitas yang berada di garis terdepan dalam pengembangan teknologi AI adalah Google DeepMind, yang telah melakukan banyak terobosan dalam menciptakan AI yang mampu memecahkan tantangan kompleks dunia nyata.

Lantas apa itu Google Deepmind dan tujuannya? Selengkapnya berikut ini ulasannya.

Baca juga: Demi AI, Microsoft Rekrut Bos Proyek Google DeepMind

Apa itu Google Deepmind

Google DeepMind adalah sebuah perusahaan yang berfokus pada penelitian kecerdasan buatan (AI) dan teknologi pembelajaran mesin. Didirikan pada tahun 2010, DeepMind menjadi bagian dari Google pada 2014 setelah diakuisisi.

Misi utama DeepMind adalah menciptakan teknologi AI yang dapat memecahkan masalah besar dan kompleks yang dihadapi dunia, dengan tujuan jangka panjang untuk memajukan ilmu pengetahuan dan menciptakan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

DeepMind telah mengembangkan berbagai inovasi terkemuka, termasuk AI yang mampu mengalahkan pemain profesional dalam permainan seperti Go dan catur, serta teknologi yang memprediksi struktur protein melalui program AlphaFold, yang dapat membantu dalam penemuan obat dan pemahaman penyakit.

Dengan beragam proyek yang mencakup bidang sains, kesehatan, dan energi, DeepMind bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan AI demi kebaikan bersama.

Perjalanan Google Deepmind

Perjalanan Google DeepMind dimulai dengan menggabungkan dua laboratorium AI terkemuka di dunia, Google Brain dan DeepMin menjadi satu tim yang fokus, dipimpin oleh CEO Demis Hassabis.

Selama dekade terakhir, kedua tim ini bertanggung jawab atas banyak terobosan terbesar dalam penelitian AI, yang sebagian besar menjadi fondasi bagi berkembangnya industri AI saat ini.

DeepMind pertama kali didirikan pada tahun 2010, dengan pendekatan interdisipliner dalam membangun sistem kecerdasan buatan (AI) umum.

Laboratorium ini menggabungkan ide-ide baru dan kemajuan dalam pembelajaran mesin, ilmu saraf, teknik, matematika, simulasi, dan infrastruktur komputasi, serta cara baru dalam mengorganisasi penelitian ilmiah.

Salah satu keberhasilan awal mereka adalah dalam bidang deep reinforcement learning, yaitu penggabungan pembelajaran mendalam (deep learning) dan pembelajaran penguatan (reinforcement learning), yang diuji melalui permainan.

Program awal mereka, DQN, berhasil mempelajari 49 game Atari dari nol hanya dengan mengamati piksel pada layar dan berusaha memaksimalkan skor.

AlphaGo

Pada tahun 2015, DeepMind memperkenalkan AlphaGo, program komputer pertama yang berhasil mengalahkan juara dunia dalam permainan Go. Permainan Go, yang sebelumnya dianggap sebagai tantangan besar dalam dunia AI, berhasil ditaklukkan oleh AlphaGo, yang pencapaiannya dianggap melampaui ekspektasi teknologi pada masanya.

Keberhasilan ini kemudian menginspirasi era baru dalam pengembangan sistem AI, yang dilanjutkan dengan AlphaZero dan MuZero, program yang semakin umum dan mampu menyelesaikan berbagai permainan sekaligus memecahkan masalah dunia nyata yang kompleks, seperti mengompresi video YouTube hingga menemukan algoritma komputer yang lebih efisien.

AlphaStar

Setelah kesuksesan AlphaGo, tim DeepMind terus mencari tantangan baru dengan fokus pada permainan yang semakin kompleks, yang mencakup berbagai elemen kecerdasan.

Pada tahun 2019, mereka berhasil mengembangkan AlphaStar, sistem AI pertama yang mampu mengalahkan pemain profesional di StarCraft II, salah satu permainan strategi waktu nyata (RTS) paling sulit dan e-sport yang telah lama dimainkan.

Keberhasilan ini menegaskan kemampuan AI untuk menangani keputusan yang rumit dalam situasi yang cepat berubah, mencerminkan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dalam konteks permainan.

Tim DeepMind juga menciptakan WaveNet, sebuah model teks-ke-suara yang sangat realistis yang digunakan sebagai suara untuk Google Assistant dan menjadi dasar teknologi yang digunakan dalam sistem AI Generatif saat ini.

Pada tahun 2020, DeepMind meluncurkan AlphaFold, sebuah sistem AI yang secara akurat memprediksi model 3D struktur protein, memicu kemajuan besar dalam bidang biologi.

Selain itu, terobosan lain termasuk pengembangan AlphaCode, yang mampu menulis program komputer pada tingkat kompetitif, menemukan algoritma pengurutan yang lebih cepat dengan AlphaDev, serta memperbaiki prediksi cuaca dengan akurasi yang luar biasa dan mengendalikan plasma dalam reaktor fusi nuklir.

Di sisi lain, Google Brain, yang dimulai pada 2011 di X (moonshot factory), fokus pada eksplorasi bagaimana AI modern dapat mentransformasi produk dan layanan Google.

Proyek ini mendukung misi Google untuk mengorganisasi informasi dunia dan membuatnya dapat diakses serta bermanfaat bagi semua orang.

Infrastruktur Google saat ini berjalan berdasarkan hasil penelitian Google Brain, termasuk perangkat lunak sumber terbuka seperti JAX dan TensorFlow, pembelajaran sekuens-ke-sekuens untuk penerjemahan mesin, serta sistem pembelajaran mesin kompleks untuk mengurutkan hasil pencarian dan mengatur iklan daring.

Baca juga: AI dalam Pemberantasan Judi Online di Indonesia, Kawan atau Ancaman?

Produk-produk Google Deepmind

  • AlphaGo: AlphaGo adalah program komputer pertama yang berhasil mengalahkan juara dunia Go, sebuah permainan papan yang sangat kompleks. Kemenangan ini menandai tonggak sejarah baru dalam pengembangan AI.
  • AlphaZero: Penerus AlphaGo, AlphaZero mampu menguasai berbagai permainan seperti catur dan shogi hanya dengan belajar dari diri sendiri. Hal ini menunjukkan fleksibilitas dan kemampuan belajar yang luar biasa dari sistem AI ini.
  • AlphaFold: Sebuah program yang dapat memprediksi struktur protein dengan akurasi yang sangat tinggi. Penemuan ini memiliki implikasi yang sangat besar bagi bidang biologi dan kedokteran, karena struktur protein sangat penting dalam memahami fungsi biologis dan mengembangkan obat-obatan baru.
  • Imagen: Model AI yang mampu menghasilkan gambar berkualitas tinggi dari deskripsi teks. Imagen 2, hasil kolaborasi dengan spesialis dari DeepMind, dianggap sebagai salah satu model generasi gambar AI terbaik saat ini.
  • Gemini: Rangkaian model bahasa besar multimodal terbaru dari Google DeepMind. Gemini mampu memproses dan menghasilkan konten dalam berbagai format, termasuk teks, kode, gambar, dan video.

Itulah ulasan mengenai Google Deepmind yang fokus dalam mengembangkan AI, bagi Anda yang penasaran mengenai Google Deepmind dapat menuju laman resminya di tautan berikut ini. 

Baca juga: Google Mulai Sebar Fitur AI Ask Photos, Permudah Pengguna Cari Foto

Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno.

Caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a. Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel.

Leave a comment