Gelagat Elmi Istri Agus Tilap Uang Donasi Rp 1,5 M Buat Novi tak Habis Pikir,Kuak Alasan Pakai BPJS
SRIPOKU.COM – Pratiwi Noviyanthi, mantan pramugari sekaligus ketua Yayasan Peduli Kemanusiaan, dibuat kecewa dengan perlakuan istri Agus, Elmi Nurmala.
Agus diketahui merupakan seorang atasan yang disiram air keras oleh karyawan.
Akibat penyiraman tersebut, Agus nyaris buta dan harus segera mendapat pengobatan.
Mengetahui kejadian tersebut, Pratiwi Noviyanthi meminta bantuan Denny Sumargo agar donasi untuk Agus bisa segera dilaksanakan.
Dikatakan Novi, semua usahanya selama ini tidak mendapat respons yang baik dari Elmi istri Agus.
“Saya yang mohon-mohon sama bang Densu untuk UP berita ini dan bantu mas Agus! Saya dapet untung apa? ucapan makasih dari istrinya mas Agus aja gak ada,” tulis Novi dalam unggahan.
Bahkan kini ada dugaan uang donasi yang mencapai Rp 1,5 M tersebut disalahgunakan.
Baca juga: Tabiat Istri Agus Salim Korban Penyiraman Air Keras, Diduga Selewengkan Donasi 1,5 Miliar: Dibohongi
“Aku juga bingung kenapa uangnya gak digunain dengan baik dengan donasi segitu susah banget dicari,” ujar Novi.
Novi juga menyinggung gelagat istri Agus saat pertama kali mendatangi kediaman Agus yang justru disambut dengan sikap jutek.
“Kalau di Bang Densu kan istrinya masih mau ngobrol sama hostnya, tapi kalau sama saya istrinya gak mau ngobrol.”
“Bahkan pada saat kita datang tuh gak ada nanya ‘Teh Novi apa kabar makasih ya udah dibantu sampe ke bang Densu dan jutaan orang peduli sama pak Agus.’ Kita sih gak berharap ucapan makasih setidaknya pada saat kita datang be nice, ya senyum apa gitu, kan kita mau bantu bukan ngemis minta makan, malah dapat perlakuan gitu,” ungkap Novi kecewa.
Sejak awal, donasi langsung masuk ke rekening pribadi Agus, bukan rekening yayasan.
Kendati demikian, Novi tidak serta merta lepas tanggung jawab atas aliran donasi tersebut.
Namun saat ditanya terkait mutasi, Elmi terkesan menutup-nutupi.
Padahal tanggal 2 Oktober, uang donasi ditransfer ke rekening pribadi Elmi.
“Bahkan Mba tahu nih, tanggal 2 (Oktober) ada transfer ke rening Mba pribadi, itu tanggal 2. Masa tanggal 3 ditanya Mba ga bisa sebutin nominalnya berapa, kan gak masuk akal? Memang dikira saya bodoh,” ketus Novi.
Berdasarkan mutasi, jumlah donasi ke rekening pribadi Agus sebagian ditransfer ke rekening istrinya.
“Donasi itu dibuka untuk membantu Pak Agus berobat bukan untuk dibagikan,” ujar Novi.
“Ga diberitahu total donasinya, tetapi tidak di-update jumlah,” kata Novi.
Usut punya usut, sebagian donasi yang terkumpul dipakai untuk membayar utang keluarga.
Saat pengecekan mutasi rekening, berikut beberapa aliran dana donasi:
1. Aliran dana ke istri Agus : Rp50 juta (2 kali transfer): 100.000.000
2.Aliran dana ke Kakak Agus: Rp50 juta.
3. Aliran dana ke Mifta: 95,8 juta.
Saat ini, Novi masih melakukan penyelidikan terkait penyalahgunaan donasi.
Jika nanti keluarga tidak bisa bekerjasama, Novi bersikeras akan mengambil jalur hukum.
Kekecewaan Novi bertambah ketika mengetahui selama ini Agus masih berobat menggunakan BPJS.
Ia tidak menggunakan uang donasi yang telah terkumpul karena alasan ditolak oleh pihak rumah sakit.
“Betul, itu karena kita udah pakai tunai tapi dari pihak di sana itu menolak katanya ini rumah sakit pemerintah karena lebih banyak menggunakan BPJS,” ujar Agus.
Selain itu, Agus juga mengaku bahwa pihak keluarganya juga pernah meminta eksekutif.
“Kita pernah sampai sama Wawa pakai eksekutif, tapi diturunin lagi ke bawah katanya gitu,” ujar Agus.
“Karena kita tuh dari awal memang apa namanya ditabung sama Dokter Farabi,” lanjut dia.
“Nanti kalau kita bisa pakai tunai, kita pakai tunai.”
Agus mengatakan bahwa layanan BPJS dan umum sama saja.
“Walaupun kita mau tunai sama BPJS. Kalau kita melakukan eh mau pakai tunai itu pakai prosedur semua kalau ada tindakan, sama aja gitu kata dokternya,” kata Agus.
“Wawa sempat bilang gini, kita mau bayar berapa aja ada mas uang kita. Gitu sampai,” tandas Agus. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com