Benny Laos Wariskan Rp 709 Miliar dan 214 Bidang Tanah untuk Sherly Tjoadra,Kini Jadi Cagub Malut
TRIBUN TANGERANG.COM, SOFIFI- Calon gubernur Maluku Utara, Benny Laos meninggal dunia.
Benny Laos meninggal dunia setelah speedboat yang ditumpanginya bersama sang istri, pendukung hingga tim suksesnya meledak dan terbakar.
Nahas, Benny meninggal dalam kecelakaan tersebut.
Speedbooat terbakar dan meledak. Beredar dugaan kecelakaan karena mesin speedboat saat itu tengah menyala namun dalam kondisi mengisi BBM.
Sedihnya lagi, speedboat mewah yang harganya ditaksir hingga belasan miliar tersebut adalah hadiah ulang tahun yang diberikan Benny Laos untuk sang istro, Sherly Tjoanda.
Speedboat bernama Bella 72 itu diberikan sebagai hadiah ulang tahun ke 19 mereka.
Benny memang dikenal sebagai pengusaha sukses. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negera (LKHPN) Benny memiliki harta Rp 709.760.235.594.
Suami Sherly Tjoanda ini memiliki 214 tanah dan bangunan senilai Rp 201.133.967.263.
Benny Laos juga memiliki 5 alat transportasi berupa 4 mobil mewas dan satu motor gede senilai Rp 7.063.315.200.
Kekayaan Benny Laos juga terbagi dalam harta bergerak lainnya Rp 37.575.000.000, surat berharga Rp 245.324.000.000, lalu kas dan setara kas Rp 146.173.849.119 juga harta lainnya Rp 96.968.144.090.
Sedangkan hutang Benny Laos Rp 24.478.040.078.
Meski hartanya mencapai Rp 700 miliar, Benny Laos bahkan tidak mendapat penanganan medis dengan baik di RSUD Bobong.
Baca juga: Penampakan Bella 72, Speedboat Hadiah Pernikahan Benny Laos untuk Sherly Tjoanda yang Berujung Maut
“Saya di sini sakit terbakar semua obat habis. Bapak pertolongan pertama nggak punya alat yang memadai, pompa napas dan jantung,” kata Sherly Tjoanda.
Menurutnya RSUD Bobong tak memiliki alat cek detak jantung dan obat.
“Mana ada alat untuk cek detak jantungnya bagaimana, semua obat habis saya kesakitan selama 24 jam,” kata Sherly Tjoanda.
Sherly Tjoanda menekankan bahwa RSUD Bobong tidak layak.
Belum lagi fasilitas di airport yang tidak memadai.”Manusiakanlah manusia, ini rumah sakitnya gak layak, airport tidak ada, semuanya tidak ada,” katanya.
Atas keadaan ini, Sherly Tjoanda berpesan pada calon Gubernur Maluku Utara yang terpilih nanti untuk memperhatikan kondisi di Bobong.
“Jangan lupa seandainya kamu terpilih, lanjutkan perjuangan pak Benny Laos jangan biarkan perjuangannya sia-sia,” kata Sherly Tjoanda.
Sebelumnya, Direktur RSUD Bobong, drg Cecilia Octabia Mbotengu mengatakan bahwa dokter sudah berusaha semaksimal mungkin menyelamatkan Benny Laos.
“Dokter yang menangani sudah melakukan sebaik mungkin untuk menyelamatkan bapak. Dokter sudah menyatakan Bapak Benny Laos meninggal,” jelasnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Maluku Utara, Kombes Pol Asri Effendy menerangkan kini tengah mendalami keterangan sejumlah saksi.
“Kami sudah melakukan pemeriksaan 9 saksi,” katanya.
Ia mengatakan polisi akan dengan cepat melakukan penyelidikan terhadap insiden speedboat terbakar di Maluku Utara.
“Kami dari Polda Maluku Utara berusaha menangani perkara ini dengan cepat, profesional dan semaksimal mungkin,” katanya.
Sherly Tjoanda Diusulkan Menjadi Pengganti Benny Laos
Disisi lain, sosok Sherly Tjoanda (40) disulkan menjadi pengganti mendiang suaminya, Benny Laos (52), sebagai calon gubernur Maluku Utara 2024.
Baca juga: Speedboat Bella 72 yang Ditumpangi Cagub dan Cawagub Maluku Utara Disebut Terbakar saat Mengisi BBM
Ada 8 partai pendukung yang mendorong Sherly Tjoanda untuk menggantikan posisi Benny Laos.
Partai-partai tersebut meliputi Partai Nasdem, Demokrat, PAN, PKB, PPP, Partai Buruh, PSI, dan Gelora.
Usulan ini setelah parpol pengusung melakukan rapat pada Minggu (13/10/2024) sore.
“Oleh karena itu, tadi rapat koalisi bersama memutuskan untuk mengusulkan Ibu Sherly Tjoanda, istri mendiang, menggantikan posisi Benny Laos sebagai calon gubernur Maluku Utara,” kata juru bicara pasangan Benny Laos-Sarbin Sehe, Muksin Amrin, Minggu (13/10/2024).
Muksin menjelaskan berbagai alasan partai koalisi menjatuhkan pilihan dan mengusulkan Sherly sebagai calon gubernur pengganti.
Salah satunya untuk melanjutkan perjuangan almarhum Benny.
Untuk itu, yang dianggap layak untuk melanjutkan program dan cita-cita besar tersebut adalah Sherly.
Pertimbangan lainnya berkaitan dengan efek elektoral dan kemaslahatan.
Muksin mengatakan, mereka akan menunggu apakah Sherly setuju atau tidak, termasuk kemungkinan untuk meminta catatan mengenai calon wakil gubernur.
“Oleh karena itu, tadi juga diputuskan tim koalisi akan ke Jakarta untuk terlebih dahulu meminta persetujuan Ibu Sherly, karena keputusan koalisi partai politik yang akan disampaikan kepada keluarga Benny Laos, salah satunya istri Benny Laos,” jelas Muksin.
“Nanti hari Selasa ini tim akan diberangkatkan ke Jakarta dan bertemu dengan istri almarhum untuk meminta persetujuan. Kalau kemudian setuju, partai politik akan mengurus B1KWK dan selanjutnya dalam tujuh hari kita akan segera mengajukan pergantian calon kepada KPU Provinsi Maluku Utara,” ungkapnya.
Namun, jika usulan ditolak oleh Sherly, parpol pengusung telah menyiapkan sosok lain untuk diusulkan sebagai calon gubernur.
“Iya kita tadi bicarakan itu, sampai tingkat plan B. Plan A-nya adalah meminta persetujuan beliau, dan plan B-nya adalah kemungkinan mengantisipasi jika beliau menolak untuk menggantikan. Maka partai koalisi punya alternatif plan B.”
“Akan segera disampaikan pada saat itu juga, ketika waktu penolakan. Tapi kita belum bisa mempublikasikan plan B-nya seperti apa. Bersabarlah dulu sambil meminta persetujuan istri almarhum. Jika setuju, maka kita tidak lagi membuka plan B. Namun, jika tidak setuju atau menolak ajakan itu, plan B akan kita buka dan menjadi solusi,” tambahnya. Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News