Profil Rapper AS P Diddy dan Sederet Kasus Pidana yang Dituduhkan
JAKARTA, KOMPAS.TV – Salah satu musisi yang sukses menjadi konglomerat dalam industri musik, Sean “Diddy” Combs alias P Diddy kini menghadapi serangkaian tuduhan kekerasan seksual yang berpotensi mengakhiri tiga dekade kariernya.
Penyanyi rap asal Amerika Serikat (AS) ini ditangkap pada 17 September lalu dan dituduh melakukan perdagangan seks dan pemerasan oleh jaksa di New York. Sejak dakwaan tersebut, ada lebih dari 120 tuduhan baru terhadap Diddy—yang berkukuh tidak bersalah.
Seorang hakim menolak pengajuan jaminan terhadapnya setelah jaksa berpendapat bahwa dia merupakan ancaman bagi masyarakat.
Diddy membantah semua tuduhan pidana yang ditujukan padanya, tetapi dia menghadapi perjuangan berat untuk membersihkan namanya.
Baca Juga: Kapolres Boyolali AKBP Muhammad Yoga Meninggal Dunia saat Dirawat akibat Kecelakaan Maut di Tol
Apa saja kasus pidana yang dituduhkan pada P Diddy?
Melansir BBC, Diddy (54) ditangkap di sebuah hotel di New York atas tuduhan konspirasi pemerasan, perdagangan seks dengan paksa, dan pengiriman orang untuk tujuan prostitusi.
Jaksa federal menuduhnya “menciptakan perusahaan kriminal”, dengan “melecehkan, mengancam, dan memaksa perempuan dan orang lain di sekitarnya untuk memenuhi hasrat seksualnya, melindungi reputasinya, dan menyembunyikan perilakunya”.
Para jaksa mengatakan Diddy menggunakan narkoba, kekerasan, dan kekuasaannya untuk “memikat korban perempuan” untuk terlibat dalam aktivitas seks yang disebut freak off.
Mereka juga mengungkapkan bahwa senjata api, amunisi dan lebih dari 1.000 botol pelumas ditemukan selama penggerebekan di rumah Diddy di Miami dan Los Angeles pada Maret lalu.
Siapa Sean “Diddy” Combs?
Lahir di New York pada 1969, P Diddy dibesarkan oleh ibunya, Janice—seorang asisten guru. Ayahnya, Melvin, adalah mantan anggota Angkatan Udara AS yang kemudian terlibat dalam organisasi kriminal.
Diddy baru berusia tiga tahun ketika ayahnya tewas tertembak di mobil dalam transaksi narkoba setelah salah diidentifikasi sebagai informan polisi. Ketika remaja, Diddy yang gemar olahraga dan menyukai musik ini dikenal umum ketika menjadi model video musik band pop-rock Inggris, Fine Young Cannibals, dan diva musik soul Amerika, Diana Ross.
Dia menempuh pendidikan di bidang bisnis di Howard University, Washington DC, di awal 1990-an. Dia memiliki reputasi gemar membuat pesta mewah yang terkadang dihadiri oleh lebih dari seribu tamu.
Dia kerap mengundang artis-artis terkenal dalam acara ini, yang menarik perhatian bos label musik, Andre Harrell. Harrell kemudian mengundangnya untuk magang di label Uptown Records yang berbasis di New York.
Setelah ajakan tersebut, Diddy keluar dari universitas untuk mendedikasikan diri pada kariernya di dunia musik. Diddy mengontrak seorang rapper muda dari Brooklyn yang kemudian dikenal sebagai Biggie Smalls dan mulai memproduksi album debutnya.
Combs meraih kesuksesan sebagai produser setelah mengontrak mendiang rapper Brooklyn Biggie Smalls pada 1993.
Baca Juga: Falcon Bakal Rilis Sekuel Miracle In Cell No. 7 pada 25 Desember 2024
Tragedi terjadi pada 1997, ketika Biggie meninggal dunia dalam sebuah penembakan di Los Angeles. Pembunuhan tersebut hingga kini belum terpecahkan, tetapi banyak orang mengaitkannya dengan perebutan wilayah yang melanda industri musik rap pada masa itu.
Diddy, yang menjadi saksi insiden tersebut, memberi penghormatan kepada Biggie dengan menulis lagu bertajuk I’ll be Missing You, yang menjadi salah satu hit terbesar tahun itu.
Setelah itu, karier musik Diddy langsung melejit. Diddy kemudian merambah bisnis lain di luar musik, termasuk pakaian, minuman, dan produksi TV. Pada 2022, namanya muncul dalam daftar miliarder majalah AS, Forbes.