Informasi Terpercaya Masa Kini

Pilu Kisah Penjual Burger di Depok,Jualan Rp 15 Ribu Masih Ditawar,Sakit Tak Punya BPJS Kesehatan

0 7

TRIBUNSTYLE.COM – Nasib pilu dialami seorang penjual burger di Depok.

Di saat ia berjuang mencari nafkah dengan berjualan burger Rp 15 ribu, mirisnya masih ada yang menawar.

Lebih miris lagi, saat sakit, ia tidak bisa berobat karena tak punya BPJS.

Video kisah bapak jualan burger di Depok hingga jatuh sakit ini viral dibagikan akun Instagram @sayaphati.

Dalam video tersebut memperlihatkan seorang bapak jualan burger.

Tak sendiri, ia tampak membawa anak perempuannya yang setiap berdiri di samping sang ayah.

Sementara bapak tersebut sibuk menawarkan dagangannya ke pengunjung.

Baca juga: Curhat Pilu Artis Cantik 11 Tahun Nikah Stres hingga Sakit, Sedih Anak Tahu Nangis di Kamar Mandi

Gelisah dan letihnya tampak jelas tergambar di wajahnya karena tak ada pengunjung yang mau membeli dagangannya.

Dalam keterangan narasi video tersebut diceritakan bapak penjual burger itu bernama Pak Iman (52).

Pria paruh baya itu berjualan burger sehari-hari di Stasiun Depok baru. Ia menawarkan satu persatu jualannya.

Biasanya Pak Iman jualan dari setelah Asar hingga malam hari dengan penghasilan tidak menentu.

Setiap harinya ia berjalan kaki menuju Stasiun Depok baru. Saat belanja di pasar ia menggunakan ojol.

Terkadang ketika jualan masih ada yang menawar burgernya.

Padahal kondisi Pak Iman dan perjuangan menjual dagangannya itu begitu sulit.

Dengan penghasilan tak menentu dagangannya ditawar ternyata Pak Iman punya beban hidup membayar tempat tinggal.

Ia tinggal dikontrakan dengan harga Rp 800rb per bulannya.

Belum lagi ia juga harus membayar kebutuhan lainnya, termasuk listrik dan iuran sampah.

Namun, ia harus selalu bersyukur setiap harinya dan selalu semangat untuk berjualan mengais rezeki demi bertahan hidup.

Di usianya yang sudah tak lagi muda, di saat sedang mengais rezeki tak jarang Pak Iman juga ditimpa musibah lainnya.

Ia jatuh sakit hingga harus membayar biaya perawatannya di Rumah Sakit karena tak mempunyai BPJS Kesehatan.

Kini video kisah pilu bapak jualan burger di Depok tersebut viral dan mengundang simpati warganet.

Pengunggah membuka donasi untuk membantu meringankan biaya bapak tersebut.

Berikut beragam komentar warganet.

“Kejamnya dunia, disaat petinggi berfoya-foya atas nama rakyat, tp rakyatnya banyak yg kelaparan..”

“Tmen2 yg bgni yg hrs dibantu, gpp kalian ga lapar. Tp stidakny itu membantu sekali, bisa kalian bagi lg makanan yg kalian beli ke org2 yg mmbtuhkan”

“Ya allah orng orng pada kenapa si, mereka cuma melanjutkan hidup loh, masih ada aja yg nawar ya allah”

“Gw bingung deh dari sekian banyak orang pada ngelewatin gt aja. Jujur ya kalo ada tukang dagang kaya gini walaupun ga kepengen makan makanan nya tapi pasti ku beli apalagi harga nya ga seberapa”

“Tolong bantu bapaknya buat BPJS,” tulis beragam komentar warganet.

Kisah Lainnya – Kisah Pilu Kakek 86 Tahun di Jabar Hidup Sebatang Kara, Mengamen Pakai Kecapi Demi Bertahan Hidup

Kisah pilu juga dialami seorang kakek 86 tahun di Jawa Barat (Jabar) hidup sebatang kara, viral di media sosial.

Kisah kakek ini jadi sorotan warganet meski sudah lanjut usia, ia tetap semangat untuk mencari nafkah.

Ia melakukan usaha mencari uang dengan mengamen.

Uniknya, kakek 86 tahun itu mengamen menggunakan alat tradisional asal Jawa Barat, Kecapi.

Video kisah pilu ini viral dibagikan akun Instagram konten kreator @adiefwafi dan dibagikan ulang akun Instagram @wali_umat, dikutip Tribunjabar.id, Senin (23/9/2024).

Dalam video tersebut memperlihatkan perjuanagn hidup getir kakek 86 tahun tersebut.

Diketahui sang kakek bernama Abah Opid.

Diceritakan Abah Opid ini menghabiskan masa tuanya dengan hidup sebatang kara.

Ia berusaha mencari uang demi bertahan hidup dengan mengamen.

Biasanya Abah Opid ngemanen di depan sebuah minimarket.

Menariknya, Abah Opid mengamen dengan memainkan alat musik tradisional asal Jawa Barat yaitu kecapi.

Setiap berangkat untuk mengamen, tubuhnya yang sudah renta itu membawa kecapinya dengan roda.

Abah Opid mendorong roda tersebut hingga ke tempat biasanya ia mengamen di depan sebuah minimarket.

Pilunya, Abah Opid tinggal seorang diri sebuah rumah sederhana di atas tanah dan bangunan milik orang lain yang letaknya di belakang terminal.

Dari mengamen, penghasilan Abah Opid tidak seberapa dan tak menentu.

Kadang ia mendapatkan Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu per harinya.

Biasanya Abah Opid mulai mengamen setiap pagi sampai pukul 2 siang.

Itu pun dilakukan Abah Opid berpindah-pindah dari satu minimarket ke minimarket lainnya.

Meski mengamen hanya sampai pukul 2 siang, Abah Opid pulang ke rumah setelah magrib.

Ternyata, jarak dari rumah ke minimarket cukup jauh.

Sembari mendorong gerobak tempat menyimpan kecilnya, Abah Opid berjalan lumayan makan waktu 30 menit.

Selepas bekerja mencari nafkah, Abah langsung istirahat di rumah gubuknya.

Saat ditemui, di balik kerja kerasnya itu ternyata kakek 86 tahun itu menyimpan cita-cita sederhana.

Ia ingin membeli baju koko dan kain sarung serba berwarna putih, serta tasbih.

Semua pakaian itu Abah gunakan untuk salat sehari-hari.

Beberapa waktu lalu, pengunggah membuka donasi untuk membantu kehidupan Abah Opid.

Kini, video kisah pilu Abah Opid kakek 86 tahun hidup sebatang kara mengamen demi bertahan hidup itu viral dan menarik simpati warganet.

Berikut beragam komentar warganet.

“Mbaaah… Sehat sehat rejekinya lancar berkah dunia akhirat aamiin”

“Kasihan sehat selalu kakek”

“Anak2 nya pada ke mana itu,” tulis beragam komentar warganet.

Hingga artikel ini dimuat, sayangnya pengunggah tak menyebutkan lebih detail alamat Abah Opid tersebut.

Namun, dipastikan Abah Opid tersebut tinggal wilayah di Jawa Barat.

(TribunJabar.id/Hilda Rubiah).

Artikel ini diolah dari TribunJabar.id

Leave a comment