Informasi Terpercaya Masa Kini

Heboh Kaesang Pakai Rompi Putra Mulyono,Penjelasan PSI,Pengamat sebut Pengalihan Isu Jet Pribadi

0 10

TRIBUNKALTIM.CO – Di medsos jadi heboh, Ketua Umum PSI dan anak Jokowi, Kaesang Pangarep mengenakan rompi Putra Mulyono.

Foto saat Kaesang mengenakan rompi Putra Mulyono ini pun ramai beredar di medsos.

Dalam foto yang ramai beredar di medsos, terlihat Kaesang, Ketua Umum PSI ini mengenakan rompi Putra Mulyono dengan siluet yang menyerupai Jokowi, simak analisis sejumlah pengamat terkait hal ini. 

Anak Jokowi, Kaesang mengenakan rompi Putra Mulyono saat Ketua Umum PSI ini blusukan di Desa Daru, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Selasa (24/9/2024).

Baca juga: Terjawab Siapa Mulyono yang Sedang Viral? Cek Mulyono Itu Siapa dan Kenapa Dikaitkan dengan Jokowi

Baca juga: Kenapa Jokowi Disebut Mulyono? Ini Arti Namanya, Mulai Trending Sejak Demo Tolak RUU Pilkada 2024

Baca juga: Terjawab Mulyono Siapa, Cek Siapakah Mulyono bin Widjiatno Notomihardjo dan Sebab Diubah Jadi Jokowi

Menurut Pengamat komunikasi politik dari Universitas Brawijaya, Verdy Firmantoro, Ketua Umum PSI sekaligus anak Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, menggunakan self-deprecating humor untuk menarik perhatian publik. 

Gaya berpakaian Kaesang ini muncul di tengah perbincangan masyarakat mengenai Mulyono, nama kecil Jokowi. 

Selain itu, Kaesang juga menjadi sorotan setelah diduga menerima gratifikasi berupa private jet. 

Rabu (25/9/2024), Verdy mengatakan, “Dalam konteks komunikasi politik, anak muda ingin mengekspresikan diri lebih leluasa dengan menggunakan pesan yang lucu, memicu perhatian, bahkan mengandung unsur humor yang agak sarkastis.” 

“Artinya, pendekatan komunikasi yang digunakan justru mengungkapkan pernyataan ‘merendahkan diri’ atau self-deprecating humor untuk mendapatkan simpati atau menjadi pusat perhatian banyak orang,” katanya. 

Verdy menjelaskan, secara umum, jika seseorang disudutkan, maka mereka cenderung membela diri atau melawan.

Namun, Kaesang justru menjadikan serangan yang datang sebagai parodi.

“Dengan hal itu, bisa dimaksudkan sebagai bentuk taktik manajemen kesan untuk mengubah persepsi publik terhadap isu atau masalah yang disoroti,” jelas Verdy.

Ia menilai bahwa gaya komunikasi politik anak muda seperti Kaesang cukup menarik, tetapi juga mengingatkan bahwa bentuk komunikasi seperti itu tidak selalu mendapatkan respons positif.

Verdy khawatir, metode komunikasi yang menggunakan humor dapat membuat publik merasa bahwa politisi meremehkan mereka.

Baca juga: Siapa Itu Mulyono dan Kenapa Dikaitkan dengan Presiden Jokowi? Ini Fakta dan Kronologinya

“Jika sampai salah penggunaan karena tidak disesuaikan dengan konteks, rawan disalahpahami.

Terlalu berlebihan menanggapi situasi krusial dengan parodi juga berpotensi memberi kesan meremehkan persoalan,” katanya. 

“Tapi, jika pendekatan komunikasi politik gaya anak muda digunakan tepat dengan konteksnya, bisa mengurangi ketegangan, mencairkan suasana, dan membuat orang merasa lebih dekat (tidak berjarak), atau bisa membangun citra diri yang tidak terkesan elitis,” imbuh Verdy seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com. 

Branding politik

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat mengatakan, tindakan Kaesang ini sebenarnya bukan hal baru.

Sebab, Kaesang juga pernah melakukan hal serupa ketika narasi “cebong-kampret” marak digunakan beberapa tahun lalu.

Ia menilai, kritik terhadap Kaesang atau keluarganya, justru digunakan sebagai branding politik untuk menaikkan popularitasnya sebagai politisi.

“Sederhananya, tindakan Kaesang mengenakan baju bertulis putra Mulyono dengan siluet Jokowi itu menunjukkan dia mungkin mengkapitalisasi dalam merespons kritik publik,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/9/2024).

Alih-alih membiarkan kritik nama “Mulyono” menjadi isu negatif, Kaesang justru terkesan memanfaatkannya sebagai alat branding politik.

Selain itu, tindakan Kaesang juga menunjukkan sifat adaktif terhadap perhatian publik dan santai.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh putra bungsu Jokowi itu menunjukkan kemampuannya menanggapi kritik dengan cara yang kreatif dan tetap defensif, tidak balik menyerang. 

Baca juga: Disebut Ada Tangan yang tak Setuju PDIP Dukung Anies Baswedan, Ono Surono: Mulyono dan Geng

“Ini juga menjadi bentuk ‘bodo amat’ tapi stategis. Jadi dia tidak ambil pusing dengan kritik yang datang. Tapi dia juga enggak mau merespons hal tersebut,” kata Cecep seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

 “Dia memanfaatkannya sebagai momentum untuk meningkatkan popularitas,” tambahnya.

Usaha membentuk citra politisi dewasa

Cecep menuturkan, tindakan Kaesang mungkin juga bertujuan untuk menonjolkan sikap kepercayaan dirinya sebagai politisi muda yang bisa memainkan persepsi publik memanfaatkan isu-isu yang ada.

Menurut Cecep, Kaesang ingin mencitrakan dirinya sebagai politisi yang bisa mengambil sikap dewasa dalam merespons kritik.

Selain itu, Kaesang mungkin juga ingin terlihat bisa mengontrol narasi yang ada. Hal ini dilakukan dengan mengubah kritik menjadi hal positif dalam perspektif dirinya, serta mengubah kritik menjadi lebih relevan terhadap konteks politiknya.

“Tapi apakah itu keinginan Kaesang atau mungkin ada setting dari timnya, kita enggak tahu. Karena bisa jadi, tindakan Kaesang itu adalah masukan dari konsultannya untuk menciptakan branding politiknya sendiri,” ucap dia.

Pengalihan isu jet pribadi

Ia berharap, strategi Kaesang tersebut bisa mencerminkan dirinya yang “tidak baperan” atau terbawa suasana saat menerima kritik.

“Kerap terjadi juga sebelumnya, Gibran juga pernah dijelek-jelekin dengan fotonya, tapi justru dibuat untuk branding politiknya. Entah itu cara untuk mencari simpati atau empati dari pendukungnya,” ujarnya.

Di sisi lain, Cecep mengatakan, tindakan Kaesang yang muncul dengan mengenakan kaus bertulis putra Mulyono bisa juga digunakan sebagai pengalihan isu jet pribadi yang menyeret namanya.

“Kaesang kan sempat menghilang setelah isu tersebut, kemudian muncul setelah satu bulan,” kata dia. 

“Itu dikhawatirkan menutup isu yang terjadi sebelumnya. Harapnnya masih ada pendukung Jokowi, sehingga ketika ada kritik dan dikapitalisasi, masih mendapat simpati dari pendukungnya,” pungkasnya.

Baca juga: Ono Surono Sebut Mulyono dan Geng jadi Penyebab Anies Gagal Diusung PDIP di Pilkada Jabar 2024

Penjelasan PSI

Sementara itu, Ketua DPP PSI Cheryl Tanzil menyatakan bahwa partainya tidak mengetahui perihal rompi “Putra Mulyono” yang dipakai Kaesang saat blusukan.

Cheryl menekankan bahwa Kaesang tiba-tiba mengenakan rompi tersebut saat blusukan.

“Kita enggak tahu juga. Itu Mas Kaesang yang tiba-tiba pakai saat blusukan siang tadi,” ujar Cheryl kepada Kompas.com, Selasa malam. 

“Iya (PSI tidak tahu),” ujarnya.

Asal Nama Mulyono

Untuk diketahui, “Mulyono” merupakan nama kecil dari Jokowi.

Nama “Mulyono” belakangan memang ramai disebut sejak aksi demo di berbagai daerah untuk menolak upaya DPR menjegal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat calon kepala daerah.

Berkat putusan MK tersebut, ambang batas pencalonan kepala daerah tidak lagi 20 persen kursi DPRD, tetapi disamakan dengan threshold pencalonan jalur independen.

Mirip Jersey Samsul

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, fenomena serupa pernah terjadi pada kakak Kaesang, Gibran Rakabuming Raka, yang mengenakan jersey bertuliskan “Samsul” saat dirinya diolok-olok publik karena salah menyebut asam folat sebagai asam sulfat.

Julukan “Samsul” pun melekat padanya, diambil dari istilah asam sulfat.

Di tengah olokan tersebut, Gibran justru tampil percaya diri dengan mengenakan jersey “Samsul”.

Tindakan Kaesang dan Gibran menunjukkan perbedaan gaya politikus muda dan tua dalam menghadapi keramaian.

Namun, gaya yang seperti ini berpotensi menjadi bumerang jika tidak dipahami dengan baik oleh publik.

Baca juga: Eks Pimpinan KPK Curigai Ada Transaksi di Balik Kasus Jet Prbadi, Sebut Kaesang Ngeles Soal Nebeng

(*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Leave a comment