Informasi Terpercaya Masa Kini

Cerita Duka Kakek Almarhum Tirza Mahasiswa Udinus,Terakhir Bertemu Saat Libur Maulud Nabi di Jepara

0 2

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Duka mendalam masih dirasakan keluarga besar almarhum Muhammad Tirza Nugroho Hermawan.

Pihak keluarga terakhir kali bertemu almarhum di Jepara pada Senin (16/9/2024) atau saat libur Maulud Nabi Muhammad SAW.

Tirza merupakan mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) yang menjadi korban tewas akibat aksi pembacokan oleh sekelompok orang tak dikenal di sekitar Taman Sampangan Semarang pada Selasa (17/9/2024) sekira pukul 03.00.

Korban pembacokan di Kota Semarang dikenal pihak keluarga sebagai sosok pendiam, bahkan menjadi cucu kesayangan dari kakeknya.

Baca juga: Tangis Pecah Orangtua Almarhum Tirza Mahasiswa Udinus, Korban Gangster Semarang Dimakamkan di Jepara

Baca juga: Inilah Sosok Muhammad Tirza Nugroho, Mahasiswa Udinus yang Tewas Akibat Dibacok Gangster Semarang

Pantauan Tribunjateng.com, nampak rumah duka yang berada di Dukuh Bakalan RT 02 RW 05, Kelurahan Bandungharjo, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara penuh didatangi oleh sanak keluarga, dan tetangga rumah, hingga teman dekatnya.

Adapun jenazah Muhammad Tirza tiba di rumah duka sekiranya pukul 13.20, diantar menggunakan mobil ambulans dari RS Bhayangkara Semarang, Selasa (17/9/2024).

Kakek almarhum Tirza, Sukamta (73) menyampaikan bahwa cucunya saat ini masih menempuh pendidikan di Udinus Semarang.

Dia sudah semester tujuh di jurusan Teknik Informatika.

Menurutnya, sosok almarhum dikenal sebagai pendiam dan penurut kepada orangtua.

“Memang pendiam, kalau ditanya dijawab seadanya saja,” kata Sukamta kepada Tribunjateng.com, Selasa (17/9/2024).

Dia menjelaskan bahwa almarhum adalah anak pertama dari pasangan Dwi Candra Yuli Hermawan dan Etik.

Almarhum Tirza menjadi cucu ke empat bagi Sukamta.

“Anak itu adalah anak pertama dari Istri pertama anak saya yang nomor dua.”

“Ibu kandungnya orang Rembang, saat ini sudah nikah lagi.”

“Ayahnya juga sudah nikah lagi, saat ini ibu sambungnya Sri Setyo Wati,” ucapnya.

Ketika kecil, kata dia, almarhum Tirza seringsekali diasuh dan dekat sekali dengan istri Sukamta.

“Sejak kecil dekat sama mbah putrinya,” ujarnya.

Sukamta menceritakan bahwa sebelum mendapatkan kabar meninggalnya Tirza, cucunya itu sempat pulang ke rumah untuk menghabiskan waktu berkumpul sanak keluarga besarnya ketika hari libur Maulud Nabi Muhammad SAW.

Dia tidak menyangka bahwa pertemuan itu menjadi hari terakhir bertemu dengan cucu kesayangannya.

Baca juga: 6 Fakta Tirza Mahasiswa Udinus Tewas Dibacok di Depan SPBU Sampangan Semarang

“Senin (16/9/2024) baru pulang dari sini, pukul 16.30, sampai Semarang sekira pukul 19.00.”

“Saya ditelepon kalau sudah sampai Semarang.”

“Setelah itu tidak ada kabar,” ujarnya.

Dia mengatakan bahwa awalnya keluarga hanya mendapatkan kabar dari temannya, jika Tirza mengalami kecelakaan.

“Saya tahu itu saja saat Selasa (17/9/2024) habis subuh.”

“Pukul 03.30 dapat telepon dari temannya Tirza, bahwa cucu saya mengalami kecelakaan,” ucapnya.

Mendapatkan informasi tersebut sontak keluarga langsung ke Semarang melihat keadaan Tirza.

Namun tidak selang lama, saat keluarga dalam perjalanan menuju Semarang, temannya kembali menginformasikan bahwa Tirza sudah meninggal dunia.

Sontak mendengar informasi tersebut, keluarga langsung tumpah air mata.

Akhirnya keluarga besarnya memutuskan kembali ke rumah untuk mempersiapkan kedatangan jenazah almarhum.

“Kami sekeluarga niat berangkat ke Semarang, saya dengan istri, mamah sambunganya dan bapak kandungnya.”

“Sampai Mlonggo, papahnya dapat telepon kembali dari temannya yang sudah ketemu relawan bahwa Tirza sudah meninggal.”

“Di mobil nangis semua,” tuturnya.

Sukamta pun menginggat kenangan yang tidak terlupa ketika cucunya itu mengendarai mobil dari rumahnya menuju Bekasi hingga Rembang untuk pergi ke acara pernikahan saudaranya.

Menurutnya, kenanganan tersebut sebagai penanda bahwa Muhammad Tirza Nugroho akan meninggalkan keluarga besarnya.

“Paling terkesan itu keponakan saya dari Bogor menantu, menyupir dari rumah sampai Bogor, kemudian ke Bekasi.”

“Mampir rumah pakde di Rembang sampai rumah lagi tidak mau digantikan,” jelasnya.

Almarhum Muhammad Tirza Nugroho dimakamkan di dekat kediamannya yaitu TPU Bakalan, Kelurahan Donorojo, Kabupaten Jepara, sekiranya pukul 14.00. 

Baca juga: Deklarasi Netralitas, Pegawai Pemkot Semarang Diingatkan Jaga Jarak Saat Paslon Kampanye

Ucapan Duka Udinus Terhadap Tewasnya Muhammad Tirza

Telah diberitakan Tribunjateng.com, civitas akademika Udinus menyampaikan duka atas berpulangnya Muhammad Tirza Nugroho, yang diduga menjadi korban penyerangan di sekitar Taman Sampangan Jalan Kelud Semarang pada Selasa (17/9/2024) dini hari.

Disebutkan oleh pihak Udinus, Muhammad Tirza merupakan mahasiswa semester akhir Program Sarjana Teknik Informatika.

Sebagai mahasiswa, dia berperilaku baik secara akademik maupun di kehidupan sosial kampus.

Bahkan Muhammad Tirza Nugroho juga aktif berorganisasi di BEM KM periode 2023-2024.

Kepala Biro Kemahasiswaan Udinus Semarang Dr Rindra Yusianto bersama Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Komputer Dr Ahmad Zainul Fanani, Kaprodi Teknik Informatika Dr Sri Winarno, dan dosen wali Erna Zuni Astuti sudah datang ke RS Bhayangkara Semarang untuk memberikan ucapan bela sungkawa pada orangtua Tirza sekaligus memberikan santunan pada Selasa (17/9/2024) pukul 10.50.

Muhammad Tirza dikenal sebagai mahasiswa yang berprestasi dan aktif di berbagai kegiatan kampus, membuat kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi teman-teman dan seluruh civitas academica Udinus.

Dr Rindra juga menegaskan bahwa pihak Udinus telah berkoordinasi dengan keluarga korban terkait insiden ini.

“Kami memastikan keluarga almarhum Tirza mendapatkan dukungan yang diperlukan dalam menghadapi situasi yang sangat berat ini,” tambah Kepala Humas Udinus Semarang, Nining Sekar kepada Tribunjateng.com, Selasa (17/9/2024).

Pihak Udinus menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian.

Pihaknya berharap, pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan menghukum mereka sesuai hukum yang berlaku.

“Tindakan brutal seperti ini tidak dapat ditoleransi dan kami mengutuk keras tindakan tersebut,” tegas Dr Rindra.

Di Udinus Semarang sebenarnya juga telah menerapkan jam malam untuk kegiatan mahasiswa di lingkungan kampus, yaitu hingga pukul 23.00, sehingga dapat meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. (*)

Baca juga: Pelayanan Gratis dan Digitalisasi Dorong Transportasi Laut Jepara Maju

Baca juga: Inilah Sosok Penjahit Khusus Baju Prabowo, Siap Begadang Jelang Pelantikan Presiden: Sudah 20 Tahun

Baca juga: PSBS Biak Vs Madura United Liga 1, Prediksi Skor, Kondisi Tim, H2H, Susunan Pemain, Live Streaming

Baca juga: Detik-detik Ayu Ting Ting Makan Cumi dan Udang Mentah : Rasanya Nggak Karu-karuan

Leave a comment