Informasi Terpercaya Masa Kini

5 Tips Mengatur Keuangan Agar Bebas Hutang

0 8

KOMPAS.com – Kesehatan finansial sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Keterampilan dalam mengatur keuangan sangat diperlukan, terlebih di tengah perkembangan teknologi yang menawarkan kemudahan untuk berhutang secara online.

Mengelola keuangan dengan bijak menjadi kunci terbebas dari hutang. Anda bisa menerapkan strategi yang tepat agar terbebas dari hutang dan mencapai kestabilan finansial.

Bagi Anda yang masih merasa kesulitan untuk menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran, ada sejumlah tips yang bisa dilakukan untuk mengatur keuangan secara bijak.

Lantas, apa saja tips mengatur keuangan agar bebas dari hutang?

Baca juga: 6 Tips Mengatur Keuangan Agar Tak Terjebak Pinjol Ilegal

5 tips mengatur keuangan

Dilansir dari laman resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), sejumlah tips yang bisa dilakukan untuk mengelola finansial agar terbebas dari pusaran hutang sebagai berikut:

1. Perencanaan keuangan

Hal pertama yang harus dilakukan yaitu menyusun perencanaan keuangan yang baik. Mayoritas permasalahan keuangan terjadi akibat kurangnya perencanaan yang matang.

Anda bisa melakukan pemetaan kebutuhan secara tepat dan rinci, dengan menyesuaikan pemasukan yang ada. Hal ini akan membantu pengeluaran menjadi teratur.

Perencanaan keuangan dimulai dengan membuat rencana anggaran, mencatat pemasukan dan pengeluaran, menyisihkan dana darurat, menabung, serta investasi.

Baca juga: Tips Investasi Saham bagi Pemula, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

2. Literasi keuangan

Literasi soal pengelolaan uang dengan baik juga snagat penting. Pengetahuan mengatur finansial bisa diterapkan ke kehidupan sehari-hari.

Orang yang mengerti literasi keuangan seharusnya bisa memahami dengan baik antara kebutuhan dan keinginan, sehingga lebih mampu memilih dan memilah prioritas dalam menggunakan uang yang dimiliki.

Baca juga: 5 Tips Memilih Investasi yang Aman, Apa Saja?

Baca juga: Cara Investasi Sukuk Ritel Seri SR021

3. Skala prioritas

Saat membuat perencanaan keuangan, Anda harus memperhatikan skala prioritasnya. Belanjakan uang berdasarkan tingkat kepentingan tersebut.

Penyusunan skala prioritas dilakukan dengan mendahulukan kebutuhan yang penting dibandingkan keinginan.

Adapun beberapa kebutuhan yang harus diprioritaskan terlebih dahulu meliputi uang makan, sewa rumah bagi yang masih mengontrak, biaya transportasi, listrik, air, dan lainnya.

Sementara itu, Anda bisa memenuhi kebutuhan sekunder seperti berlibur, melihat konser, membeli baju, dan hal-hal yang bersifat hiburan berada di urutan setelah kebutuhan prioritas terpenuhi.

Baca juga: SBSN, SUN, dan SBN, Apa Bedanya?

4. Investasi dan menabung

Anda yang bisa menyisihkan dana dari pemasukan yang diperoleh, wajib melakukan investasi dan menabung dengan memilih produk yang sesuai tujuan keuangan masing-masing.

Saat ini ada banyak pilihan investasi seperti emas, reksadana, saham, Surat Berharga Negara (SBN), dan lainnya.

5. Hindari mengikuti tren dan window shopping

Menurut Kemenkeu, generasi muda tercatat menjadi kalangan yang paling banyak meminjam uang pada pinjaman online (pinjol).

Hal tersebut tidak jarang karena gaya hidup tinggi yang selalu mengikuti tren terkini tapi tidak mempunyai dana lebih.

Selain tidak ikut-ikutan dengan tren terkini, agar keuangan tetap aman hindari kebiasaan window shopping.

Baca juga: Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Window shopping adalah kegiatan menghabiskan waktu untuk melihat-lihat produk yang dipajang di etalase toko maupun e-commerce tanpa berniat membeli.

Hal tersebut dapat meningkatkan sifat konsumtif, menimbulkan rasa ingin membeli barang tersebut yang mungkin tidak dibutuhkan.

Terlebih saat ini banyak e-commerce menyediakan fasilitas paylater, yaitu pembayaran belanja dengan metode cicilan.

Itulah sejumlah tips yang bisa dilakukan agar keuangan bisa terkelola dengan baik. Meski hutang bukanlah sesuatu yang dilarang selama untuk hal produktif, namun sebisa mungkin atur keuangan secara bijak agar tidak perlu meminjam uang ke pihak lain.

Baca juga: Memahami Apa Itu SBN dan Jenisnya

Leave a comment